Seniman Taiwan Suarakan Pesan Lingkungan dalam Pameran Metaphors About Islands di Jakarta
loading...
A
A
A
Seni Instalasi Karya Seniman Taiwan
Dalam pameran Metaphor About Islands yang berlangsung pada 7-14 Januari 2022, sejumlah karya seni instalasi yang dibuat seniman Taiwan menarik untuk diperbincangkan. Seperti karya berjudul My Heart is an Island, yang dibuat seniman Rahic Talif berkolaborasi dengan VOLUME ESCAPE. Selama beberapa tahun, Rahic Talif memulai action project-nya dengan mengumpulkan sampah laut sebagai aktivitas sehari-hari. Rangkaian karya diciptakan oleh Rahic Talif terbuat dari benda-benda yang ia kumpulkan dari pantai, seperti sampah laut yang diubah menjadi gabungan antara patung, instalasi dan karya media campuran.
My Heart is an Island, karya yang dibuat seniman Rahic Talif
berkolaborasi dengan VOLUME ESCAPE. foto-foto/istimewa
Ia juga mengembangkan action project dengan menggunakan sandal yang diibaratkan pulau sebagai medium utamanya. Karya ini selain erat kaitannya dengan laut dan pulau, juga menanggapi isu lingkungan dan ekologis. Sementara karya seni VOLUME ESCAPE menggunakan mitos dewi laut Indonesia Nyi Roro Kidul yang serupa dengan mitos dewi laut suku Amis Taiwan, menjadi metafora untuk ribuan buruh pabrik perempuan. Narasi kehidupan setiap buruh perempuan seperti bisikan pulau yang tidak terdengar, yang membutuhkan lebih banyak curahan hati dan didengarkan.
baca juga: Kembali Digelar, Pameran Seni Biennale Jogja XVI Disambut Positif
Lalu, karya Yao Jui-Chung berkolaborasi dengan PRFRMNC.RAR dalam Kingdom of Keyeup Bodas, yang didasarkan pada fiksi "Republic of Cynic". Karya Yao Jui-Chung, singkatan dari nama negara ini adalah ROC sama seperti Republic of China, dengan humor sindiran membahas identitas nasional kepulauan Taiwan. Dan kerajaan virtual yang lain "Keyeup Bodas Kingdom" oleh PRFRMNC.RAR (bendungan Jatigede, yang direncanakan sejak masa kolonial Belanda, dibangun pada 2008 dan sepenuhnya beroperasi pada 2017, berlokasi di Jawa Barat.
Kingdom of Keyeup Bodas, karya Yao Jui-Chung
berkolaborasi dengan PRFRMNC.RAR
Karya ini menggabungkan narasi mitologi lokal, serta asal usul sejarah wilayah dan ruang memori. "Membangun hubungan diplomatik", yang merupakan tatapan imajiner yang menyindir secara halus terhadap identitas kolektif, sebuah ilusi dalam kenyataan dan solid dalam keinginan.
baca juga: Menparekraf Sandiaga Apresiasi Ajang Pameran Seni Siswa Difabel
Kemudian, karya seniman Lin Yi-Chi, Blanco Benz Altrelier dan Studio Malya. Karya berjudul Island Echoes ini menggunakan mercusuar sebagai metafora, dipadukan dengan narasi bajak laut yang mengguncang dan mempesona, yang mencoba mengeksplorasi harapan, ketakutan, ketidakpastian, hidup dan mati, kekerasan berlapis dan kerapuhan hidup.
Dalam pameran Metaphor About Islands yang berlangsung pada 7-14 Januari 2022, sejumlah karya seni instalasi yang dibuat seniman Taiwan menarik untuk diperbincangkan. Seperti karya berjudul My Heart is an Island, yang dibuat seniman Rahic Talif berkolaborasi dengan VOLUME ESCAPE. Selama beberapa tahun, Rahic Talif memulai action project-nya dengan mengumpulkan sampah laut sebagai aktivitas sehari-hari. Rangkaian karya diciptakan oleh Rahic Talif terbuat dari benda-benda yang ia kumpulkan dari pantai, seperti sampah laut yang diubah menjadi gabungan antara patung, instalasi dan karya media campuran.
My Heart is an Island, karya yang dibuat seniman Rahic Talif
berkolaborasi dengan VOLUME ESCAPE. foto-foto/istimewa
Ia juga mengembangkan action project dengan menggunakan sandal yang diibaratkan pulau sebagai medium utamanya. Karya ini selain erat kaitannya dengan laut dan pulau, juga menanggapi isu lingkungan dan ekologis. Sementara karya seni VOLUME ESCAPE menggunakan mitos dewi laut Indonesia Nyi Roro Kidul yang serupa dengan mitos dewi laut suku Amis Taiwan, menjadi metafora untuk ribuan buruh pabrik perempuan. Narasi kehidupan setiap buruh perempuan seperti bisikan pulau yang tidak terdengar, yang membutuhkan lebih banyak curahan hati dan didengarkan.
baca juga: Kembali Digelar, Pameran Seni Biennale Jogja XVI Disambut Positif
Lalu, karya Yao Jui-Chung berkolaborasi dengan PRFRMNC.RAR dalam Kingdom of Keyeup Bodas, yang didasarkan pada fiksi "Republic of Cynic". Karya Yao Jui-Chung, singkatan dari nama negara ini adalah ROC sama seperti Republic of China, dengan humor sindiran membahas identitas nasional kepulauan Taiwan. Dan kerajaan virtual yang lain "Keyeup Bodas Kingdom" oleh PRFRMNC.RAR (bendungan Jatigede, yang direncanakan sejak masa kolonial Belanda, dibangun pada 2008 dan sepenuhnya beroperasi pada 2017, berlokasi di Jawa Barat.
Kingdom of Keyeup Bodas, karya Yao Jui-Chung
berkolaborasi dengan PRFRMNC.RAR
Karya ini menggabungkan narasi mitologi lokal, serta asal usul sejarah wilayah dan ruang memori. "Membangun hubungan diplomatik", yang merupakan tatapan imajiner yang menyindir secara halus terhadap identitas kolektif, sebuah ilusi dalam kenyataan dan solid dalam keinginan.
baca juga: Menparekraf Sandiaga Apresiasi Ajang Pameran Seni Siswa Difabel
Kemudian, karya seniman Lin Yi-Chi, Blanco Benz Altrelier dan Studio Malya. Karya berjudul Island Echoes ini menggunakan mercusuar sebagai metafora, dipadukan dengan narasi bajak laut yang mengguncang dan mempesona, yang mencoba mengeksplorasi harapan, ketakutan, ketidakpastian, hidup dan mati, kekerasan berlapis dan kerapuhan hidup.