Kemenag Punya 4 Target Majukan Pendidikan Tinggi lewat NAFSA Conference

Sabtu, 03 Juni 2023 - 07:00 WIB
loading...
Kemenag Punya 4 Target Majukan Pendidikan Tinggi lewat NAFSA Conference
Keikutsertaan Kemenag dalam NAFSA Conference tahun ini merupakan bagian dari internasionalisasi PTKI. Foto/Kemenag
A A A
JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) untuk pertama kalinya dilibatkan dalam NAFSA ke-75 Annual Conference and Expo di Washington DC, Amerika Serikat. Kegiatan dilaksanakan pada 29 Mei hingga 3 Juni 2023.

NAFSA merupakan konferensi pendidikan tinggi tahunan terbesar di dunia, diikuti berbagai lembaga dan sivitas akademika pendidikan dari seluruh dunia.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani mengatakan bahwa kehadiran delegasi sebagai bentuk partisipasi Kemenag sekaligus terobosan internasionalisasi PTKI.

Para delegasi juga diharapkan bisa mengambil praktik baik (best practices) pendidikan dunia dalam mengembangkan mutu, tata kelola, pengembangan sumber daya dan pengembangan riset.

"Serta dapat untuk membuka ruang kemitraan dengan perguruang tinggi luar negeri, mendapatkan gambaran tentang kemungkinan kerja sama akademik seperti double degree, student mobility, dan collaborative research,"dikutip dalam laman resmi Kemenag, Sabtu (3/6/2023).



Menurut Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama Kemenag, Thobib Al Asyhar mnegatakan setidaknya ada empat target dan tujuan yang ingin dicapai Kemenag dalam mengikuti event ini.

Pertama, untuk mengeksplorasi potensi-potensi kerja sama dan kolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi di USA dengan tujuan menambah preferensi kelembagaan Kemenag dan program lainnya.

"Sebagaimana diketahui, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) sangat membutuhkan mitra kerja sama dari luar negeri dalam rangka untuk meningkatkan kapasitas kelembagaannya,"katanya.

Kedua, mengidentifikasi program-program akademik perguruan tinggi di USA yang akan disesuaikan dengan program prioritas Kemenag, di antaranya beasiswa BIB, beasiswa dosen PPG, beasiswa dosen vokasi, dan program lainnya yang relevan.

Selama ini, Ditjen Pendidikan Islam telah memiliki program-program prioritas yang perlu inovasi dan penyesuaian dengan berbagai perkembangan lingkungan.



Ketiga, mengidentifikasi alternatif pembiayaan, tuition fee, internship, assintanship, atau kursus singkat yang dapat mengefisiensi pembiayaan yang akan diberikan Kemenag kepada penerima beasiswa sehingga dapat menaikkan jumlah penerima beasiswa.

"Dalam kesempatan pertemuan dengan calon mitra dilakukan semacam "tawar menawar" pembiayaan agar lebih efisien sehingga dana beasiswa yang tersedia lebih banyak untuk mengcover banyak mahasiswa penerima,"katanya.

Keempat, mengumpulkan data dalam konteks pendidikan vokasi di USA dalam hubungannya dengan dunia industri yang mungkin dapat diadaptasi di Indonesia, seperti bagaimana mereka membangun relasi dengan dunia industri lokal, dan sebagainya.

"Target-target tersebut diharapkan dapat membuka peluang bagi perguruan tinggi Islam di Indonesia untuk mengambil manfaat sebesar-besarnya. Saat ini, Kemenag memiliki program internasionalisasi PTKI melalui berbagai kebijakan dalam rangka menaikkan akreditasi kelembagaan,"tuturnya.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1196 seconds (0.1#10.140)