Seleksi Caleg Libatkan Penguji dari Eksternal, Robikin Emhas: Bukti PKB Partai Terbuka
loading...
A
A
A
JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB ) melibat penguji dari kalangan eskternal dalam Uji Kelayakan dan Kepatutan (UKK) bakal calon anggota legislatif (caleg) di Pemilu 2024. Melalui seleksi ketat ini, diharapkan PKB mendapat caleg berkualitas.
Staf Khusus Wakil Presiden Robikin Emhas menilai mekanisme yang dilakukan PKB menjadi tradisi baru dari pola rekrutmen bacaleg.
"Harapannya tentu PKB mendapatkan caleg-caleg yang proper, berintegritas, dan punya basis akar rumput yang kuat serta menjadi aspirator bagi masyarakat di dapilnya masing-masing," kata Robikin Emhas di sela proses UKK bakal caleg DPR di Kantor DPP PKB, Jakarta, Jumat (3/3/2023).
Baca juga: Apresiasi Uji Bacaleg PKB, Titi Perludem: Proses yang Sangat Bagus
Robikin Emhas optimistis mekanisme rekrutmen bakal caleg seperti yang dilakukan PKB akan meningkatkan mutu demokrasi. Ujungnya kualitas DPR ke depan semakin meningkat.
"Ini sesuatu yang sangat menggembirakan dan saya melihat dari bacaleg yang mengikuti UKK memang sangat variatif. Ada yang sangat proper, sangat siap untuk bertarung memperebutkan kursi di dapilnya. Tapi juga punya komitmen yang jelas kalau nanti terpilih sebagai anggota DPR apa yang akan dilakukan. Caleg seperti ini menurut saya sangat layak untuk dipilih masyarakat," ujar Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU ini.
Menurutnya, pelibatan penguji eksternal dalam proses UKK menunjukkan bahwa PKB benar-benar sebagai partai terbuka.
"Partai yang tidak alergi dengan tokoh-tokoh yang bahkan punya pandangan politik berbeda. Buktinya penguji eksternal itu dari berbagai latar belakang, termasuk pandangan politiknya. Harapannya ini diperluas cakupannya dan partisipannya diperbanyak," katanya.
Robikin juga sangat optimistis dengan masa depan PKB, khususnya dalam menghadapi Pemilu 2024. Dalam berbagai survei menunjukkan peningkatkan mutu layanan yang luar biasa.
"Dalam berbagai jajak pendapat sejumlah lembaga survei yang layak dipercaya, peringkat PKB menurut saya cukup bagus. Saya berharap ke depan PKB bisa menjadi partai papan atas, bisa keluar dari jebakan partai menengah dan tanda-tandanya terlihat jelas," ujarnya.
Jika tren peningkatan elektabilitas ini bisa terus dijaga, kinerja kepartaian bisa ditingkatkan, dan layanan masyarakat terus dioptimalkan, maka bukan hal mustahil PKB bisa memenangkan pemilu.
Untuk diketahui, PKB melibatkan sejumlah tokoh ternama sebagai penguji eksternal dari berbagai latar belakang profesi. Nama-nama beken yang terlibat sebagai penguji eksternal di hari terakhir UKK antara lain Prof AS Hikam, dosen di Jurusan Hubungan Internasional President University.
AS Hikam termasuk salah satu tokoh sentral yang ikut membesarkan PKB bersama sejumlah tokoh lain seperti KH Abdurahman Wahid (Gus Dur). Bahkan di era Kabinet Persatuan Nasional era pemerintahan Gus Dur, AS Hikam bahkan dipercaya sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek).
Selain AS Hikam, ada sejumlah nama lainnya antara lain Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) yang juga mantan Wakil Ketua DPD dan mantan anggota DPR dari Fraksi PPP Akhmad Muqowam, Koordinator PKPNU KH Munim DZ, Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraeni, Direktur Padasuka TV Yusuf Mars, Direktur RMOL Teguh Santosa, dan Ketua AIPI Alfitra Salam.
