Resmi, KH Achmad Chalwani dan KH Ali Masykur Musa Pimpin JATMAN 2024-2029
loading...
A
A
A
BOYOLALI - KH Achmad Chalwani dan Prof KH Ali Masykur Musa dipilih sebagai Rais dan Mudir 'Aali JATMAN periode 2024-2029. Hal itu merupakan hasil Kongres ke-13 Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (JATMAN) di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah.
Sebelum keduanya dipilih, dilakukan musyawarah dalam sidang Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) oleh 9 ulama. Kemudian, disahkan dalam Sidang Pleno Kongres JATMAN ke-13.
Setelah terpilih, Kiai Ali mengungkapkan pentingnya mencari wasilah . "Carilah wasilah. Apa wasilah itu? Yaitu guru kita, mursyid kita. Cara mencarinya harus bersungguh-sungguh agar kita menjadi muflihun atau orang-orang yang beruntung," kata Kiai Ali.
Dikutip dari laman nu.or.id, Kiai Ali menambahkan, jalan yang lurus tersebut tiada lain adalah dengan berthariqah. Menurutnya, thariqah adalah jalan yang bisa mengantarkan kita kepada keselamatan.
"Ini yang kita cari, mari kita sebarluaskan. Karena ini thariqah sejati. Bahagia sejati tiada lain diperoleh melalui thariqah ini," ujarnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Maskuriyyah Pasulukan Thariqah Naqshabandiyah Khalidiyah Jakarta ini mengatakan, thariqah juga menjadi mata rantai dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. "Itu yang akan menjadi pegangan kita semua," katanya.
Sementara Kiai Chalwani menjelaskan sejarah singkat perjuangan thariqah di Indonesia. "Banyak sekali tokoh-tokoh bangsa ini yang mengamalkan thariqah. Moh Hatta, Pangeran Diponegoro, dan lainnya mereka ini para pengamal thariqah," ujar Pengasuh Pesantren An-Nawawi Berjan Purworejo, Jawa Tengah itu.
Diketahui, istilah Rais dan Mudir 'Aali ini merupakan penyesuaian yang disepakati pada Kongres Ke-13 JATMAN yang mengubah istilah sebelumnya, Rais dan Mudir Aam.
Sebelum keduanya dipilih, dilakukan musyawarah dalam sidang Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) oleh 9 ulama. Kemudian, disahkan dalam Sidang Pleno Kongres JATMAN ke-13.
Setelah terpilih, Kiai Ali mengungkapkan pentingnya mencari wasilah . "Carilah wasilah. Apa wasilah itu? Yaitu guru kita, mursyid kita. Cara mencarinya harus bersungguh-sungguh agar kita menjadi muflihun atau orang-orang yang beruntung," kata Kiai Ali.
Dikutip dari laman nu.or.id, Kiai Ali menambahkan, jalan yang lurus tersebut tiada lain adalah dengan berthariqah. Menurutnya, thariqah adalah jalan yang bisa mengantarkan kita kepada keselamatan.
"Ini yang kita cari, mari kita sebarluaskan. Karena ini thariqah sejati. Bahagia sejati tiada lain diperoleh melalui thariqah ini," ujarnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Maskuriyyah Pasulukan Thariqah Naqshabandiyah Khalidiyah Jakarta ini mengatakan, thariqah juga menjadi mata rantai dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. "Itu yang akan menjadi pegangan kita semua," katanya.
Sementara Kiai Chalwani menjelaskan sejarah singkat perjuangan thariqah di Indonesia. "Banyak sekali tokoh-tokoh bangsa ini yang mengamalkan thariqah. Moh Hatta, Pangeran Diponegoro, dan lainnya mereka ini para pengamal thariqah," ujar Pengasuh Pesantren An-Nawawi Berjan Purworejo, Jawa Tengah itu.
Diketahui, istilah Rais dan Mudir 'Aali ini merupakan penyesuaian yang disepakati pada Kongres Ke-13 JATMAN yang mengubah istilah sebelumnya, Rais dan Mudir Aam.
(zik)