ICW Soroti Meningkatnya Calon Kepala Daerah Terafiliasi Dinasti Politik

Selasa, 07 Mei 2024 - 22:35 WIB
loading...
ICW Soroti Meningkatnya...
Staf Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW) Seira Tamara menyoroti tren calon kepala daerah (cakada) yang terafiliasi dinasti politik terus meningkat menjelang Pilkada Serentak 2024. Foto/Refi Sandi
A A A
JAKARTA - Staf Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW) Seira Tamara menyoroti tren calon kepala daerah (cakada) yang terafiliasi dinasti politik terus meningkat menjelang Pilkada Serentak 2024. Hal itu disampaikan dalam diskusi bertajuk 'Dampak Kecurangan Pemilu Presiden bagi Pilkada 2024' di Rumah Belajar ICW, Jalan Kalibata Timur, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (7/5/2024).

"Trennya dari tahun ke tahun jumlah kandidat dalam pemilihan kepala daerah itu yang punya afiliasi terhadap dinasti politik di daerahnya masing-masing, baik afiliasi dinasti terhadap kepala daerah sebelumnya maupun afiliasi terhadap anggota DPR dan DPRD itu meningkat terus," kata Seira dalam paparannya.

Seira menjelaskan bahwa peningkatan Cakada terafiliasi dinasti politik terjadi tahun ke tahun hingga puncaknya 2020 sebanyak 124 kandidat tercatat dalam data ICW.



"Bahkan tahun 2005-2014 itu kandidat yang ada di Pilkada dan punya afiliasi dinasti politik jumlahnya sekitar 59, Pilkada tahun berikutnya 2015, 2017, 2018 itu meningkat sampai 86 kandidat. Kemudian Pilkada 2020 jumlahnya meningkat drastis 124 kandidat yang punya afiliasi terhadap dinasti politik," ujarnya.

Lebih lanjut, Seira mengatakan cawe-cawe hingga intervensi mencuat ke publik saat gelaran Pilpres 2024. Hal itu seiring langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tengah menjabat, namun Gibran Rakabuming Raka anaknya ikut dalam kontestasi.

Menurutnya, akan banyak petahana yang akan mencalonkan diri pada kontestasi Pilkada Serentak 2024. "Cawe-cawe dan intervensi kalau dalam pilpres dilakukan oleh Presiden Joko Widodo yang sedang menjabat kemudian anaknya menjadi salah satu kandidat dalam pencalonan dalam pilkada nanti situasi ini lekat dengan maraknya petahana yang nanti akan mencalonkan diri," pungkasnya.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1542 seconds (0.1#10.140)