IDI dan Lingkungan yang Sedang Berubah
loading...
A
A
A
Dalam pelajaran Ideopolitorstratak atau Ideopolstratak (ideologi-politik organisasi-strategi-taktik), senior-senior penulis mengajarkan bahwa tidak selamanya perubahan lingkungan lantas mengharuskan dilakukannya perubahan besar-basaran bagi sebuah organisasi.
Seringkali perubahan lingkungan hanya mensyaratkan dilakukannya penyesuaian pada level taktik saja. Namun, bila perubahan lingkungan tersebut cukup serius boleh jadi memerlukan perubahan strategi sampai perubahan politik organisasi. Tidak sampai menuntut dilakukannya perubahan atau pergantian ideologi organisasi.
Lalu, apa itu taktik dan apa pula itu strategi? Dalam menjelaskannya, senior penulis seringkali menggunakan diksi peperangan dan pertempuran, walau menurutnya tidak selalu benar-benar berperang atau bertempur. Di luar kondisi peperangan dan pertempuran, taktik dapat dimaknai sebagai upaya menentukan sikap atau menggunakan kekuatan untuk menghadapi peristiwa sosial politik tertentu dan pada saat tertentu.
Sedangkan strategi adalah bagaimana menggunakan peristiwa-peristiwa sosial politik dalam jangka waktu tertentu untuk mencapai rencana perjuangan. Jadi stratak adalah cara menggunakan organisasi untuk mencapai sasaran perjuangan.
Sementara ideologi organisasi adalah seperangkat nilai-nilai yang amat sangat penting dan menjadi landasan gerak bagi perjuangan organisasi. Sedang politik organisasi adalah suatu media atau wadah untuk mencapai maksud dan tujuan organisasi.
Catatan Akhir
Taktik, strategi, maupun politik organisasi dapat saja berubah namun tidak serta merta harus mengubah ideologi yang telah menjadi nilai dasar, pondasi, dan tujuan sebuah organisasi. Hal ini tidak hanya berlaku pada organisasi masyarakat, organisasi profesi dan organisasi politik, namun juga bagi organisasi yang lebih besar seperti negara.
Bila pelajaran ideopolitostrata ini dibawa ke dalam situasi yang kini dihadapi oleh IDI akibat lingkungan yang berubah, maka hemat penulis IDI tidak perlu mengubah atau mengganti dasar, asas, tujuan, dan statusnya. IDI juga juga tidak perlu mengubah pada level nilai luhur yang merupakan pondasi IDI. Mengapa? Karena nilai luhur tersebut merupakan nilai kebaikan yang diharapkan untuk selalu dipunyai dan dipegang teguh oleh setiap dokter.
IDI cukup perlu melakukan perubahan atau penambahan level fungsi dan peran. Perubahan pada fungsi dan peran ini boleh jadi menuntut dilakukannya penguatan struktur, kepemimpinan, dan budaya organisasi.
Perubahan di atas dimaksudkan agar IDI dapat lebih leluasa membersamai masyarakat dan anggotanya untuk mengadvokasi pemerintah dan DPR supaya kembali kepada nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Mengadvokasi bahwa sangat berbahaya bagi bangsa ini bila pendidikan kedokteran dan pelayanan kesehatan/kedokteran dikendalikan oleh mazhab liberalisme.
Dan lebih berbahaya lagi bila regulasi dan kebijakan negara mendukung mazhab tersebut. Wallahu a'lam bishawab.
Seringkali perubahan lingkungan hanya mensyaratkan dilakukannya penyesuaian pada level taktik saja. Namun, bila perubahan lingkungan tersebut cukup serius boleh jadi memerlukan perubahan strategi sampai perubahan politik organisasi. Tidak sampai menuntut dilakukannya perubahan atau pergantian ideologi organisasi.
Lalu, apa itu taktik dan apa pula itu strategi? Dalam menjelaskannya, senior penulis seringkali menggunakan diksi peperangan dan pertempuran, walau menurutnya tidak selalu benar-benar berperang atau bertempur. Di luar kondisi peperangan dan pertempuran, taktik dapat dimaknai sebagai upaya menentukan sikap atau menggunakan kekuatan untuk menghadapi peristiwa sosial politik tertentu dan pada saat tertentu.
Sedangkan strategi adalah bagaimana menggunakan peristiwa-peristiwa sosial politik dalam jangka waktu tertentu untuk mencapai rencana perjuangan. Jadi stratak adalah cara menggunakan organisasi untuk mencapai sasaran perjuangan.
Sementara ideologi organisasi adalah seperangkat nilai-nilai yang amat sangat penting dan menjadi landasan gerak bagi perjuangan organisasi. Sedang politik organisasi adalah suatu media atau wadah untuk mencapai maksud dan tujuan organisasi.
Catatan Akhir
Taktik, strategi, maupun politik organisasi dapat saja berubah namun tidak serta merta harus mengubah ideologi yang telah menjadi nilai dasar, pondasi, dan tujuan sebuah organisasi. Hal ini tidak hanya berlaku pada organisasi masyarakat, organisasi profesi dan organisasi politik, namun juga bagi organisasi yang lebih besar seperti negara.
Bila pelajaran ideopolitostrata ini dibawa ke dalam situasi yang kini dihadapi oleh IDI akibat lingkungan yang berubah, maka hemat penulis IDI tidak perlu mengubah atau mengganti dasar, asas, tujuan, dan statusnya. IDI juga juga tidak perlu mengubah pada level nilai luhur yang merupakan pondasi IDI. Mengapa? Karena nilai luhur tersebut merupakan nilai kebaikan yang diharapkan untuk selalu dipunyai dan dipegang teguh oleh setiap dokter.
IDI cukup perlu melakukan perubahan atau penambahan level fungsi dan peran. Perubahan pada fungsi dan peran ini boleh jadi menuntut dilakukannya penguatan struktur, kepemimpinan, dan budaya organisasi.
Perubahan di atas dimaksudkan agar IDI dapat lebih leluasa membersamai masyarakat dan anggotanya untuk mengadvokasi pemerintah dan DPR supaya kembali kepada nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Mengadvokasi bahwa sangat berbahaya bagi bangsa ini bila pendidikan kedokteran dan pelayanan kesehatan/kedokteran dikendalikan oleh mazhab liberalisme.
Dan lebih berbahaya lagi bila regulasi dan kebijakan negara mendukung mazhab tersebut. Wallahu a'lam bishawab.