Memaafkan itu Laku Spiritual

Rabu, 19 Januari 2022 - 11:31 WIB
loading...
A A A
Memaafkan adalah laku tinggi, setiap ajaran akhlaq dan sufi menekankan itu. Memaafkan tidak hanya baik bagi orang yang melanggar, tetapi juga yang dilanggar.

Dalam salah satu Hadits Nabi, “Tolonglah saudaramu apakah ia zalim atau dizalimi”. Menolong disini termasuk juga memaafkan, agar yang dizalimi dibebaskan dari penderitaan (dukkha), yang menzalimi menyadari kesalahan itu. Memaafkan termasuk pertolongan ini.

Para sufi, termasuk al-Ghazali, Rabi’ah Adawiyah, Yazid al-Bistomi, semua menggarap penjernihan hati. Dalam Alquran sendiri ada jiwa tenang dan bersih disebut nafs mutmainnah. Jiwa yang tenang karena relasi antar sesama (habl min al-nas) lancar, dan relasi dengan Yang di Atas juga baik (habl min Allah).

Memaafkan akan memberi jalan kedamaian. Nelson Mandela ketika sudah keluar dari penjara selama 27 tahun dan terjun ke politik, akhirnya menjadi presiden di Afrika Selatan. Tindakan dia pertama kali adalah memaafkan.

Kaum Apharteid tidak serta merta dibalas tindakan-tindakan di masa lalunya. Penjara tidak dibalas penjara. Penangkapan tidak dibalas penangkapan.

Tetapi, Mandela menyatukan dan memaafkan yang menjebloskannya ke penjara. Memaafkan adalah Tindakan baik untuk diri sendir dan masyarakat. Memaafkan adalah kekuatan.

Mari kita doakan semua makhluk semua termaafkan. Semua pelanggaran tidak diulangi. Semua bahagia.
(poe)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1869 seconds (0.1#10.140)