Merawat Ingatan tentang Covid-19

Jum'at, 17 Juli 2020 - 06:57 WIB
Eko Sulistyo
Eko Sulistyo

Sejarawan, Deputi Kantor Staf Presiden 2015-2019

DI tengah-tengah ancaman pandemi virus korona atau Covid-19 yang belum tahu kapan berakhir, para pekerja perpustakaan, museum, dan arsiparis di luar negeri mulai mendokumentasikan informasi untuk penelitian masa depan. Banyak sumber informasi dan arsip digital telah menangkap kehidupan selama pandemi yang direpresentasikan melalui gambar, jurnal, video, dan format lainnya. Secara proaktif mereka tidak ingin menunggu sampai pandemi Covid-19 ini berakhir.

Mereka meminta orang-orang untuk menyumbangkan pengalamannya sebelum ingatan tentang kehidupan selama karantina atau penguncian (lockdown) memudar dan beralih ke masa pemulihan. Pengalaman saat ini dinilai lebih jujur daripada diceritakan tahun depan. Para pekerja ini tidak hanya mengumpulkan pengalaman orang biasa tapi juga tindakan pemerintah lokal maupun nasional.



Pelestarian dan pewarisan dokumen ini akan bermanfaat bagi generasi mendatang untuk mempelajari berbagai aspek ilmiah dari pandemi dalam waktu dekat. Dalam jangka panjang, koleksi arsip ini dapat mendukung pemahaman bagaimana orang mengalami pandemi, dan dampaknya terhadap masyarakat dan budaya. Memulai pekerjaan ini adalah upaya merawat ingatan tentang pandemi Covid-19.

Warisan Dokumenter

Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), telah menyerukan kepada negara-negara anggotanya untuk mengubah ancaman Covid-19 menjadi peluang untuk dukungan yang lebih besar kepada warisan dokumenter. Dalam pernyataannya, Turning the threat of Covid-19 into an opportunity for greater support to documentary heritage, UNESCO juga mendesak peningkatan kesadaran tentang peran yang dapat dimainkan lembaga-lembaga pengarsipan dalam mendokumentasikan Covid-19.

Pandemi Covid-19 telah dinyatakan sebagai darurat kesehatan terburuk dalam sejarah modern. Cara dunia merespons krisis global yang belum pernah terjadi ini akan menjadi bagian dari buku sejarah. Lembaga-lembaga pengarsipan, termasuk Arsip Nasional, perpustakaan, museum, serta badan pendidikan dan penelitian, sudah merekam keputusan dan tindakan yang akan membantu generasi mendatang untuk memahami tingkat pandemi dan dampaknya terhadap masyarakat.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More