Sejarah Gas Air Mata, dari Senjata Kimia Perang Dunia hingga untuk Membubarkan Kerumunan Massa

Senin, 03 Oktober 2022 - 14:36 WIB
loading...
Sejarah Gas Air Mata,...
Gas air mata tengah menjadi bahan perbincangan hangat selepas tragedi kerusuhan Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Foto DOK Ist
A A A
JAKARTA - Gas air mata tengah menjadi bahan perbincangan hangat selepas tragedi kerusuhan Kanjuruhan , Malang, Jawa Timur yang memakan banyak korban jiwa. Di Indonesia sendiri, gas air mata biasanya digunakan pihak berwenang untuk mengatur dan mengontrol kerumunan massa yang berbuat kericuhan.

Dikutip dari laman Britannica, gas air mata bisa disebut juga sebagai lakrimator. Pada pengertiannya, gas ini merupakan sejenis zat kimia yang bisa mengakibatkan iritasi selaput lendir mata dan sensasi yang menyengat di area sekitarnya.

Baca juga : Kompolnas Dalami Penggunaan Gas Air Mata dalam Tragedi Kanjuruhan

Tak hanya itu, gas air mata juga diketahui bisa mengiritasi saluran pernapasan dan membuat batuk, tersedak, hingga gejala lainnya. Dalam kandungannya, jenis gas ini biasanya dilengkapi senyawa halogen organik sintetis.

Melihat sejarahnya, penggunaan gas air mata bermula pada Perang Dunia I. Dikutip dari laman The Atlantic, pada Agustus 1914 tentara Prancis menembakkan granat gas air mata ke pasukan Jerman di sepanjang perbatasan.

Meski tidak jelas rincian terkait penggunaan pertama kali gas ini, namun para sejarawan menandai pertempuran perbatasan antara Prancis dan Jerman tersebut sebagai hari lahir dari gas air mata modern.

Awalnya, jenis gas ini dirancang ahli kimia Prancis. Kala itu, mereka sedang mengembangkan metode baru untuk pengendalian kerusuhan, sembari melakukan manuver dalam perjanjian internasional yang telah disepakati.

Adapun gas air mata ini digunakan untuk memaksa orang keluar dari balik barikade atau bentengnya. Gas ini membuat mata dan kulit orang yang terkena menjadi terasa panas dan seakan terbakar.

Selain serangan fisik, penggunaan gas air mata kala itu juga menjadi teror tersendiri. Amos Fries selaku Kepala Layanan Perang Kimia Angkatan Darat AS menyebut bahwa tentara akan lebih mudah mempertahankan moral dalam menghadapi peluru, daripada melawan gas yang tidak terlihat.

Baca juga : Bahas Tragedi Kanjuruhan, Polda Jatim Kaji Penggunaan Gas Air Mata
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Komnas HAM Sesalkan...
Komnas HAM Sesalkan Aparat Gunakan Gas Air Mata dan Kekerasan untuk Bubarkan Unjuk Rasa
Ricuh Suporter di Gresik,...
Ricuh Suporter di Gresik, DPR: Evaluasi Penggunaan Gas Air Mata
Soal Pengamanan Piala...
Soal Pengamanan Piala Dunia U-17, Polri Pastikan Sesuai Standar FIFA Tanpa Gas Air Mata
MA Batalkan Vonis Bebas...
MA Batalkan Vonis Bebas 2 Polisi Terdakwa Kasus Tragedi Kanjuruhan
Airlangga Tanggapi Kericuhan...
Airlangga Tanggapi Kericuhan Diskusi Menyelamatkan Partai Golkar
Polisi Terdakwa Tragedi...
Polisi Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Divonis Bebas, Komnas HAM Minta Jaksa Ajukan Banding
Tutup Pelatihan Manajemen...
Tutup Pelatihan Manajemen Kompetisi, Kapolri: Peristiwa Kanjuruhan Tak Boleh Terjadi Lagi
LPSK Masih Buka Permohonan...
LPSK Masih Buka Permohonan Pelindungan Korban Tragedi Kanjuruhan
Keluarga Korban Kanjuruhan...
Keluarga Korban Kanjuruhan Alami Intimidasi, Haris Azhar: Banyak yang Ingin Menutupi
Rekomendasi
85 Persen Insiatif Visi...
85 Persen Insiatif Visi 2030 Sudah Tercapai, Akankah Citra Saudi Berubah?
Darah Akan Banyak Mengalir,...
Darah Akan Banyak Mengalir, Pakistan Siapkan Skenario Kejutan jika Perang dengan India
Belasan Finalis Ashoka...
Belasan Finalis Ashoka Young Changemaker Tawarkan Inovasi Sosial dan Lingkungan Hidup
Berita Terkini
Antara Pragmatisme Hukum...
Antara Pragmatisme Hukum dan Pragmatisme Politik
12 menit yang lalu
Tegaskan Prabowo Presiden...
Tegaskan Prabowo Presiden Konstitusional, OSO: Kita Tahu Siapa yang Mengadu Domba
6 jam yang lalu
Buka Kornas Penyuluh...
Buka Kornas Penyuluh Pertanian, Mentan Pastikan PPL Wujudkan Swasembada Pangan
7 jam yang lalu
Hadiri Pelantikan Pengurus...
Hadiri Pelantikan Pengurus Partai Hanura, Sekjen Perindo: Kita Punya DNA yang Sama
7 jam yang lalu
Menakar Tuntutan Purnawirawan...
Menakar Tuntutan Purnawirawan TNI terhadap Gibran
7 jam yang lalu
Tarif Trump dan Ilusi...
Tarif Trump dan Ilusi Perlindungan
7 jam yang lalu
Infografis
5 Senjata Canggih yang...
5 Senjata Canggih yang Bisa Memicu Perang Dunia III
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved