Helmy Yahya Ogah Komentari Background Dirut TVRI Iman Brotoseno
Rabu, 03 Juni 2020 - 15:27 WIB
JAKARTA - Mantan Direktur Utama (Dirut) Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (TVRI), Helmy Yahya enggan mengomentari latar belakang penggantinya, Iman Brotoseno.
Adapun Iman yang kini menjabat Dirut TVRI itu pernah menjadi konsultan media sosial dan komunikasi untuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 berdasarkan informasi dari LinkedIn. "Saya tidak mau ikut dalam komentar-komentar karena saya asas profesional, saya tidak mau komentari hal seperti itu," ujar Helmy Yahya dalam jumpa pers melalui aplikasi Zoom, Rabu (3/6/2020). (Baca juga: Rekam Jejak Brotoseno Disorot, Komite Penyelamat Minta Dewas TVRI Dipecat)
Namun, kata Helmy Yahya, semua sudah ada aturannya di Undang-undang maupun di peraturan pemerintah (PP). Helmy pun merasa dirinya tidak bijak jika mengomentari latar belakang Iman Brotoseno. "Saya mungkin tidak bijak dan memutuskan untuk tidak berkomentar. Jadi harapan saya bahwa saya adalah orang yang sangat berpikir positif, saya berdoa agar TVRI ke depan makin baik, itu aja," ujar adik kandung dari Duta Besar Republik Indonesia untuk Selandia Baru, Samoa dan Kerajaan Tonga, Tantowi Yahya itu. (Baca juga: Helmy Yahya Cabut Gugatan Pemberhentiannya di PTUN)
Sekadar diketahui, Helmy Yahya diberhentikan oleh Dewan Pengawas (Dewas) LPP TVRI melalui surat keputusan pada 16 Januari 2020. Persoalan antara Helmy Yahya dengan Dewan Pengawas itu sempat dimediasi oleh Komisi I DPR. (Baca juga: Dirut TVRI: Saya Bertanggung Jawab Atas Apa yang Sudah Ditulis di Medsos)
Sementara itu, Iman Brotoseno dilantik dan diambil sumpahnya oleh Ketua Dewan Pengawas LPP TVRI sebagai Dirut LPP TVRI di GPO TVRI, Lantai 3, Jalan Gerbang Pemuda Nomor 8, Senayan, Jakarta, pukul 11.00 WIB, Rabu 27 Mei 2020.
"Jadi saya sekali lagi, biarkan lah saya mundur, biarkan lah supaya direksi yang baru pimpinan TVRI yang baru, pimpinan TVRI yang sekarang, karena kan ada empat direksi yang baru, ya bisa bekerja dengan baik, ya harapan saya buat TVRI semakin baik dan Tukin (Tunjangan kinerja-red) untuk karyawan bisa keluar," kata Helmy Yahya. Rico Afrido Simanjuntak
Adapun Iman yang kini menjabat Dirut TVRI itu pernah menjadi konsultan media sosial dan komunikasi untuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 berdasarkan informasi dari LinkedIn. "Saya tidak mau ikut dalam komentar-komentar karena saya asas profesional, saya tidak mau komentari hal seperti itu," ujar Helmy Yahya dalam jumpa pers melalui aplikasi Zoom, Rabu (3/6/2020). (Baca juga: Rekam Jejak Brotoseno Disorot, Komite Penyelamat Minta Dewas TVRI Dipecat)
Namun, kata Helmy Yahya, semua sudah ada aturannya di Undang-undang maupun di peraturan pemerintah (PP). Helmy pun merasa dirinya tidak bijak jika mengomentari latar belakang Iman Brotoseno. "Saya mungkin tidak bijak dan memutuskan untuk tidak berkomentar. Jadi harapan saya bahwa saya adalah orang yang sangat berpikir positif, saya berdoa agar TVRI ke depan makin baik, itu aja," ujar adik kandung dari Duta Besar Republik Indonesia untuk Selandia Baru, Samoa dan Kerajaan Tonga, Tantowi Yahya itu. (Baca juga: Helmy Yahya Cabut Gugatan Pemberhentiannya di PTUN)
Sekadar diketahui, Helmy Yahya diberhentikan oleh Dewan Pengawas (Dewas) LPP TVRI melalui surat keputusan pada 16 Januari 2020. Persoalan antara Helmy Yahya dengan Dewan Pengawas itu sempat dimediasi oleh Komisi I DPR. (Baca juga: Dirut TVRI: Saya Bertanggung Jawab Atas Apa yang Sudah Ditulis di Medsos)
Sementara itu, Iman Brotoseno dilantik dan diambil sumpahnya oleh Ketua Dewan Pengawas LPP TVRI sebagai Dirut LPP TVRI di GPO TVRI, Lantai 3, Jalan Gerbang Pemuda Nomor 8, Senayan, Jakarta, pukul 11.00 WIB, Rabu 27 Mei 2020.
"Jadi saya sekali lagi, biarkan lah saya mundur, biarkan lah supaya direksi yang baru pimpinan TVRI yang baru, pimpinan TVRI yang sekarang, karena kan ada empat direksi yang baru, ya bisa bekerja dengan baik, ya harapan saya buat TVRI semakin baik dan Tukin (Tunjangan kinerja-red) untuk karyawan bisa keluar," kata Helmy Yahya. Rico Afrido Simanjuntak
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda