JIK Apresiasi Smart, Creative and Safe Campaign di Pilkada Serentak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perkumpulan dai dan mubalig Jaringan Islam Kebangsaan (JIK) mengapresiasi sejumlah calon kepala daerah yang menggunakan metode kampanye virtual kreatif dan aman. Masa kampanye dimulai tanggal 26 September-5 Desember 2020.
(Baca juga: 72 Petahana Langgar Protokol Covid-19 saat Pendaftaran Pilkada 2020)
Menurut koordinator JIK, Irfaan Sanoesi mengungkapkan, kampanye cerdas dengan virtual adalah keniscayaan bagi para calon kepala daerah. (Baca juga: Pilkada Serentak Tetap Berlanjut, Ini Penjelasan Komisi II DPR)
"Dalam kondisi bumi diintai virus korona, kampanye virtual menjadi sebuah keniscayaan bagi calon kepala daerah. Kampanye virtual adalah jalan cerdas dan aman mencegah klaster Pilkada Serentak penularan virus korona," kata Irfaan, Minggu (27/9/2020).
Irfaan mengemukakan, beberapa contoh kampanye kreatif, cerdas, dan aman yang bisa dijadikan model kampanye virtual. Salah satunya calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka meluncurkan virtual campaign box untuk menyapa warga untuk menyapa warga selama kampanye.
"Tim kreatif kampanye Cawalkot Solo patut diacungi jempol. Hari pertama kampanye masyarakat diberikan edukasi cerdas dengan berinteraksi melalui ruang virtual. Cawalkotnya menyapa masyarakat dari rumah sementara warganya hanya menunggu giliran berinteraksi dengan cawalkotnya menunggu tim kampanye keliling membawa virtual campaign box secara door to door," terangnya.
JIK menilai, kampanye virtual tidak menghilangkan esensi penyampaian visi dan misi calon. Secagai contoh virtual box campaign andalan Gibran ini dapat berinteraksi dua arah sehingga calon kepala daerah menampuang semua aspirasi masyarakat.
Lain Solo, lain Kabupaten Tasikmalaya. JIK menyoroti kampanye Calon Wakil Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin. CNY begitu sapaannya berpasangan dengan Ade Sugianto yang juga Bupati petahana. CNY menyapa masyarakat, relawan, dan simpatisan dengan mengundang pengajian virtual melalui aplikasi zoom.
"Calon lain yang tak kalah kreatif adalah calon Wakil Bupati Tasikmalaya. Mengundang pengajian virtual menggunakan aplikasi zoom. Selain itu, tak jarang dia juga menggunakan live instagram dan facebook untuk menyapa dan menyampaikan visi-misinya," ujarnya.
Begitu juga dengan calon Bupati Karawang Cellica Nurrachdiana yang mengaku akan menyelenggarakan konser musik secara virtual dalam waktu dekat.
JIK terus mendorong para calon kepala daerah dan tim kampanye mengoptimalkan fasilitas dunia maya. Deretan calon kepala daerah yang disebutkan bisa menjadi role model bagi modifikasi gaya kampanye virtual.
"Kami mengimbau agar gaya kampanye di saat pandemik diubah dan dipindahkan ke dunia maya. Kita harus mengutamakan kaidah ushul fikih dar’ul mafasid muqoddamun 'ala jalbil mashalih'. Menjaga kerusakan (mafsadat) lebih diutamakan dari pada mengambil kebaikan (manfaat)," pungkasnya.
(Baca juga: 72 Petahana Langgar Protokol Covid-19 saat Pendaftaran Pilkada 2020)
Menurut koordinator JIK, Irfaan Sanoesi mengungkapkan, kampanye cerdas dengan virtual adalah keniscayaan bagi para calon kepala daerah. (Baca juga: Pilkada Serentak Tetap Berlanjut, Ini Penjelasan Komisi II DPR)
"Dalam kondisi bumi diintai virus korona, kampanye virtual menjadi sebuah keniscayaan bagi calon kepala daerah. Kampanye virtual adalah jalan cerdas dan aman mencegah klaster Pilkada Serentak penularan virus korona," kata Irfaan, Minggu (27/9/2020).
Irfaan mengemukakan, beberapa contoh kampanye kreatif, cerdas, dan aman yang bisa dijadikan model kampanye virtual. Salah satunya calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka meluncurkan virtual campaign box untuk menyapa warga untuk menyapa warga selama kampanye.
"Tim kreatif kampanye Cawalkot Solo patut diacungi jempol. Hari pertama kampanye masyarakat diberikan edukasi cerdas dengan berinteraksi melalui ruang virtual. Cawalkotnya menyapa masyarakat dari rumah sementara warganya hanya menunggu giliran berinteraksi dengan cawalkotnya menunggu tim kampanye keliling membawa virtual campaign box secara door to door," terangnya.
JIK menilai, kampanye virtual tidak menghilangkan esensi penyampaian visi dan misi calon. Secagai contoh virtual box campaign andalan Gibran ini dapat berinteraksi dua arah sehingga calon kepala daerah menampuang semua aspirasi masyarakat.
Lain Solo, lain Kabupaten Tasikmalaya. JIK menyoroti kampanye Calon Wakil Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin. CNY begitu sapaannya berpasangan dengan Ade Sugianto yang juga Bupati petahana. CNY menyapa masyarakat, relawan, dan simpatisan dengan mengundang pengajian virtual melalui aplikasi zoom.
"Calon lain yang tak kalah kreatif adalah calon Wakil Bupati Tasikmalaya. Mengundang pengajian virtual menggunakan aplikasi zoom. Selain itu, tak jarang dia juga menggunakan live instagram dan facebook untuk menyapa dan menyampaikan visi-misinya," ujarnya.
Begitu juga dengan calon Bupati Karawang Cellica Nurrachdiana yang mengaku akan menyelenggarakan konser musik secara virtual dalam waktu dekat.
JIK terus mendorong para calon kepala daerah dan tim kampanye mengoptimalkan fasilitas dunia maya. Deretan calon kepala daerah yang disebutkan bisa menjadi role model bagi modifikasi gaya kampanye virtual.
"Kami mengimbau agar gaya kampanye di saat pandemik diubah dan dipindahkan ke dunia maya. Kita harus mengutamakan kaidah ushul fikih dar’ul mafasid muqoddamun 'ala jalbil mashalih'. Menjaga kerusakan (mafsadat) lebih diutamakan dari pada mengambil kebaikan (manfaat)," pungkasnya.
(maf)