Gotong Royong Nasional untuk Meraih Juara

Jum'at, 09 September 2022 - 14:29 WIB
Artinya, terdapat tantangan besar bersama sebagai sebuah bangsa untuk “mengocok ulang” formula gotong royong keolahragaan untuk mewujudkan keunggulan dan daya saing secara hakiki, dalam perspektif kerja besar untuk kepentingan utama yang bersifat nasional dalam mencetak juara.

Formula Gotong Royong Keolahragaan

Gotong royong merupakan sebuah kearifan lokal, bahkan kejeniusan lokal yang bila dikelola dengan tepat akan menjadi kekuatan maha dahsyat. Gotong royong mengandung nilai-nilai khas yang sangat sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia yang heterogen dan memiliki unsur serba majemuk.

Setiap orang berada pada kondisi yang berbeda dalam prinsip gotong royong ini. Selaras dan disatukan oleh rasa kepedulian yang saling memperkuat, dengan cara masing-masing berkontribusi sesuai dengan kemampuan terbaiknya.

Terdapat sedikitnya lima dimensi utama dalam telaah gotong royong. Pertama, dorongan sukarela menjadi energi utama hadirnya peran-peran sumber daya keolahragaan yang secara natural-spontan memberikan daya eksplosif yang tinggi.

Fenomena sukarela bukan berarti sebentuk partisipasi yang bernilai “murah”, tetapi justru mencerminkan peran-peran sumberdaya olahraga yang memiliki passion tinggi dalam mewujudkan gotong royong. Pemilik passion tinggi ini umumnya adalah orang-orang yang sepi ing pamrih rame ing gawe, bukan rame ing pamrih sepi ing gawe.

Kedua, keselarasan dalam gotong royong identik dengan sinergitas dan harmonisasi proses perwujudan hasil terbaik pembangunan olahraga. Ada kendala besar yang pasti menghadang tatkala interaksi gotong royong kehilangan nilai keselarasan ini.

Terjadinya tumpang tindih kewenangan, ketidak efisienan, kerumitan birokrasi, serta persoalan teknis yang berkepentingan jangka pendek, penetrasi ego sektoral, biasanya menimbulkan iklim yang justru berujung pada situasi blunder.Acapkali berujung pada kecenderungan lahirnya dualisme, yang antara satu pihak dengan pihak yang lainnya cenderung saling meniadakan.

Ketiga, kepedulian (caring) menjadi prasyarat dasar lahirnya gotong royong keolahragaan. Peduli merupakan kepekaan (sensitivitas) individu maupun kolektif untuk mengundang aneka respons yang sesuai. Artinya, wilayah ini adalah wilayah literasi fisik (physical literacy) yang menjadi bagian dari gerakan pencerdasan kehidupan bangsa melalui olahraga (baca: pendidikan jasmani).

Keempat, aksi saling memperkuat dalam gotong royong dapat diilustrasikan ibarat mengakselerasi laju pergerakan gerobak yang berisi beban. Mereka yang berada di belakang gerobak sudah pasti memberi tenaga dorongan.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More