Ke(tidak)teraturan Bangsa
Kamis, 04 Juni 2020 - 04:23 WIB
Dalam krisis menghadapi Covid-19, contohnya, masih ada kepentingan pribadi, golongan, atau kelompok yang lebih ditonjolkan daripada kepentingan bersama; membatasi penularan sebagai langkah awal penyelesaian pandemi ini. Mulai dari kepenting an pribadi atau golongan yang bersifat bisnis, sosial, atau bahkan keagamaan.
Tentu ini juga menjadi persoalan bangsa yang sangat serius ke depan. Rasanya tak ada masa depan bangsa yang bisa dibayangkan bila kemaslahatan publik tidak menjadi niat pembangunan yang ada. Tanpa visi kemaslahatan publik maka pembangunan yang ada tak lebih dari sekadar untuk kepentingan pribadi dan kelompok tertentu.
Untuk saat ini tak ada kemaslahatan publik yang lebih besar daripada menyelamatkan diri sendiri juga orang lain dari penyebaran Covid-19, yaitu dengan cara tetap berada dan beraktivitas di dalam rumah. Mari bersama-sama dan secara teratur kita tetap beraktivitas di dalam rumah sebagai contoh nyata perilaku kewargaan dari Indonesia yang satu.
Tentu ini juga menjadi persoalan bangsa yang sangat serius ke depan. Rasanya tak ada masa depan bangsa yang bisa dibayangkan bila kemaslahatan publik tidak menjadi niat pembangunan yang ada. Tanpa visi kemaslahatan publik maka pembangunan yang ada tak lebih dari sekadar untuk kepentingan pribadi dan kelompok tertentu.
Untuk saat ini tak ada kemaslahatan publik yang lebih besar daripada menyelamatkan diri sendiri juga orang lain dari penyebaran Covid-19, yaitu dengan cara tetap berada dan beraktivitas di dalam rumah. Mari bersama-sama dan secara teratur kita tetap beraktivitas di dalam rumah sebagai contoh nyata perilaku kewargaan dari Indonesia yang satu.
(jon)
tulis komentar anda