Latihan Gabungan Militer dan Diplomasi Pertahanan

Senin, 18 September 2023 - 05:18 WIB
loading...
A A A
Dipaparkan pula, Indonesia berpandangan bahwa negara tetangga adalah sahabat yang memiliki komitmen bersama untuk menjaga stabilitas keamanan di kawasan. Membangun kesamaan pandangan sangat diperlukan dalam hubungan internasional, baik bilateral maupun multilateral.

Di sisi lain, Indonesia mengedepankan prinsip cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan. Karena itulah, perang merupakan jalan terakhir apabila usaha-usaha diplomasi mengalami jalan buntu serta dilaksanakan dalam rangka melawan kekuatan negara lain yang secara nyata mengancam kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatan bangsa Indonesia.

Untuk mewujudkan prinsip-prinsip di atas, Indonesia menjalin kerja sama pertahanan dengan negara-negara lain, baik secara bilateral maupun multilateral yang mengacu pada kebijakan politik luar negeri yang bebas aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara kepulauan sekaligus negara maritim. Kerja sama juga dimaksudkan untuk membangun kepercayaan (confidence building measures). membangun kapasitas (capacity building), mewujudkan perdamaian dunia, pendidikan dan pelatihan, serta upaya-upaya diplomasi melalui dialog pertahanan strategis, dialog keamanan, dan lainnya.

Buku Putih Pertahanan juga menyebutkan, kerjasama pertahanan diselenggarakan untuk membangun sikap saling percaya antarnegara dengan prinsip saling menghormati kedaulatan negara lain, tidak mencampuri urusan dalam negeri, saling menguntungkan, sekaligus sebagai instrumen dalam mencegah konflik antarnegara. Kerja sama pertahanan juga bertujuan membangun kapasitas pertahanan bagi peningkatan profesionalisme prajurit TNI melalui bidang pendidikan, latihan, dan kerja sama industri pertahanan.

Dipaparkan pula, kerja sama internasional dikembangkan sebagai salah satu instrumen diplomasi pertahanan dalam mewujudkan kepentingan nasional di bidang pertahanan yang akan diefektifkan melalui langkah-langkah konkret dan saling menguntungkan. Sejalan dengan itu, kerja sama internasional di bidang pertahanan merupakan salah satu jembatan untuk mewujudkan stabilitas keamanan kawasan.

Perkembangan Kerja Sama

Bila ditelusuri, diplomasi pertahanan yang dilakukan Indonesia dilakukan dalam berbagai level kerja sama, mulai dari bilateral, regional hingga mulitaleral. Arah diplomasih pertahanan juga diarah untuk berbagai bentuk kepentingan, confidence building measures, strategic engagement, peace keepingdanpeace enforcement, hingga capacity building. Satu-satunya arah diplomasi yang tidak dilakukan adalah untuk tujuan perimbangan kekuatan atau aliansi pertahanan karena Indonesia adalah negara non-blok.

baca juga: Super Garuda Shield 2023, TNI AL Pimpin Pendaratan Amfibi di Pantai Banongan

Kategori confidence building measures misalnya, Indonesia melakukan diplomasi pertahanan dengan Malaysia yang pernah berkonflik Ganyang Malaysia. Sejak ditandatanganinya perjanjian kerja sama keamanan di wilayah pertahanan pada 1972, kedua negara melakukan kerja sama pertahanan sekaligus non-pertahanan. Di antara bentuk kerja sama pertahanan yang dilakukan adalah General Border Committee Malaysia-Indonesia (GBC Malindo).

Selain dengan Malaysia, kerja sama bilateral di bidang pertahanan juga dilakukan dengan Brunei Darussalam, Filipina, Laos, Myanmar, Kamboja, Thailand, Vietnam, dan Singapura. Dengan Singapura kerja sama pertahanan dilakukan dalam konteks operasional Flight Information Region (FIR) yang diteken sejak 21 September 1995. Perjanjian strategis lain terkait Military Training Area (MTA) yang memberikan Singapura akses latihan di ruang laut dan udara Indonesia, yakni di Laut Natuna dan sekitarnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1226 seconds (0.1#10.140)