Pramuka, Karakter Bangsa, dan Peradaban Dunia

Rabu, 17 April 2024 - 06:00 WIB
Keadaan darurat bisa terjadi kapan saja dan bisa menimpa siapa saja. Apakah itu di bencana alam, bencana kemanusiaan, atau bahkan perang. Semua orang dapat mengalaminya tanpa terkecuali. Seringkali kesigapan secara mental dan pengetahuan teknis kita atas keadaan kedaruratan yang bisa saja terjadi akan menjadi penentu apakah kita dapat melewatinya atau tidak. Pramuka dibuat untuk menghadapi masa-masa itu. Masa-masa kedaruratan ini tentu bersifat lintas masa dan lintas tempat.

Gerakan pramuka mengambil inisiatif mempersiapkan mental mandiri yang tak tergantung pada alat yang kita gunakan sehari-hari, bisa membuat kemah dari barang seadanya, bisa mencari petunjuk arah tanpa kompas, dan bisa bertahan hidup tatkala persediaan makanan tak ada, dan kemampuan kemandirian lainnya. Kesemuanya diajarkan dalam Gerakan pramuka. Selain mengajarkan menyikapi keterbatasan, Pramuka juga terkenal dapat menggunakan alat-alat yang berkembang yang dibutuhkan pada masanya. Seperti Kompas, peralatan perkemahan, dan alat-alat lain yang berguna bagi kegiatan kepramukaan.

Saat ini, di masa di mana terdapat kecenderungan anak-anak sangat tergantung pada gadget, maka pramuka ini semakin terasa urgen untuk diberikan kepada para siswa sebagai jiwa kemandirian untuk berjaga-jaga jika semua alat-alat yang biasa digunakan tak lagi berfungsi. Sikap mental seperti ini penting agar generasi anak-anak kita tidak menjadi generasi strawberi yang kelihatan manis tapi rapuh dan mudah jatuh.

Pramuka dan Karakter Bangsa

Sebagaimana dikemukakan di atas bahwa gerakan kepanduan di Indonesia banyak melahirkan kesadaran atas masalah kebangsaan negeri ini dan sampai saat ini Pramuka mewarisi semangat tersebut melalui dua jenis kode kehormatan pramuka, yakni Satya Pramuka (Dwisatya dan Trisatya) dan Darma Pramuka (Dwidarma dan Dasadarma). Satya Pramuka berisikan janji anggota pramuka. Sedangkan Darma Pramuka berisikan tentang ketentuan moral.

Kode Kehormatan Pramuka ini merupakan norma yang berlaku dalam kehidupan Pramuka dan menjadi standar tingkah laku pramuka di lingkungan masyarakat. Kode ini merupakan janji dan komitmen diri dalam pendidikan kepramukaan.

Jika karakter ini menjadi karakter komunal yang dimiliki oleh bangsa ini, tentu bangsa kita akan memiliki modal besar untuk terus maju bersama menjadi negara yang dicita-citakan oleh para pendiri bangsa ini, yaitu bangsa yang berkarakter yang berdiri sama tinggi dengan bangsa lain dan sebagai bangsa yang berani menegakkan keadilan dan menentang kedzaliman.

Menggagas Pramuka Masa Depan

Atas hal itu, Pramuka idealnya tak lagi menjadi rutinitas nirmakna apalagi hanya diartikan peraturan baris berbaris (PBB) yang tak lagi urgen kecuali Gerakan Pramuka dimaknai sebagai paramiliter sebuah negeri. Baris berbaris jikapun diadakan harusnya dipahami sebagai melatih kedisiplinan anggotanya. Sehingga kegiatan kepramukaan juga harus berkembang. Apa yang diajarkan pada masa lalu bisa jadi tak lagi cukup untuk diajarkan dalan Gerakan Pramuka.

Atas hal ini, Pramuka harus memiliki fleksibilitas dan kontekstualisasi sehingga dapat menghindarkan para anggota Pramuka dari kejenuhan. Hanya saja, hal tersebut harus digali dengan lebih beragam lagi untuk kegiatan-kegiatan yang dibutuhnkan dalam konteks lokal, nasional hingga global. Tentu 'kurikulum kepramukaan' harus didesain secara komprehensif yang melibatkan para pengurus dan pemerhati Pramuka hingga para ahli pendidikan di Indonesia.

Gerakan Pramuka sendiri sudah membuktikan diri sebagai sebuah organisasi dinamis. Dasa darma Pramuka sendiri misalnya sebagai sebuah pedoman berprilaku bagi anggota Pramuka juga telah mengalami perubahan sebanyak empat kali. Sekali ia dibuat pada Orde Lama, dua kali pada masa Orde Baru, dan sekali pada masa reformasi.

Pramuka idealnya bermetamorfosis sebagai sikap literate atas perkembangan zaman. Para murid dalam kepramukaan juga harus mengembangkan sikap nasionalisme yang berakar pada budaya bangsa dan memiliki wawasan global secara bersamaan. Globalitas adalah sesuatu yang tak terhindarkan dan berpikir global adalah salah satu ciri khas Pramuka sejak awal mula berdirinya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More