Fadli Zon Tegaskan Indonesia Sebagai Peradaban Tertua Dunia di Pameran 130 Tahun Pithecanthropus Erectus

Jum'at, 27 Desember 2024 - 20:39 WIB
loading...
Fadli Zon Tegaskan Indonesia...
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menghadiri pameran fosil manusia purba Pithecanthropus Erectus di Museum Nasional Indonesia. Foto: Ist
A A A
JAKARTA - Untuk pertama kali dalam sejarah hadir pameran fosil manusia purba Pithecanthropus Erectus di Museum Nasional Indonesia oleh Kementerian Kebudayaan . Pameran ini bertajuk “Indonesia, The Oldest Civilization on Earth? 130 Years After Pithecanthropus Erectus” atau “Indonesia: Peradaban Tertua di Dunia”.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan posisi Indonesia sebagai peradaban tertua di dunia dalam sambutannya pada pembukaan pameran ini memperingati 130 tahun penemuan Pithecanthropus Erectus atau manusia purba Jawa leh Eugene Dubois di tepian Bengawan Solo pada tahun 1894.



Penemuan ini merupakan pencapaian besar yang tak hanya mengukuhkan posisi Indonesia dalam peta paleoantropologi dunia, tapi juga menempatkan Indonesia sebagai episentrum penting dalam evolusi manusia.

“Penemuan ini bukan sekadar peristiwa besar dalam sejarah ilmu pengetahuan, ini adalah pencapaian transformasional yang menegaskan peran Indonesia sebagai bagian penting dalam narasi besar evolusi manusia,” ujar Fadli Zon.

Indonesia merupakan rumah bagi koleksi fosil manusia purba terbesar di Asia Tenggara. Dari seluruh temuan Homo erectus di dunia, 60% ditemukan di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Situs arkeologi seperti Sangiran, Trinil, dan Ngandong telah mengungkap fosil yang berusia lebih dari 1,5 juta tahun menempatkan Indonesia sebagai salah satu pusat adaptasi dan inovasi manusia purba.

“Penemuan-penemuan ini membuka mata dunia bahwa tanah air kita memegang peran tak tergantikan dalam narasi besar evolusi manusia,” ucapnya.

“Kawasan Nusantara adalah salah satu pusat peradaban purba yang terkaya dan paling kompleks di dunia yang sangat penting dalam memahami asal usul umat manusia. Warisan ini melimpah dan menjadi dasar pemahaman sejarah serta peradaban manusia secara global,” lanjutnya.

Pameran ini menghadirkan berbagai fosil dan artefak bernilai sejarah tinggi, termasuk masterpiece tengkorak Homo erectus S-17, tengkorak paling lengkap di dunia yang untuk pertama kalinya dipamerkan kepada publik.

Temuan lainnya seperti fosil fauna purba Mastodon dan Stegodon juga memperkaya narasi ekosistem awal Nusantara yang menggambarkan lingkungan dinamis di mana berbagai spesies hidup berdampingan, menciptakan salah satu habitat paling kompleks dalam sejarah bumi.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1255 seconds (0.1#10.140)