Arahan Presiden Dalam Penanggulangan Covid-19 Perlahan Mulai Terwujud

Sabtu, 31 Oktober 2020 - 08:09 WIB
loading...
Arahan Presiden Dalam Penanggulangan Covid-19 Perlahan Mulai Terwujud
Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto. Foto/Koran SINDO/Yulianto
A A A
JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengungkapkan, sesuai arahan Presiden dalam penanggulangan pandemi Covid-19 , ada tiga hal yang mesti diwujudkan, yaitu penurunan kasus baru, peningkatan angka kesembuhan, serta penurunan angka kematian. Yang menggembirakan, tiga hal ini berdasarkan data yang dihimpun Satgas Penanganan Covid-19 grafiknya makin menunjukkan tren positif.



Grafik menggembirakan ini tak lepas dari intervensi pemerintah melalui Satgas Penanganan Covid-19 bersama seluruh komponen bangsa, yang secara terus-menerus berjibaku menekan penyebaran Covid-19. Kendati begitu, masyarakat dan seluruh tim yang bekerja diminta untuk tidak berpuas diri. Malah, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah (pemda) untuk melakukan kesiapsiagaan satu di antaranya dengan menambah ruang isolasi perawatan pasien Covid-19.

Arahan Presiden Dalam Penanggulangan Covid-19 Perlahan Mulai Terwujud


Terawan Agus Putranto mengungkapkan, saat ini telah ditunjuk sejumlah rumah sakit yang melayani Covid-19 baik rumah sakit yang ditetapkan Kemenkes maupun yang ditetapkan oleh gubernur masing-masing provinsi. “Saya sangat berterima kasih dan bersyukur melihat apa yang sudah dikerjakan oleh teman-teman semua, baik secara individu maupun melalui pelayanan di rumah sakit begitu luar biasa. Dan, perjuangan kebersamaan inilah, saya yakin akan diridai dan diberkati oleh Tuhan Yang Maha Kuasa,” ucap Terawan dalam sambutannya secara virtual pada Seminar Nasional XVII Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) dan Seminar Tahunan XIV Patient Safety kemarin. (Baca: Inilah Perkara-perkara yang Membinasakan Manusia)

Terawan juga memberikan pesan khusus kepada acara PERSI kali ini yang membuktikan semangat para pejuang kesehatan yang tidak pernah padam melayani pasien dan menyelamatkan pasien yang sakit. “Karena itu, saya bersyukur, acara PERSI ini sekaligus memperlihatkan betapa semangat dan juga perjuangan tidak pernah padam di dalam melayani pasien, di dalam ingin menyelamatkan pasien dari sakit, penyakit yang diderita oleh pasien,” kata Terawan.

Persentase Kesembuhan Lampaui Rata-rata Dunia

Sementara itu, sampai kemarin angka orang yang sembuh dari Covid-19 terus mencatatkan grafik menggembirakan. Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) penanganan Covid-19, sampai kemarin tercatat jumlah orang yang sembuh bertambah 4.517 orang, sehingga total 334.295 orang sembuh dari Covid-19.

Angka rata-rata kesembuhan saat ini juga terus naik, bahkan mencapai 81,6% atau lebih tinggi dari persentase rata-rata dunia yang hanya 73,12%. Adapun kesembuhan tertinggi pertama tercatat pada 18 September yakni sebanyak 4.088 orang. Lalu pada 25 September 4.343 orang, dan pada 30 September 4.510 orang. Jumlah kesembuhan mencetak rekor tertinggi yakni mencapai 5.810 sehari pada 15 Oktober.

Jika dirincikan lagi, pada kasus sembuh tercatat sebanyak 57,6% atau ada 276 kabupaten/kota memiliki kesembuhan di atas 75%. Bahkan ada kabupaten/kota yang memiliki tingkat kesembuhan mencapai 100%. Lalu, sebesar 37,5% atau 193 kabupaten/kota memiliki kesembuhan antara 25% – 75%. 13 kabupaten/kota yang tingkat kesembuhannya kurang dari 25%, yakni Natuna (0%), Nigada (0%), Belu (0%), Manggarai Timur (0%), Sarmi (13,3%), Kepulauan Yapen (14,2%), Maybrat (16,6%), Padang Lawas (19,5%), Bungo (20,8%), Kaimana (22,2%), Nias Utara (22,2%), Sarolangun (24,11%) dan Mamuju Utara (24,3%). (Baca juga: Kemenag Minta Guru Fokus Pada Pendidikan Karakter Siswa)

