Setiap Daerah Punya Tanggung Jawab dalam Penanggulangan Perubahan Iklim

Selasa, 02 Juni 2020 - 13:00 WIB
loading...
A A A
Perbup Pidie ini yang dalam prosesnya sejak awal penyusunan hingga pengesahan merupakan salah satu output penting dari proyek Support to Indonesia’s Climate Change Response-Technical Assistance Component (SICCR-TAC) yang didukung oleh Uni Eropa.

"Aktivitas manusia pun hampir selalu melepaskan karbon dioksida ke udara, contohnya industri pabrik, dan pembakaran lahan. Pelepasan karbon dioksida ke atmosfer dalam jumlah yang tinggi dapat menyebabkan efek rumah kaca. Panas matahari yang sampai di bumi terperangkap di atmosfer, sehingga suhu bumi meningkat (pemanasan global)," papar Bupati.

Terkait dengan masalah perubahan iklim itulah, Roni Ahmad menjelaskan kebijakan antisipatif yang ditempuhnya yakni pertama pemanasan global memang begitu mengerikan, bukan hanya cuaca yang kian panas yang membuat manusia tidak nyaman, tetapi dampak lainnya sangat besar, umpamanya akan terjadi kekurangan pangan sehat, atau sumber makanan pokok yang sudah terkondaminasi dengan bahan kimia (pestisida).

Maka kata dia, tidak ada pilihan lain sekarang ini, selain menyelamatkan dunia dan manusia dari dampak yang mematikan itu. "Kedua, bahwa alam merupakan solusi yang paling baik dalam menangani perubahan iklim. Hutan tropis sangat efektif untuk menyimpan karbon dan mencegah skenario perubahan iklim terburuk," ungkapnya.

Ketiga diakui Ahma, pihaknya telah menetapkan langkah dan kebijakan strategis sebagai upaya pengendalian perubahan iklim. Terutama yang bersumber dari hutan dan lahan. Selanjutnya, efek yang ditimbulkan dari perubahan polusi kimia (pestisida) di sektor pertanian, ketahanan pangan, dan peternakan juga semakin parah dan ini menjadi ancaman serius bagi kesehatan ummat manusia di masa mendatang.

"Pemerintah Kabupaten Pidie Provinsi Aceh memiliki komitmen yang nyata untuk mengimplementasikan solusi berbasis alami (di lapangan) sebagai bagian penyelesaian persoalan krisis iklim dan krisis pangan sehat di masa mendatang," tuturnya.

"Kebijakan kami ini dilandasi oleh prinsip keadilan lingkungan, dengan penekanan pada konsep "mengembalikan keseimbangan alam". Artinya, bagi kami alam memiliki nilai yang bukan sekadar hutan tropis atau sekumpulan pohon yang menyerap karbon dioksida dari udara. Tapi lebih dari itu, alam adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia," tandasnya.
(maf)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1021 seconds (0.1#10.140)