Pendidikan Tinggi dan Ketimpangan Pembangunan

Senin, 30 Mei 2022 - 10:33 WIB
loading...
Pendidikan Tinggi dan...
Candra Fajri Ananda/FOTO.DOK KORAN SINDO
A A A
Candra Fajri Ananda
Staf Khusus Menteri Keuangan RI

Semangat melangkah menuju gerbang pendidikan tinggi pascalulus dari bangku SMA/SMK membawa lebih dari satu juta orang peserta mengikuti ujian seleksi masuk perguruan tinggi negeri.

Para lulusan SMA berebut mendaftar ke perguruan tinggi, masuk ke sistem baru dan menatap dunia baru menggapai masa depan. Mereka memilih perguruan tinggi sebagai tempat untuk menggapai cita-cita dan meneruskan karirnya hingga mendapatkan pekerjaan ideal pasca mengenyam pendidikan tinggi.

Apalagi saat ini tak dapat dimungkiri bahwa persaingan ketat di pasar tenaga kerja menuntut kualitas lulusan yang lebih baik, lebih tangguh.

Universitas Brawijaya (UB) tercatat menjadi salah satu perguruan tinggi negeri yang banyak diminati Pendaftar Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2022. Berdasarkan data Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), jumlah peminat UB mencapai 40.094 siswa dari seluruh Indonesia.

Untuk jalur SNMPTN tahun 2022 Universitas Negeri Semarang (Unnes) mencatat sebagai PT dengan pendaftar tertinggi, sebanyak42.325. Di mana fakultas favorit di antaranya adalah ilmu hukum, kesehatan masyarakat, psikologi, dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).

Perguruan tinggi merupakan institusi pendidikan tinggi yang kerap diyakini sebagai penghasil kaum intelektual muda yang cerdas, kreatif dan kompetitif. Bahkan tak sedikit tuntutan kebutuhan tenaga kerja dewasa ini, baik pada badan pemerintah maupun swasta, menggunakan standar sarjana untuk menduduki jabatan strategis.

Artinya, seseorang dengan predikat sarjana sebagai bukti telah mengenyam pendidikan tinggi, mendapat status sosial yang lebih tinggi di mata masyarakat, karena dipandang memiliki konsep pemikiran yang lebih baik, lebih rasional, lebih runtut, dibandingkan dengan orang yang tidak atau belum mengenyam pendidikan tinggi.

Pendidikan dan Ketersedia Lapangan Kerja
Salah satu isu penting dalam ketenagakerjaan – di samping keadaan angkatan kerja (economically active population) dan struktur ketenagakerjaan – adalah isu pengangguran.

Dari sisi ekonomi, pengangguran merupakan produk dari ketidakmampuan pasar kerja dalam menyerap angkatan kerja yang tersedia. Ketersediaan lapangan kerja yang relatif terbatas, tidak mampu menyerap para pencari kerja yang senantiasa bertambah setiap tahun seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Artinya, pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1799 seconds (0.1#10.140)