Empat kabupaten/kota dengan kesembuhan 0% karena baru saja terdampak Covid-19, sehingga dari jumlah kasus yang ada belum mengalami kesembuhan. Diharapkan Pemerintah Daerah dengan tingkat kesembuhan yang rendah segera berkoordinasi dengan dengan Pemerintah Pusat atau Satgas Covid-19, sehingga dapat dicari jalan keluar untuk meningkatkan angka kesembuhan.

"Kita harapkan pasien-pasien Covid-19 di daerah ini (angka kesembuhan di bawah 25%) bisa memiliki kesembuhan secara menyeluruh sehingga memiliki angka kesembuhan yang tinggi atau 100%," ujar Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito saat mengabarkan perkembangan penanganan Covid-19 yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (29/10).

Bukan hanya grafik kesembuhan saja yang menggembirakan, grafik kasus baru juga mencatat tren positif. Tercatat kasus baru Covid-19 mampu ditekan dan hanya bertambah 2.897 kasus, sehingga akumulasi sebanyak 406.945 orang. Jumlah ini merupakan hasil tracing melalui pemeriksaan sebanyak 24.854 spesimen yang dilakukan dengan metode real time polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM).

Adapun perkembangan penanganan pandemi Covid-19 pada sebagian besar kabupaten/kota sejauh ini menunjukkan hasil yang baik. Ini bisa dilihat semakin menurunnya jumlah kasus aktif di tiap kabupaten/kota, yakni sebanyak 79,3% atau 408 dari 514 kabupaten/kota memiliki kasus aktif di bawah 100 kasus. Ini juga berarti bahwa sebagian besar kabupaten/kota di Indonesia memiliki kasus aktif yang tidak banyak. (Baca juga: 5 Hal yang Wajib Dilakukan Jika Terinfeksi Flu)

Lebih rinci kasus aktif per kota/kabupaten, sebanyak 18,2% atau 94 kabupaten/kota memiliki kasus aktif antara 101 – 1.000 kasus. Sebesar 2,3% atau 12 kabupaten/kota memiliki kasus aktif di atas 1.000 kasus. Kabupaten/kota yang perlu mendapat perhatian dalam penanganan kasus aktif di antaranya Kota Padang (3.306), Jakarta Timur (2.663), Kota Jayapura (2.202), Jakarta Selatan (2.047), Jakarta Barat (1.951), Kota Pekanbaru (1.885), Kota Bekasi (1.731), Kota Depok (1.595), Bekasi (1.287), Jakarta Utara (1.277), Bogor (1.275), dan Jakarta Pusat (1.024).

"Pekan ini Kota Padang peringkat pertama kasus aktif terbanyak. Satgas mengingatkan bahwa hal ini bukanlah prestasi. Pemerintah Daerah harus mengevaluasi menyeluruh protokol kesehatan di daerahnya, jangan sedikitpun lengah. Lakukan penegakan disiplin protokol kesehatan dan optimalkan peran satgas di daerah," kata Wiku.

Sementara untuk kasus meninggal, sampai kemarin bertambah 81 orang, sehingga total 13.782 orang yang meninggal, dan sebanyak 68.292 orang menjadi suspek Covic-19. Pada kasus meninggal, sebesar 63,2% atau 325 kabupaten/kota memiliki kematian 0 - 100 kasus. Sebesar 31,7% atau 163 kabupaten/kota memiliki kasus kematian antara 11 - 100 kasus. Dan 5,06% atau 26 kabupaten/kota memiliki kematian lebih dari 100 kasus. "Ini artinya lebih dari setengah wilayah di Indonesia memiliki angka kematian yang sedikit. Namun perlu diingat, satu kematian saja terbilang nyawa," tegas Wiku. (Baca juga: Bagi yang Lulus CPNS, Begini Langkah Pemberkasannya)

