Analisis Perspektif Marxis dan Neo-Marxis terhadap Stabilitas Keamanan Internasional

Selasa, 09 April 2024 - 11:22 WIB
loading...
Analisis Perspektif...
Dosen Hubungan Internasional President University Harryanto Aryodiguno, Ph.D. Foto/SINDOnews
A A A
Harryanto Aryodiguno, Ph.D
Dosen Hubungan Internasional President University

DALAM studi hubungan internasional, berbagai pendekatan teoritis digunakan untuk memahami kompleksitas dinamika politik, ekonomi, dan keamanan di tingkat global. Dua pendekatan yang menonjol adalah Marxis dan Neo-Marxis, yang menawarkan sudut pandang unik tentang hubungan internasional, terutama dalam konteks stabilitas keamanan. Dalam ulasan ini, kita akan mengeksplorasi pemahaman Marxis dan Neo-Marxis tentang stabilitas keamanan internasional, termasuk asumsi dasar, analisis utama, dan implikasi praktisnya.

Asumsi Dasar Marxis dan Neo-Marxis
Pendekatan Marxis dan Neo-Marxis dalam studi hubungan internasional didasarkan pada prinsip-prinsip inti yang berbeda dari pendekatan lain. Pertama, kedua pendekatan ini menekankan pentingnya struktur ekonomi dan kelas sosial dalam menentukan dinamika hubungan internasional. Mereka meyakini bahwa sistem kapitalis global memainkan peran sentral dalam menentukan konflik dan kerjasama antara negara-negara.

Kedua, Marxis dan Neo-Marxis melihat kapitalisme sebagai sumber ketidakstabilan dan konflik di tingkat internasional. Mereka mengidentifikasi persaingan antara kelas sosial dan negara-negara dalam mencari keuntungan ekonomi sebagai akar dari ketegangan internasional.

Ketiga, baik Marxis maupun Neo-Marxis memandang sistem internasional sebagai struktur yang terintegrasi secara kapitalis, yang mengejar akumulasi modal sebagai tujuan utamanya. Mereka berpendapat bahwa ketidaksetaraan ekonomi dan eksploitasi kelas merupakan fitur inherent dari sistem ini, yang memicu ketegangan dan konflik di antara negara-negara.

Keempat, keduanya meyakini bahwa hubungan internasional terutama didorong oleh konflik kelas sosial, yang melibatkan negara-negara sebagai aktor utama. Mereka melihat keberadaan kelas sosial yang saling bertentangan sebagai faktor utama dalam menentukan stabilitas keamanan internasional.

Analisis Marxis tentang Stabilitas Keamanan Internasional
Dari perspektif Marxis, stabilitas keamanan internasional dipahami melalui lensa konflik kelas sosial dan pertarungan ekonomi antara negara-negara. Marxis melihat sistem kapitalis global sebagai sumber utama ketidakstabilan dan konflik, dengan negara-negara memperebutkan sumber daya dan pengaruh untuk keuntungan ekonomi kelas mereka.

Konflik kelas sosial di tingkat internasional dipandang sebagai akar dari ketegangan antara negara-negara. Persaingan untuk mengakses pasar global, sumber daya alam, dan tenaga kerja merupakan sumber konflik antara negara-negara yang mewakili kepentingan kelas mereka.

Dalam analisis Marxis, stabilitas keamanan internasional dapat dicapai hanya melalui transformasi sosial yang melibatkan penghapusan struktur kelas sosial. Ini berarti menggantikan sistem kapitalis dengan sistem sosialis yang berusaha untuk mengatasi ketidaksetaraan ekonomi dan eksploitasi kelas.

Implikasi Praktis Marxis
Dalam praktiknya, pendekatan Marxis terhadap stabilitas keamanan internasional mendorong perubahan struktural dalam sistem global. Ini mencakup reformasi ekonomi yang bertujuan untuk mengurangi ketidaksetaraan dan redistribusi kekayaan secara adil di tingkat internasional.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1359 seconds (0.1#10.140)