Hijrah, Perspektif Sosiologi Ekonomi

Kamis, 16 Juli 2020 - 11:45 WIB
loading...
A A A
Selama ini, sekularisme sebagai produk modernitas berusaha memisahkan agama dari ruang publik sehingga agama benar-benar diletakkan menjadi urusan privat. Kesalehan individu dalam konteks ini tidak perlu diaktualisasikan di ranah publik dan tidak perlu diakui eksistensinya oleh orang lain. Kondisi inilah yang pada akhirnya melahirkan suasana kebatinan yang pincang karena keringnya dimensi spiritualitas dalam diri individu pemeluk agama.

Kanal-kanal teknologi informasi dan revolusi internet, pada sisi lain justru dapat digunakan secara positif untuk memperkokoh fondasi keyakinan beragama (iman) agar pemeluk agama (Islam) tidak terjebak dan jatuh pada ruang hampa di mana goncangan spiritualisme seringkali lahir dari produk-produk kebudayaan dan peradaban modern tersebut.
(dam)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1123 seconds (0.1#10.140)