Kontribusi Konsumen dalam Mendorong Penggunaan Energi Berkelanjutan
Rabu, 15 Maret 2023 - 16:07 WIB
Tema hari hak konsumen di atas tidak lepas dari adanya isu konsumen yang terjadi pada kurun waktu tertentu. Isu konsumen atau permasalahan yang dihadapi konsumen berkaitan dengan perilaku konsumen dalam menggunakan barang/jasa maupun pengetahuan konsumen terhadap barang/jasa.
Satu di antara alat ukur yang mengindikasikan kemampuan konsumen adalah Indeks Keberdayaan Konsumen atau IKK yang merupakan parameter yang menunjukkan seberapa berdaya konsumen ketika berinteraksi dengan pelaku usaha, termasuk kritis dan mau bersuara ketika mengalami kekecewaan terhadap barang/jasa yang dibelinya.
Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh ASEAN Secretariat Jakarta, pada 2020, IKK ASEAN yaitu sebesar 63,7% (82.9 poin dari 130 poin) terkategori sedang. Pada survei tersebut, terdapat tiga komponen keberdayaan yang diukur. Pada komponen kesadaran, konsumen ASEAN mendapatkan skor tertinggi dalam hal hak dan tanggung jawab konsumen, dan terendah dalam pengajuan ganti rugi dan program advokasi konsumen.
Pada komponen kemampuan konsumen, konsumen ASEAN mendapatkan skor tertinggi pada keterampilan numerik dan keuangan, serta keterampilan untuk mendeteksi penipuan dan iklan yang menyesatkan. Namun, mendapatkan skor terendah pada keterampilan konsumsi berkelanjutan. Terakhir, pada komponen perilaku konsumen, konsumen ASEAN cenderung untuk membandingkan produk, membaca deskripsi produk sebelum membeli, tetapi kurang dalam partisipasi dalam asosiasi konsumen serta kurang berkontribusi dalam pembuatan kebijakan konsumen.
Memberdayakan Konsumen melalui Transisi Energi Bersih
Tema hari Hak Konsumen Sedunia 2023 adalah “Empowering consumers through clean energy transitions.”. Melalui tema tersebut, Consumer International ingin memberdayakan konsumen melalui transisi energi bersih. Dalam hal ini, pemerintah dan lembaga konsumen akan mendukung konsumen dengan mempromosikan akses ke energi berkelanjutan secara global.
Pada 2022, harga energi global naik sebesar 50%. Hal itu berdampak pada banyak orang dan menyebabkan konsumen mengubah gaya hidupnya secara drastis agar mampu membayar energi. Pada survei wawasan global, sebanyak 81% anggota Consumer International melaporkan bahwa konsumen menyesuaikan anggaran mereka agar dapat membayar tagihan energi.
Berdasarkan isu dan tema peringatan tahun ini, pemerintah dapat bekerja sama dengan lembaga-lembaga perlindungan konsumen untuk membantu konsumen menghadapi kesulitan saat ini sambil memungkinkan transisi cepat yang menjamin keberlanjutan, keamanan, dan keterjangkauan energi dalam jangka panjang.
Satu di antara upaya yang dilakukan oleh federasi konsumen yaitu mempertemukan para pemerintah, bisnis, advokasi konsumen, dan pakar energi melalui konferensi yang mengeksplorasi inovasi, pendekatan, dan undang-undang yang diperlukan untuk mendukung pemenuhan hak konsumen.
Pelaku ekonomi harus meningkatkan keterlibatan aktif mereka dalam pengembangan energi dan inovasi teknologi yang rendah karbon, dan menerapkan prinsip efisiensi energi di seluruh rantai operasional.
Satu di antara alat ukur yang mengindikasikan kemampuan konsumen adalah Indeks Keberdayaan Konsumen atau IKK yang merupakan parameter yang menunjukkan seberapa berdaya konsumen ketika berinteraksi dengan pelaku usaha, termasuk kritis dan mau bersuara ketika mengalami kekecewaan terhadap barang/jasa yang dibelinya.
Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh ASEAN Secretariat Jakarta, pada 2020, IKK ASEAN yaitu sebesar 63,7% (82.9 poin dari 130 poin) terkategori sedang. Pada survei tersebut, terdapat tiga komponen keberdayaan yang diukur. Pada komponen kesadaran, konsumen ASEAN mendapatkan skor tertinggi dalam hal hak dan tanggung jawab konsumen, dan terendah dalam pengajuan ganti rugi dan program advokasi konsumen.
Pada komponen kemampuan konsumen, konsumen ASEAN mendapatkan skor tertinggi pada keterampilan numerik dan keuangan, serta keterampilan untuk mendeteksi penipuan dan iklan yang menyesatkan. Namun, mendapatkan skor terendah pada keterampilan konsumsi berkelanjutan. Terakhir, pada komponen perilaku konsumen, konsumen ASEAN cenderung untuk membandingkan produk, membaca deskripsi produk sebelum membeli, tetapi kurang dalam partisipasi dalam asosiasi konsumen serta kurang berkontribusi dalam pembuatan kebijakan konsumen.
Memberdayakan Konsumen melalui Transisi Energi Bersih
Tema hari Hak Konsumen Sedunia 2023 adalah “Empowering consumers through clean energy transitions.”. Melalui tema tersebut, Consumer International ingin memberdayakan konsumen melalui transisi energi bersih. Dalam hal ini, pemerintah dan lembaga konsumen akan mendukung konsumen dengan mempromosikan akses ke energi berkelanjutan secara global.
Pada 2022, harga energi global naik sebesar 50%. Hal itu berdampak pada banyak orang dan menyebabkan konsumen mengubah gaya hidupnya secara drastis agar mampu membayar energi. Pada survei wawasan global, sebanyak 81% anggota Consumer International melaporkan bahwa konsumen menyesuaikan anggaran mereka agar dapat membayar tagihan energi.
Berdasarkan isu dan tema peringatan tahun ini, pemerintah dapat bekerja sama dengan lembaga-lembaga perlindungan konsumen untuk membantu konsumen menghadapi kesulitan saat ini sambil memungkinkan transisi cepat yang menjamin keberlanjutan, keamanan, dan keterjangkauan energi dalam jangka panjang.
Satu di antara upaya yang dilakukan oleh federasi konsumen yaitu mempertemukan para pemerintah, bisnis, advokasi konsumen, dan pakar energi melalui konferensi yang mengeksplorasi inovasi, pendekatan, dan undang-undang yang diperlukan untuk mendukung pemenuhan hak konsumen.
Pelaku ekonomi harus meningkatkan keterlibatan aktif mereka dalam pengembangan energi dan inovasi teknologi yang rendah karbon, dan menerapkan prinsip efisiensi energi di seluruh rantai operasional.
Lihat Juga :
tulis komentar anda