8 Tokoh yang Kerap Mengkritik Pemerintah

Sabtu, 04 Juli 2020 - 10:05 WIB
loading...
A A A
3. M Amien Rais
Tokoh Reformasi kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, 26 April 1944 ini dikenal sebagai orang yang kerap mengkritik Joko Widodo (Jokowi). Bahkan, belakangan kritik tersebut makin santer dia lontarkan di berbagai forum.

Dalam sebuah kesempatan, mantan Ketum PP Muhammadiyah ini mengkritik pemerintah yang dinilai memberi keistimewaan bagi tenaga kerja asing asal China. "(Pemerintah) Membuka gerbang lebar-lebar untuk ratusan ribu TKA China di wilayah Indonesia dengan masif. TKA itu bukan hanya mencaplok lapangan kerja buruh, tapi menyangkut keamanan Indonesia di masa yang akan datang," ujar Amien dalam diskusi daring bertema 'Indonesia Dalam Ancaman Krisis Ekonomi, Sosial, dan Politik', Senin (22/6/2020) malam.

Dan, dalam dua hari terakhir, mantan Ketua MPR RI ini pun ikut komentar tentang kemarahan Jokowi terhadap para menterinya yang berujung ancaman reshuffle. Melalui video yang diunggah di akun Instagram @amienraisofficial, Rabu (1/7/2020) malam, Amien menyatakan, saat Soeharto berkuasa, para menteri hanya memujinya.

"Saya ingatkan ya kepada Pak Jokowi, ingatlah nasib Pak Harto. Pak Harto 32 tahun berkuasa, Tidak ada menteri yang tidak memuji, sehingga terbuai. Tapi ketika gerakan rakyat sudah mengepung katakanlah kekuasaan, sepertinya Pak Harto sulit untuk bertahan, semua menterinya itu meninggalkan, balik kanan, berputar, sudah tidak lagi di pikirannya (para menteri) membela Pak Harto," papar Amien Rais. ( ).

4. Mardani Ali Sera
Pria kelahiran Jakarta 9 April 1968 ini dikenal sebagai orang yang menggaungkan tagar #2019 Ganti Presiden. Bersama partainya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dia pun berada dalam barisan pendukung Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019.

Setelah Prabowo-Sandi kalah dari pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin, Mardani pun menggaungkan tagar #KamiOposisi. Dan, langkah itu dia lakukan terus hingga sekarang. Berbagai kritik kerap dia sampaikan terhadap kebijakan atau cara pemerintah menangani persoalan.

Misal, dalam hal penanganan Covid-19 oleh pemerintah. Mardani menilai, sejak awal masa pandemi Covid-19, pemerintah terkesan meremehkan dan menolak peringatan kemungkinan virus Sars Cov-II masuk ke Indonesia. "Jadi ya begitulah lucunya rezim ini. Saya saja masih ingat ada pejabat mengatakan 'Corona pergi dari Indonesia', 'Covid-19 tidak sampai ke Indonesia karena perizinannya berbelit-belit', dan lain-lain," tuturnya, 28 Mei 2020.

Terkini, soal video Presiden Jokowi memarahi para menterinya, Mardani menilai "Indonesia butuh kepemimpinan yang jelas, bukan sekadar mengeluh dan marah2 seakan pencitraan #leadership."

Dan, di tengah isu reshuffle, Mardani menegaskan PKS tak mungkin bergabung alias tetap memilih menjadi oposisi. "PKS istiqomah di #KamiOposisi," ujarnya.

5. Muhammad Said Didu
Pria yang lahir di Pinrang, 2 Mei 1962 ini pernah menjadi Sekretaris Kementerian BUMN. Dia juga pernah menjadi Komisaris PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2400 seconds (0.1#10.140)