Prabowo dan Masa Depan ASEAN

Selasa, 24 September 2024 - 05:15 WIB
Kunjungan marathon yang dilakukan Prabowo sebagai menteri pertahanan maupun sebagai presiden terpilih ke negara-negara sesame ASEAN, bisa disebut sebagai momen bersejarah yang dilakukan pejabat Indonesia untuk menegaskan kuatnya persahabatan, dan khususnya kerja sama pertahanan. Selain itu, dalam setiap pembicaraan dalam pertemuan dengan pemimpin negara sahabat, Prabowo tak luput menyampaikan pesan tentang pentingnya stabilitas ASEAN dan kawasan sekitarnya.

BIsaa dikatakan, kunjungan Prabowo itu sekaligus merajut kesamaan cara pandang negara-negara anggota ASEAN dan memproyeksikan pentingnya memperkuat kerja sama pertahanan di ASEAN di masa mendatang dalam menghadapi dinamika yang terjadi di lingkungan, dalam hal ini di Indo-Pasifik.

Menarik disimak, sejauh mana dan sekuat apa hubungan pertahanan Indonesia dengan negara-negara sesama ASEAN berlangsung, dan mengapa stabilitas ASEAN menjadi kepentingan bersama? Mengapa Prabowo merasa perlu mengajak negara-negara ASEAN untuk memperkuat kerja sama demi menjaga stabilitas Indo-Pasifik? Lantas, langkah apa yang perlu dilakukan untuk mewujudkan tujuan itu?

Terus Perkuat Kerja Sama Pertahanan

Perdamaian dan stabilitas regional merupakan salah satu tujuan berdirinya organisasi negara-negara ASEAN pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, seperti termaktub dalam Deklarasi Bangkok. Selain itu, ASEAN juga memiliki Piagam ASEAN (ASEAN Charter) yang ditandatangani pada KTT ke-13 ASEAN, 20 November 2007, di Singapura oleh 10 Kepala Negara/Pemerintahan Negara anggota ASEAN. Dalam Piagam ASEAN di antaranya disebutkan bahwa salah satu tujuan ASEAN adalah memelihara dan meningkatkan perdamaian, keamanan, dan stabilitas serta lebih memperkuat nilai-nilai yang berorientasi pada perdamaian di kawasan.

Sejauh ini, tujuan menciptakan stabilitas dan perdamaian ASEAN bisa dibilang sukses diwujudkan karena relatif tidak ada konflik yang terjadi di kawasan ini, baik konflik intra-anggota ASEAN maupun yang melibatkan kekuatan eksternal. Realitas positif ini terwujud karena negara-negara ASEAN bisa dianggap menjunjung tinggi prinsip-prinsip ASEAN, seperti terdapat dalam Pasal 2 Deklarasi ASEAN.

Prinsip dimaksud antara lain menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesetaraan, integritas wilayah, dan identitas nasional seluruh anggota ASEAN; komitmen bersama dan tanggung jawab kolektif dalam meningkatkan perdamaian, keamanan dan kemakmuran di kawasan; menolak agresi dan ancaman atau penggunaan kekuatan atau tindakan-tindakan lainnya dalam bentuk apa pun yang bertentangan dengan hukum internasional.

baca juga: GCC-ASEAN Summit 2023, Ini Sejumlah Isu Penting yang Dibahas Pemimpin ASEAN

Selanjutnya mengedepankan penyelesaian sengketa secara damai; tidak campur tangan urusan dalam negeri negara-negara anggota ASEAN; penghormatan terhadap hak setiap negara anggota untuk menjaga eksistensi nasionalnya bebas dari campur tangan eksternal, subversi, dan paksaan.

Satu lagi prinsip penting yang berkontribusi pada terwujudnya perdamaian dan stabilitas ASEAN adalah tidak turut serta dalam kebijakan atau kegiatan apa pun, termasuk penggunaan wilayahnya, yang dilakukan oleh negara anggota ASEAN atau negara non-ASEAN atau subjek non-negara mana pun yang mengancam kedaulatan, integritas wilayah atau stabilitas politik dan ekonomi negara-negara anggota ASEAN.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More