Hijrah, Perspektif Sosiologi Ekonomi

Kamis, 16 Juli 2020 - 11:45 WIB
loading...
A A A
Dalam konteks konsumsi (pemilihan atau penggunaan) sumber-sumber literasi dakwah, para pelaku hijrah, selain rutin menghadiri majelis-majelis kajian ilmu secara langsung (tatap muka), mereka juga memiliki kecenderungan untuk menggunakan sumber-sumber literasi dakwah lainnya melalui media elektronik dan internet. Beberapa media elektronik baik televisi maupun radio seperti Rodja TV, Radio Fajri; dan Radio Wadi menjadi kanal-kanal alternatif yang banyak digunakan oleh pelaku hijrah dalam rangka mencari sumber-sumber baru bimbingan moral.

Dalam konteks komsumsi makanan dan minuman, pelaku hijrah mulai mengenal dan mengkonsumsi secara rutin berbagai makanan dan minuman yang mengandung thibbun nabawi (pengobatan medis berbasis Qur’an dan Hadist). Produk-produk makanan dan minuman seperti kurma, habbatus sauda, saffran, buah tin, minyak zaitun, dan produk-produk herbal Islami lainnya mengalami peningkatan signifikan dari sisi permintaan.

Jika sebelum hijrah, literasi generasi milenial muslim urban tentang produk-produk “makanan dan minuman Islami” sangat kurang, maka setelah hijrah, mereka sangat familiar dengan produk-produk makanan dan minuman tersebut.

Dalam konteks konsumsi film, beberapa genre film yang cenderung disukai oleh generasi milenial muslim perkotaan adalah film-film yang mengandung konten dan spirit Islam seperti film Ayat-ayat Cinta 2; Ketika Cinta Bertasbih; 99 Cahaya di Langit Eropa; Cinta Suci Zahrana; Assalamualaikum Beijing; dan Surga yang Tak Dirindukan. Film bergenre “syariah” tersebut secara umum menyelipkan pesan-pesan moral yang dianggap dapat menyejukkan hati para penonton-nya.

Ekonomi Produksi Dalam Aktifitas Hijrah

Sementara itu, dari perspektif teori produksi, fenomena hijrah juga berkaitan erat dengan kegiatan produksi sebagai salah satu entitas dasar kegiatan ekonomi masyarakat. Dalam pengertian ekonomi konvensional sebagaimana yang kita pahami, produksi dapat dipahami sebagai kegiatan membuat, menciptakan, menghasilkan atau memproduksi suatu barang atau jasa.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata produksi diartikan sebagai proses mengeluarkan hasil; penghasilan. Selain itu, terdapat dua makna lain dari produksi yaitu hasil dan pembuatan. Pengertian produksi mencakup segala kegiatan, termasuk prosesnya, yang dapat menciptakan hasil, penghasilan dan pembuatan (Damsar, 2009;67).

Secara sosiologis, merujuk pada pemikiran Karl Marx, Emile Durkheim dan Max Weber tentang produksi, dapat dipahami jika produksi merupakan proses yang diorganisasi secara sosial di mana barang dan jasa diciptakan. Yang paling menarik dalam konteks hijrah adalah bagaimana agen-agen kapitalisme juga turut bekerja untuk memproduksi barang atau jasa sesuai dengan “selera pasar” pelaku hijrah. Tangan-tangan kapitalisme modern sangat terampil dalam memproduksi berbagai kebutuhan barang atau jasa yang dibutuhkan komunitas muslim khususnya di wilayah perkotaan.

Berbagai produk fashion, film, buku, dan literasi-literasi dakwah Islam laku keras di pasar. Inilah kelihaian kapitalisme dalam membaca dan menangkap selera pasar muslim Indonesia. Realitas ini sekaligus menandai adanya persekutuan antara kapitalisme dan konservatisme-fundamentalisme Islam yang dalam titik tertentu banyak terdapat perbedaan mendasar.

Fundamentalisme Islam yang dulu dianggap sebagai sesuatu yang out of date, dalam prakteknya dapat berkolaborasi dengan tangan-tangan kapitalisme. Muslim Fashion Show, festival film Islami, sertifikasi produk makanan halal, Islamic Book Fair, perbankan dan institusi jasa keuangan syariah, dan institusi-institusi pendidikan islami, adalah potret perkawinan antara kapitalisme (modernitas) dengan fundamentalisme Islam yang dalam banyak hal justru bertentangan secara diametral. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada titik tertentu, kapitalisme dengan seluruh jangkar dan agen-agennya juga bisa “menundukkan” konservatisme-fundamentalisme agama.
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0936 seconds (0.1#10.140)