Welfare State dan Subsidi
Selasa, 18 Juni 2024 - 06:55 WIB
Bijak dalam Alokasi Subsidi
Welfare state tidak boleh hanya dilihat sebagai kumpulan program subsidi. Welfare state sejatinya adalah komitmen yang lebih dalam untuk menciptakan masyarakat yang inklusif dan berkeadilan. Meskipun subsidi merupakan salah satu instrumen yang digunakan dalam welfare state, fokus utama dari sistem tersebut adalah pada pemberdayaan masyarakat.
Artinya, subsidi tetap menjadi instrumen yang berguna, namun pemerintah perlu memastikan bahwa penggunaannya seimbang, berkelanjutan, dan tidak merugikan bagi jangka panjang. Welfare state merupakan manifestasi dari komitmen negara terhadap keadilan sosial.
Ini berarti bahwa setiap warga negara, terlepas dari latar belakang ekonomi atau sosial mereka, memiliki hak yang sama untuk mengakses peluang dan layanan dasar. Melalui redistribusi sumber daya, welfare state berusaha untuk mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi yang sering kali menjadi penghambat bagi kemajuan individu dan masyarakat secara keseluruhan.
Oleh sebab itu, program-program pendidikan, pelatihan keterampilan, dan layanan kesehatan gratis atau terjangkau seharusnya menjadi prioritas utama yang bertujuan untuk memberdayakan individu agar mampu mandiri dan berkontribusi positif terhadap masyarakat.
Salah satu pilar utama dari welfare state adalah inklusivitas yang memperjuangkan kesetaraan dan keadilan bagi semua warga. Masyarakat yang inklusif adalah masyarakat di mana setiap orang merasa diterima dan memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik.
Oleh sebab itu, seharusnya dengan menjembatani antara subsidi dengan pendidikan, pelatihan, dan kebijakan inklusif, maka negara dapat merangkul esensi sejati dari welfare state, yakni menciptakan masyarakat yang adil dan berkeadilan bagi semua.
Melalui pendidikan yang terjangkau dan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja, masyarakat dapat memiliki akses yang sama terhadap kesempatan dan sumber daya untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
Sementara itu, kebijakan inklusif membantu mengatasi disparitas sosial dan ekonomi, memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal dalam pembangunan dan kemajuan negara. Alhasil, tujuan utama welfare state untuk menciptakan masyarakat yang adil dan berkeadilan bagi semua pun bisa terwujud. Semoga.
(rca)
tulis komentar anda