Arahan Presiden Dalam Penanggulangan Covid-19 Perlahan Mulai Terwujud

Sabtu, 31 Oktober 2020 - 08:09 WIB
loading...
A A A
Empat kabupaten/kota dengan kesembuhan 0% karena baru saja terdampak Covid-19, sehingga dari jumlah kasus yang ada belum mengalami kesembuhan. Diharapkan Pemerintah Daerah dengan tingkat kesembuhan yang rendah segera berkoordinasi dengan dengan Pemerintah Pusat atau Satgas Covid-19, sehingga dapat dicari jalan keluar untuk meningkatkan angka kesembuhan.

"Kita harapkan pasien-pasien Covid-19 di daerah ini (angka kesembuhan di bawah 25%) bisa memiliki kesembuhan secara menyeluruh sehingga memiliki angka kesembuhan yang tinggi atau 100%," ujar Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito saat mengabarkan perkembangan penanganan Covid-19 yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (29/10).

Bukan hanya grafik kesembuhan saja yang menggembirakan, grafik kasus baru juga mencatat tren positif. Tercatat kasus baru Covid-19 mampu ditekan dan hanya bertambah 2.897 kasus, sehingga akumulasi sebanyak 406.945 orang. Jumlah ini merupakan hasil tracing melalui pemeriksaan sebanyak 24.854 spesimen yang dilakukan dengan metode real time polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM).

Adapun perkembangan penanganan pandemi Covid-19 pada sebagian besar kabupaten/kota sejauh ini menunjukkan hasil yang baik. Ini bisa dilihat semakin menurunnya jumlah kasus aktif di tiap kabupaten/kota, yakni sebanyak 79,3% atau 408 dari 514 kabupaten/kota memiliki kasus aktif di bawah 100 kasus. Ini juga berarti bahwa sebagian besar kabupaten/kota di Indonesia memiliki kasus aktif yang tidak banyak. (Baca juga: 5 Hal yang Wajib Dilakukan Jika Terinfeksi Flu)

Lebih rinci kasus aktif per kota/kabupaten, sebanyak 18,2% atau 94 kabupaten/kota memiliki kasus aktif antara 101 – 1.000 kasus. Sebesar 2,3% atau 12 kabupaten/kota memiliki kasus aktif di atas 1.000 kasus. Kabupaten/kota yang perlu mendapat perhatian dalam penanganan kasus aktif di antaranya Kota Padang (3.306), Jakarta Timur (2.663), Kota Jayapura (2.202), Jakarta Selatan (2.047), Jakarta Barat (1.951), Kota Pekanbaru (1.885), Kota Bekasi (1.731), Kota Depok (1.595), Bekasi (1.287), Jakarta Utara (1.277), Bogor (1.275), dan Jakarta Pusat (1.024).

"Pekan ini Kota Padang peringkat pertama kasus aktif terbanyak. Satgas mengingatkan bahwa hal ini bukanlah prestasi. Pemerintah Daerah harus mengevaluasi menyeluruh protokol kesehatan di daerahnya, jangan sedikitpun lengah. Lakukan penegakan disiplin protokol kesehatan dan optimalkan peran satgas di daerah," kata Wiku.

Sementara untuk kasus meninggal, sampai kemarin bertambah 81 orang, sehingga total 13.782 orang yang meninggal, dan sebanyak 68.292 orang menjadi suspek Covic-19. Pada kasus meninggal, sebesar 63,2% atau 325 kabupaten/kota memiliki kematian 0 - 100 kasus. Sebesar 31,7% atau 163 kabupaten/kota memiliki kasus kematian antara 11 - 100 kasus. Dan 5,06% atau 26 kabupaten/kota memiliki kematian lebih dari 100 kasus. "Ini artinya lebih dari setengah wilayah di Indonesia memiliki angka kematian yang sedikit. Namun perlu diingat, satu kematian saja terbilang nyawa," tegas Wiku. (Baca juga: Bagi yang Lulus CPNS, Begini Langkah Pemberkasannya)

Jika dirincikan lagi dari total keseluruhan angka kematian, ada 26 kabupaten/kota mencatatkan kasus kematian lebih dari 100. Di antaranya Kota Surabaya (1.253), Kota Semarang (675), Jakarta Pusat (443), Sidoarjo (440), Jakarta Timur (437), Jakarta Barat (414), Jakarta Selatan (335), Kota Makassar (281), Kota Medan (263), Jakarta Utara (260), Gresik (226), Kota Balikpapan (208), Kota Depok (177), Kota Palembang (176), Kota Pekanbaru (166), Kota Malang (162), Kota Samarinda (153), Kota Banjarmasin (145), Banyuwangi (144), Demak (135), Pasuruan (131), Kota Manado (122), Kota Mataram (116), Kota Bekasi (114), Kota Padang (110), dan Kudus (108).

Dari keseluruhan data yang tercatat tersebut, secara umum kabupaten/kota dengan jumlah kasus aktif dan kasus meninggal terbanyak adalah kabupaten/kota besar dan padat penduduk. Kondisi ini sekaligus menjadi tantangan dalam menjalankan sektor sosial ekonomi, namun tetap menekan penularan. Lalu melihat kasus sembuh, justru kabupaten/kota yang berada di Indonesia paling timur dan paling barat memiliki tingkat kesembuhan rendah. "Hal ini dikarenakan belum masifnya testing, atau pemeriksaan laboratorium, serta fasilitas pelayanan kesehatan yang belum maksimal untuk penderita pasien Covid-19," jelas Wiku. (Baca juga: Lockdown, Warga Prancis Eksodus Tinggalkan Paris)

54 Daerah Dapat Sorotan
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1166 seconds (0.1#10.140)