Refleksi ICAD 2024: Perspektif Baru Seni Kontemporer Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pameran seni Indonesian Contemporary Arts and Design (ICAD) telah digelar di Jakarta. Mengusung tema Unexpected, ICAD 2024 menampilkan karya seni kontemporer dengan fokus pada isu politik global dan lingkungan, serta menghadirkan pengalaman pameran yang lebih interaktif dan dinamis.
Lead Kurator ICAD 2024 Amanda Ariawan menjelaskan, tema Unexpected bertujuan untuk mengeksplorasi perspektif baru dalam seni kontemporer. "Kami ingin pengunjung tidak hanya melihat karya seni, tetapi juga terlibat langsung dalam prosesnya. ICAD kali ini mengajak mereka berpikir kritis terhadap isu-isu yang relevan dengan kehidupan kita hari ini," kata Amanda dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (14/12/2024).
Pameran yang berlangsung 10 Oktober hingga 10 November 2024 memamerkan lebih dari 500 karya seni dari 74 seniman lokal dan internasional, serta didukung oleh lebih dari 150 program kolaborasi. Salah satu daya tarik utamanya adalah performa langsung dari para seniman yang digelar di area pameran pada waktu tertentu.
Pengunjung juga diberikan kesempatan untuk berkontribusi dalam pertumbuhan karya seni yang dipamerkan, memberikan pengalaman interaktif yang unik. Selain itu, ICAD 2024 menghadirkan program-program interaktif seperti lokakarya daur ulang, aktivitas pemotongan kertas, dan diskusi publik tentang isu sosial.
"Melalui program ini, kami berharap masyarakat semakin memahami bagaimana seni bisa berperan dalam menciptakan perubahan sosial," katanya.
Pameran tahun ini juga menampilkan keragaman seniman dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Jawa, Flores, dan Sumatera Barat, serta karya-karya dari seniman internasional asal Kamboja, Thailand, dan Australia. Sebuah penampilan spesial dari seniman asal Borneo menyoroti perspektif masyarakat adat terhadap isu global, terutama dalam menjaga kelestarian alam.
ICAD 2024 juga memberikan penghormatan khusus kepada Abdul Djalil Pirous (AD Pirous), pelopor seni grafis Indonesia. Sebuah museum mini bertema 'Bara Lalu, Menyala Kini' memamerkan karya-karya terbaiknya, mulai dari lukisan kaligrafi hingga eksplorasi objek 3D dan teknik menggunting pada kanvas yang menjadi ciri khasnya.
Selain pameran seni, ICAD 2024 menggelar Talks dan Public Lecture yang menghadirkan pembicara dari berbagai bidang untuk memperdalam diskusi tentang teknologi dan ekologi. "Kami ingin ICAD menjadi ruang dialog yang mempertemukan seni, teknologi, dan isu lingkungan dalam satu narasi yang utuh," kata Amanda.
Sebagai salah satu dari 110 agenda Kharisma Event Nusantara (KEN) yang digagas oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, ICAD 2024 turut berkontribusi dalam mempromosikan destinasi pariwisata Indonesia. Event ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara sekaligus menggerakkan wisatawan nusantara untuk lebih mengenal kekayaan seni lokal.
Sejak pertama kali diadakan pada 2009, ICAD terus berevolusi menjadi salah satu pameran seni kontemporer yang paling dinantikan. Dalam dekade terakhir, ICAD berhasil memperluas jangkauannya hingga ke ranah internasional. Dengan masuknya ICAD ke dalam daftar Top 10 KEN, event ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai magnet seni kontemporer yang menarik perhatian masyarakat global.
Dengan keberagaman karya, program interaktif, dan ruang diskusi yang ditawarkan, ICAD 2024 menjadi bukti bahwa seni dapat menjadi medium untuk menyuarakan isu-isu penting dan membangun kesadaran bersama.
Lead Kurator ICAD 2024 Amanda Ariawan menjelaskan, tema Unexpected bertujuan untuk mengeksplorasi perspektif baru dalam seni kontemporer. "Kami ingin pengunjung tidak hanya melihat karya seni, tetapi juga terlibat langsung dalam prosesnya. ICAD kali ini mengajak mereka berpikir kritis terhadap isu-isu yang relevan dengan kehidupan kita hari ini," kata Amanda dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (14/12/2024).
Pameran yang berlangsung 10 Oktober hingga 10 November 2024 memamerkan lebih dari 500 karya seni dari 74 seniman lokal dan internasional, serta didukung oleh lebih dari 150 program kolaborasi. Salah satu daya tarik utamanya adalah performa langsung dari para seniman yang digelar di area pameran pada waktu tertentu.
Pengunjung juga diberikan kesempatan untuk berkontribusi dalam pertumbuhan karya seni yang dipamerkan, memberikan pengalaman interaktif yang unik. Selain itu, ICAD 2024 menghadirkan program-program interaktif seperti lokakarya daur ulang, aktivitas pemotongan kertas, dan diskusi publik tentang isu sosial.
"Melalui program ini, kami berharap masyarakat semakin memahami bagaimana seni bisa berperan dalam menciptakan perubahan sosial," katanya.
Pameran tahun ini juga menampilkan keragaman seniman dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Jawa, Flores, dan Sumatera Barat, serta karya-karya dari seniman internasional asal Kamboja, Thailand, dan Australia. Sebuah penampilan spesial dari seniman asal Borneo menyoroti perspektif masyarakat adat terhadap isu global, terutama dalam menjaga kelestarian alam.
ICAD 2024 juga memberikan penghormatan khusus kepada Abdul Djalil Pirous (AD Pirous), pelopor seni grafis Indonesia. Sebuah museum mini bertema 'Bara Lalu, Menyala Kini' memamerkan karya-karya terbaiknya, mulai dari lukisan kaligrafi hingga eksplorasi objek 3D dan teknik menggunting pada kanvas yang menjadi ciri khasnya.
Selain pameran seni, ICAD 2024 menggelar Talks dan Public Lecture yang menghadirkan pembicara dari berbagai bidang untuk memperdalam diskusi tentang teknologi dan ekologi. "Kami ingin ICAD menjadi ruang dialog yang mempertemukan seni, teknologi, dan isu lingkungan dalam satu narasi yang utuh," kata Amanda.
Sebagai salah satu dari 110 agenda Kharisma Event Nusantara (KEN) yang digagas oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, ICAD 2024 turut berkontribusi dalam mempromosikan destinasi pariwisata Indonesia. Event ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara sekaligus menggerakkan wisatawan nusantara untuk lebih mengenal kekayaan seni lokal.
Sejak pertama kali diadakan pada 2009, ICAD terus berevolusi menjadi salah satu pameran seni kontemporer yang paling dinantikan. Dalam dekade terakhir, ICAD berhasil memperluas jangkauannya hingga ke ranah internasional. Dengan masuknya ICAD ke dalam daftar Top 10 KEN, event ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai magnet seni kontemporer yang menarik perhatian masyarakat global.
Dengan keberagaman karya, program interaktif, dan ruang diskusi yang ditawarkan, ICAD 2024 menjadi bukti bahwa seni dapat menjadi medium untuk menyuarakan isu-isu penting dan membangun kesadaran bersama.
(rca)