Pada UKK sebelumnya juga ada Dekan Fisip Universitas Islam Internasional Indonesia Philips J Vermonte, Dekan Fisip Universitas Padjajaran Dr Widya S Budi, dan Staf Khusus Wapres KH Imam Aziz.
Staf Khusus Wakil Presiden Robikin Emhas menilai mekanisme yang dilakukan PKB menjadi tradisi baru dari pola rekrutmen bacaleg.
"Harapannya tentu PKB mendapatkan caleg-caleg yang proper, berintegritas, dan punya basis akar rumput yang kuat serta menjadi aspirator bagi masyarakat di dapilnya masing-masing," kata Robikin Emhas di sela proses UKK bakal caleg DPR di Kantor DPP PKB, Jakarta, Jumat (3/3/2023).
Baca juga: Apresiasi Uji Bacaleg PKB, Titi Perludem: Proses yang Sangat Bagus
Robikin Emhas optimistis mekanisme rekrutmen bakal caleg seperti yang dilakukan PKB akan meningkatkan mutu demokrasi. Ujungnya kualitas DPR ke depan semakin meningkat.
"Ini sesuatu yang sangat menggembirakan dan saya melihat dari bacaleg yang mengikuti UKK memang sangat variatif. Ada yang sangat proper, sangat siap untuk bertarung memperebutkan kursi di dapilnya. Tapi juga punya komitmen yang jelas kalau nanti terpilih sebagai anggota DPR apa yang akan dilakukan. Caleg seperti ini menurut saya sangat layak untuk dipilih masyarakat," ujar Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU ini.
Menurutnya, pelibatan penguji eksternal dalam proses UKK menunjukkan bahwa PKB benar-benar sebagai partai terbuka.
"Partai yang tidak alergi dengan tokoh-tokoh yang bahkan punya pandangan politik berbeda. Buktinya penguji eksternal itu dari berbagai latar belakang, termasuk pandangan politiknya. Harapannya ini diperluas cakupannya dan partisipannya diperbanyak," katanya.
Robikin juga sangat optimistis dengan masa depan PKB, khususnya dalam menghadapi Pemilu 2024. Dalam berbagai survei menunjukkan peningkatkan mutu layanan yang luar biasa.
"Dalam berbagai jajak pendapat sejumlah lembaga survei yang layak dipercaya, peringkat PKB menurut saya cukup bagus. Saya berharap ke depan PKB bisa menjadi partai papan atas, bisa keluar dari jebakan partai menengah dan tanda-tandanya terlihat jelas," ujarnya.
Jika tren peningkatan elektabilitas ini bisa terus dijaga, kinerja kepartaian bisa ditingkatkan, dan layanan masyarakat terus dioptimalkan, maka bukan hal mustahil PKB bisa memenangkan pemilu.
Untuk diketahui, PKB melibatkan sejumlah tokoh ternama sebagai penguji eksternal dari berbagai latar belakang profesi. Nama-nama beken yang terlibat sebagai penguji eksternal di hari terakhir UKK antara lain Prof AS Hikam, dosen di Jurusan Hubungan Internasional President University.
AS Hikam termasuk salah satu tokoh sentral yang ikut membesarkan PKB bersama sejumlah tokoh lain seperti KH Abdurahman Wahid (Gus Dur). Bahkan di era Kabinet Persatuan Nasional era pemerintahan Gus Dur, AS Hikam bahkan dipercaya sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek).
Selain AS Hikam, ada sejumlah nama lainnya antara lain Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) yang juga mantan Wakil Ketua DPD dan mantan anggota DPR dari Fraksi PPP Akhmad Muqowam, Koordinator PKPNU KH Munim DZ, Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraeni, Direktur Padasuka TV Yusuf Mars, Direktur RMOL Teguh Santosa, dan Ketua AIPI Alfitra Salam.
Pada UKK sebelumnya juga ada Dekan Fisip Universitas Islam Internasional Indonesia Philips J Vermonte, Dekan Fisip Universitas Padjajaran Dr Widya S Budi, dan Staf Khusus Wapres KH Imam Aziz.
(abd)