Lindungi Masyarakat, BSN Bersama YLKI Gelar Edukasi SNI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Standardisasi Nasional (BSN) bersama Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menggelar edukasi Standar Nasional Indonesia (SNI) kepada sejumlah komunitas. Kegiatan tersebut diselenggarakan untuk melindungi masyarakat agar tidak salah dalam memilih produk.
Deputi Bidang Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN Zakiyah mengatakan, SNI sebagai satu-satunya tanda mutu di Indonesia dapat menjadi acuan bagi masyarakat untuk memastikan keamanan dan kualitas produk.
“Edukasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada konsumen agar lebih selektif dalam memilih produk ber-SNI, sehingga terlindungi dari barang-barang yang tidak berkualitas,” ujar Zakiyah, Senin (21/10/2024).
Plt Ketua YLKI Indah Suksmaningsih menekankan pentingnya SNI sebagai upaya negara melindungi masyarakat. “Dapat disimpulkan, dua keistimewaan SNI adalah untuk menyelesaikan persengketaan antara produsen juga konsumen di mana standar sebagai rujukannya, sekaligus SNI sebagai bukti kehadiran negara untuk melindungi masyarakatnya,” katanya.
Analis Standardisasi Ahli Madya BSN Tintin Prihatiningrum mengatakan, SNI tidak hanya berfungsi sebagai standar kualitas, penerapan SNI membantu produsen memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi kriteria keselamatan, kesehatan, dan kelayakan yang ditetapkan, sekaligus melindungi konsumen dari risiko produk yang tidak terjamin kualitasnya.
“SNI juga memberikan kejelasan dan kepastian bagi konsumen dalam memilih produk yang aman dan berkualitas,” katanya.
Kegiatan yang digelar di Kantor BSN Jakarta ini diikuti oleh sejumlah organisasi perempuan dan komunitas seperti Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Jakarta; Organisasi Aisyiyah; Kelompok Senam Wanita; Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kranji; LSM Wanita Al-Irsyad.
Selain itu, Koalisi Perlindungan Kesehatan Masyarakat (Kopmas); Kongres Wanita Indonesia (Kowani); Organisasi Perempuan Minang; Rukun Keluarga Kecamatan Lubuk Basung (RKKL) Minang; juga Kelompok Menjahit.
Dalam kesempatan itu, peserta diajak bermain Edugames untuk lebih memahami informasi terkait SNI untuk Perlindungan konsumen yang telah disampaikan. Harapannya peserta akan semakin mengingat informasi yang telah disampaikan.
Deputi Bidang Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN Zakiyah mengatakan, SNI sebagai satu-satunya tanda mutu di Indonesia dapat menjadi acuan bagi masyarakat untuk memastikan keamanan dan kualitas produk.
“Edukasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada konsumen agar lebih selektif dalam memilih produk ber-SNI, sehingga terlindungi dari barang-barang yang tidak berkualitas,” ujar Zakiyah, Senin (21/10/2024).
Plt Ketua YLKI Indah Suksmaningsih menekankan pentingnya SNI sebagai upaya negara melindungi masyarakat. “Dapat disimpulkan, dua keistimewaan SNI adalah untuk menyelesaikan persengketaan antara produsen juga konsumen di mana standar sebagai rujukannya, sekaligus SNI sebagai bukti kehadiran negara untuk melindungi masyarakatnya,” katanya.
Analis Standardisasi Ahli Madya BSN Tintin Prihatiningrum mengatakan, SNI tidak hanya berfungsi sebagai standar kualitas, penerapan SNI membantu produsen memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi kriteria keselamatan, kesehatan, dan kelayakan yang ditetapkan, sekaligus melindungi konsumen dari risiko produk yang tidak terjamin kualitasnya.
“SNI juga memberikan kejelasan dan kepastian bagi konsumen dalam memilih produk yang aman dan berkualitas,” katanya.
Kegiatan yang digelar di Kantor BSN Jakarta ini diikuti oleh sejumlah organisasi perempuan dan komunitas seperti Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Jakarta; Organisasi Aisyiyah; Kelompok Senam Wanita; Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kranji; LSM Wanita Al-Irsyad.
Selain itu, Koalisi Perlindungan Kesehatan Masyarakat (Kopmas); Kongres Wanita Indonesia (Kowani); Organisasi Perempuan Minang; Rukun Keluarga Kecamatan Lubuk Basung (RKKL) Minang; juga Kelompok Menjahit.
Dalam kesempatan itu, peserta diajak bermain Edugames untuk lebih memahami informasi terkait SNI untuk Perlindungan konsumen yang telah disampaikan. Harapannya peserta akan semakin mengingat informasi yang telah disampaikan.
(cip)