Jika dirincikan lagi dari total keseluruhan angka kematian, ada 26 kabupaten/kota mencatatkan kasus kematian lebih dari 100. Di antaranya Kota Surabaya (1.253), Kota Semarang (675), Jakarta Pusat (443), Sidoarjo (440), Jakarta Timur (437), Jakarta Barat (414), Jakarta Selatan (335), Kota Makassar (281), Kota Medan (263), Jakarta Utara (260), Gresik (226), Kota Balikpapan (208), Kota Depok (177), Kota Palembang (176), Kota Pekanbaru (166), Kota Malang (162), Kota Samarinda (153), Kota Banjarmasin (145), Banyuwangi (144), Demak (135), Pasuruan (131), Kota Manado (122), Kota Mataram (116), Kota Bekasi (114), Kota Padang (110), dan Kudus (108).

Dari keseluruhan data yang tercatat tersebut, secara umum kabupaten/kota dengan jumlah kasus aktif dan kasus meninggal terbanyak adalah kabupaten/kota besar dan padat penduduk. Kondisi ini sekaligus menjadi tantangan dalam menjalankan sektor sosial ekonomi, namun tetap menekan penularan. Lalu melihat kasus sembuh, justru kabupaten/kota yang berada di Indonesia paling timur dan paling barat memiliki tingkat kesembuhan rendah. "Hal ini dikarenakan belum masifnya testing, atau pemeriksaan laboratorium, serta fasilitas pelayanan kesehatan yang belum maksimal untuk penderita pasien Covid-19," jelas Wiku. (Baca juga: Lockdown, Warga Prancis Eksodus Tinggalkan Paris)

54 Daerah Dapat Sorotan

Sementara itu, perkembangan peta zonasi risiko pada pekan ini juga masih perlu menjadi perhatian. Karena zona oranye atau risiko sedang, terus mengalami peningkatan lebih dari dua kali lipat dibandingkan sejak pertama kali penetapan zonasi risiko daerah pada 31 Mei, yakni sebanyak 166 kabupaten/kota. Namun per 25 Oktober jumlah daerahnya bertambah mencapai 360 kabupaten/kota. Lalu, jumlah zona merah tercatat ada 20 kabupaten/kota, zona kuning 115 kabupaten/kota, dan zona hijau 19 kabupaten/kota.

54 kabupaten/kota yang selama 10 minggu berturut-turut berada dalam zona oranye mendapat sorotan khusus tim Satgas Penanganan Covid-19 . Kondisi itu artinya, perlu ada evaluasi menyeluruh terhadap penanganan Covid-19 di wilayahnya masing-masing. Harusnya daerah-daerah yang tidak berubah kondisinya selama 10 minggu berturut-turut itu, belajar untuk meningkatkan penanganan Covid-19 di wilayahnya masing-masing.

54 kabupaten/kota yang tidak berubah zonasi risikonya itu adalah, Aceh Tengah, Asahan, Karo, Kota Pematang Siantar, Labuhan Batu, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Pakpak Bharat, Samosir, Serdang Bedagai, Simalungun, Toba Samosir, Banyuasin, Kota Palembang, Kota Prabumulih, Kota Solok, Bintan, Bogor, Demak, Grobogan, Kota Magelang, Purworejo, Sragen, Blitar, Jember, Jombang, Pandeglang, Bantul, Yogyakarta, Kulonprogo, Lombok Barat, Bulungan, Paser, Kapuas, Katingan, Pulang Pisau, Kota Banjarbaru, Tanah Bumbu, Kota Bitung, Kota Kotamobagu, Minahasa Selatan, Gowa, Luwu Utara, Maros, Pangkajene dan Kepulauan, Sinjai, Buton, Buton Tengah, Kota Bau Bau, Mamuju, Gorontalo Utara, Halmahera Utara, Kota Ternate, dan Keerom. (Lihat videonya: Viral Pengendara Motor Diduga Bonceng Mayat di Boyolali)

"Sepuluh minggu bukanlah waktu yang sebentar. Untuk itu kepada bupati dan wali kota ini dibantu gubernurnya, untuk bisa memperbaiki kondisi di wilayahnya. Kami menunggu kepada 54 kabupaten/kota ini untuk bisa berpindah ke zona kuning," pesan Wiku. (Binti Mufarida)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1687 seconds (0.1#10.140)