Merawat Ingatan tentang Covid-19

Jum'at, 17 Juli 2020 - 06:57 WIB
Di tengah krisis kesehatan global ini, warisan dokumenter adalah sumber daya penting untuk memberikan perspektif historis tentang bagaimana pemerintah, warga negara, dan komunitas internasional telah menangani pandemi pada masa lalu. Beberapa negara telah mengeluarkan perintah melestarikan catatan resmi terkait pandemi. Ini menunjukkan pentingnya lembaga pengarsipan menyediakan catatan dan sumber informasi yang diperlukan untuk memahami dan mengatasi krisis semacam itu pada masa depan.

Melalui program Memory of the World (MoW), UNESCO telah merekomendasikan empat kegiatan utama di antara negara anggota, lembaga pengarsipan, dan warga negara dalam menanggapi Covid-19. Pertama, perlunya meningkatkan kerja sama nasional dan internasional dalam pelestarian dan aksesibilitas warisan dokumenter. Kedua, perlunya meningkatkan investasi dan kerja sama dengan pihak swasta untuk mengumpulkan bahan-bahan tentang Covid-19 baik online maupun offline.

Ketiga, lembaga pengarsipan harus mudah diakses oleh peneliti, pembuat kebijakan, media, dan masyarakat. Para ilmuwan dapat menggunakan catatan dari wabah pada masa lalu untuk meningkatkan metode dan tindakan terbaik melawan penyebaran penyakit baru. Keempat, pentingnya arsip media audiovisual tentang Covid-19, termasuk bagaimana pemerintah dan masyarakat menghadapi krisis kesehatan dan ekonomi ini.

Peran Museum

Museum telah menjadi salah satu institusi penting untuk mengumpulkan berbagai arsip dan dokumen perjuangan umat manusia mengatasi wabah. Museum memang tidak dapat berada di garis depan perawatan kesehatan dan epidemiologi. Namun, museum dapat mendokumentasikan apa yang pernah terjadi tentang pandemi untuk membangun perspektif kesehatan yang lebih maju dalam mengatasi virus pada masa depan.

Di beberapa negara, museum telah mendokumentasikan pandemi Covid-19 sebagai tragedi kemanusiaan yang sedang dan masih berlangsung hingga kini. Seperti dilaporkan The Guardian, 22 April 2020, di Manhattan, di Kota New York, New-York Historical Society, telah mengumpulkan foto, video dan barang-barang pribadi dari New York yang dilanda krisis akibat Covid-19. Mereka berharap orang dapat belajar dari museum ini dan lebih siap menghadapi pandemi pada masa depan.

Museum ini mengumpulkan obat-obatan, barang-barang rumah tangga, kehidupan di bawah karantina dan jarak sosial. Mereka juga menampilkan desain produk baru sehubungan dengan virus, serta seni publik dan proyek komunitas. Museum ini juga mencari benda-benda yang dapat membantu menceritakan kisah bagaimana warga New York dan orang-orang di sekitarnya mengelola kehidupan dan mengatasi situasi di tengah pandemi Covid-19.

Dokumentasi paling menarik dari museum ini adalah mengumpulkan kisah perjuangan para profesional medis, mulai dari dokter, perawat dan tenaga medis rumah sakit dan peralatan mereka. Museum ini telah bekerja sama dengan beberapa rumah sakit di New York untuk memberi tahu mereka untuk mendokumentasikan kisahnya selama menangani korban Covid-19.

Di Inggris, seperi ditulis The Economist, 4 Juni 2020, How British museums are documenting the pandemic, para kurator museum telah bekerja keras menjadikan museum tempat masyarakat menyimpan cerita terhadap dampak pandemi Covid-19 yang menyentuh setiap sektor, industri dan wilayah di Inggris. Selain museum, Web Archive, proyek bersama enam perpustakaan di Inggris, telah mengarsipkan semua situs web di Inggris selama pandemi Covid-19.

Nah yang menarik, museum juga dapat membantu masyarakat memahami pandemi dan memerangi informasi yang salah tentang Covid-19 dengan memberi informasi yang kredibel kepada para pengunjung. Seperti pameran National Museum of Natural History di Washington DC, Outbreak: Epidemics in a Connected World, bertujuan menjelaskan pandemi secara ilmiah, memahami penyebaran dan pencegahannya, dan yang paling penting mengurangi rasa ketakutan yang berlebihan. Pameran yang dilangsungkan sampai 2021 ini dapat diakses melalui website dan YouTube National Museum of Natural History.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More