Jejak Sekretaris MA Hasbi Hasan, Anak Pesantren yang Jadi Akademisi Tulen
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hasbi Hasan telah resmi menjabat sebagai Sekretaris Mahkamah Agung ( MA ) setelah dilantik dan diambil sumpah oleh Ketua MA Muhammad Syarifuddin, Selasa (22/12/2020).
(Baca juga: Alumnus Pondok Modern Gontor Jadi Sekretaris Mahkamah Agung)
Pelantikan dan pengambilan sumpah dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor: 193/TPA Tahun 2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Sekretariat MA . Surat Keputusan diteken Presiden Joko Widodo pada 8 Desember 2020.
KORAN SINDO dan MNC News Portal melakukan penelusuran lanjutan atas rekam jejak Hasbi Hasan. (Baca juga: Mahkamah Agung Libatkan TNI untuk Amankan Sidang di Pengadilan)
Penelusuran dilakukan berdasarkan data dan informasi yang dilansir secara resmi oleh MA melalui laman resmi MA , laman resmi Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) dan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Hukum dan Peradilan MA, laman resmi sejumlah pengadilan, hingga blog pribadi milik Hasbi Hasan. Selain itu data dan informasi juga diambil dari berbagai sumber milik sejumlah universitas dan lembaga.
Hasbi Hasan lahir di Menggala, Bandar Lampung, Provinsi Lampung 22 Mei 1967. Ayah empat anak ini menempuh pendidikan dasar di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Menggala dan lulis pada 1979. Selepas itu, Habsi masuk menjadi santri Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur dan tamat pada 1985. Nama lulusan (marhalah)-nya yakni "Alumni 2 Zaman". Tahun 1985 merupakan tahun wafatnya Pimpinan Pondok Modern Gontor almarhum KH Imam Zarkasyi.
Dari Gontor, Hasbi melanjutkan pendidikan strata satu (S1) di Fakultas Syariah IAIN Raden Intan (kini UIN Raden Intan), Lampung. Jenjang S1 ditamatkan Hasbi pada 1990. Selanjutnya Hasbi menempuh pendidikan strata dua (S2) pada Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) IBLAM, Jakarta dan tamat pada 2002.
Berdasarkan lansiran website Badan Litbang dan Pendidikan dan Pelatihan Diklat Hukum dan Peradilan MA, setelah menyelesaikan pendidikan S2 kemudian Hasbi mengambil pendidikan doktoral (S3) di IAIN Sunan Gunung Djati (kini UIN) Bandung dan lulus pada 2010.
Di sisi lain, berdasarkan data pendidikan pada Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, ternyata Hasbi juga mengambil program doktoral ekonomi syariah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hasbi lulus pada 20 Oktober 2009 dengan predikat cum laude (terpuji). Disertasi yang ditulis Hasbi berjudul "Kompetensi Peradilan Agama dalam Perkara Ekonomi Syari’ah".
Nama Hasbi sebagai doktoral lulusan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, judul disertasi, dan predikat kelulusan turut tertera di halaman 1 Buletin "Kabar Alumni" edisi 20 September 2013. Buletin ini diterbitkan oleh Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Semasa masih menjadi mahasiswa di IAIN Raden Intan, Lampung, Hasbi aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan baik internal maupun eksternal dengan posisi penting. Di antaranya Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fakultas Syariah Cabang Lampung (1986-1987), dan Ketua Umum Lembaga Hukum HMI Cabang Lampung (1987-1988).
(Baca juga: Alumnus Pondok Modern Gontor Jadi Sekretaris Mahkamah Agung)
Pelantikan dan pengambilan sumpah dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor: 193/TPA Tahun 2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Sekretariat MA . Surat Keputusan diteken Presiden Joko Widodo pada 8 Desember 2020.
KORAN SINDO dan MNC News Portal melakukan penelusuran lanjutan atas rekam jejak Hasbi Hasan. (Baca juga: Mahkamah Agung Libatkan TNI untuk Amankan Sidang di Pengadilan)
Penelusuran dilakukan berdasarkan data dan informasi yang dilansir secara resmi oleh MA melalui laman resmi MA , laman resmi Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) dan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Hukum dan Peradilan MA, laman resmi sejumlah pengadilan, hingga blog pribadi milik Hasbi Hasan. Selain itu data dan informasi juga diambil dari berbagai sumber milik sejumlah universitas dan lembaga.
Hasbi Hasan lahir di Menggala, Bandar Lampung, Provinsi Lampung 22 Mei 1967. Ayah empat anak ini menempuh pendidikan dasar di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Menggala dan lulis pada 1979. Selepas itu, Habsi masuk menjadi santri Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur dan tamat pada 1985. Nama lulusan (marhalah)-nya yakni "Alumni 2 Zaman". Tahun 1985 merupakan tahun wafatnya Pimpinan Pondok Modern Gontor almarhum KH Imam Zarkasyi.
Dari Gontor, Hasbi melanjutkan pendidikan strata satu (S1) di Fakultas Syariah IAIN Raden Intan (kini UIN Raden Intan), Lampung. Jenjang S1 ditamatkan Hasbi pada 1990. Selanjutnya Hasbi menempuh pendidikan strata dua (S2) pada Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) IBLAM, Jakarta dan tamat pada 2002.
Berdasarkan lansiran website Badan Litbang dan Pendidikan dan Pelatihan Diklat Hukum dan Peradilan MA, setelah menyelesaikan pendidikan S2 kemudian Hasbi mengambil pendidikan doktoral (S3) di IAIN Sunan Gunung Djati (kini UIN) Bandung dan lulus pada 2010.
Di sisi lain, berdasarkan data pendidikan pada Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, ternyata Hasbi juga mengambil program doktoral ekonomi syariah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hasbi lulus pada 20 Oktober 2009 dengan predikat cum laude (terpuji). Disertasi yang ditulis Hasbi berjudul "Kompetensi Peradilan Agama dalam Perkara Ekonomi Syari’ah".
Nama Hasbi sebagai doktoral lulusan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, judul disertasi, dan predikat kelulusan turut tertera di halaman 1 Buletin "Kabar Alumni" edisi 20 September 2013. Buletin ini diterbitkan oleh Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Semasa masih menjadi mahasiswa di IAIN Raden Intan, Lampung, Hasbi aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan baik internal maupun eksternal dengan posisi penting. Di antaranya Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fakultas Syariah Cabang Lampung (1986-1987), dan Ketua Umum Lembaga Hukum HMI Cabang Lampung (1987-1988).