Kepala BKKBN Ajak Pramuka dan GenRE Indonesia Kolaborasi Atasi Masalah Remaja
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji mengajak semua pihak, termasuk Forum GenRe Indonesia dan Gerakan Pramuka untuk menyikapi remaja yang enggan menikah hingga child free.
Hal itu diungkapkan saat merefleksikan Hari Pahlawan Nasional melalui kegiatan orasi kebangsaan bertema “Pemuda Pemudi, Dulu, Kini, dan Nanti” pada Sabtu (16/11/2024).
“Remaja adalah aktor kunci dari pembangunan nasional. Masa depan bangsa ini ditentukan kualitas remaja masa kini. Namun, terdapat banyak tantangan yang saat ini telah menjadi fenomena bagi remaja, seperti keengganan menikah, memutuskan child free, maupun masalah kesehatan mental,” ujar Wihaji, Rabu (20/11/2024).
“Karenanya, dia membutuhkan armada-armada remaja besar seperti GenRe Indonesia, Dewan Kerja Nasional (DKN) Gerakan Pramuka, dan organisasi/komunitas pemuda untuk membantu kami dalam memberdayakan remaja Indonesia,” tambahnya.
Selain itu, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang diwakili Wakil Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Bidang Bela Negara, Mental, dan Spiritual Mayjen TNI (Purn) Toto Siswanto menyampaikan pemuda adalah tokoh pahlawan. Pemudalah yang menentukan nasib bangsa Indonesia.
“Pemuda Pemudi adalah tokoh pahlawan yang sesungguhnya karena di masa depan, nasib bangsa ini akan ada di tangan kalian. Tanpa kontribusi dan peran aktif kalian yang tergabung dalam organisasi maupun komunitas, mustahil bangsa ini bisa menjadi bangsa besar. Karena itu, pemuda pemudi harus memiliki karakter kebangsaan dan patriotisme yang kuat,” ujar Toto.
Ketua Umum Forum GenRe Indonesia I Putu Arya Aditia Utama menyebut kunci pembangunan nasional adalah pembangunan keluarga.
“Kunci dari pembangunan nasional adalah pembangunan keluarga. Keluarga ini adalah epicentrum of growth karena kualitas SDM ditentukan keluarga. Inilah alasan GenRe Indonesia hadir untuk menemani remaja melakukan transisi untuk mempersiapkan masa depan gemilang,” katanya.
Pada kegiatan mimbar pemuda itu ditutup Ketua DKN Gerakan Pramuka Raihan Sujaya sekaligus mengajak tokoh pemuda pemudi lainnya untuk melakukan deklarasi kebangsaan.
“Kita membutuhkan generasi masa depan dengan karakter kuat. Pramuka hadir untuk menjadi jawaban untuk penguatan karakter dan mental pemuda yang berdaya saing unggul. Terakhir, saya ingin menyampaikan bahwa kita tidak belajar apa pun di Pramuka, tetapi kita belajar banyak dengan Pramuka,” ujar Raihan.
Diketahui, mimbar pemuda melibatkan ketua/pemimpin/CEO dari 15 organisasi/komunitas pemuda (Forum GenRe Indonesia, DKN Pramuka, Tokoh Disabilitas Nasional, Warga Muda, Youth on Policy, Interfaith Youth Leader, Danaya, Pemoeda, Health Heroes Indonesia, Yayasan Seribu Satu Cita, Gensmart, Youth Ranger Indonesia, Srikandi Berkarya, Mafindo).
Forum GenRe Indonesia diwakili I Putu Arya Aditia Utama selaku Ketua Umum, sedangkan DKN Gerakan Pramuka diwakili Raihan Sujaya selaku Ketua.
Hal itu diungkapkan saat merefleksikan Hari Pahlawan Nasional melalui kegiatan orasi kebangsaan bertema “Pemuda Pemudi, Dulu, Kini, dan Nanti” pada Sabtu (16/11/2024).
“Remaja adalah aktor kunci dari pembangunan nasional. Masa depan bangsa ini ditentukan kualitas remaja masa kini. Namun, terdapat banyak tantangan yang saat ini telah menjadi fenomena bagi remaja, seperti keengganan menikah, memutuskan child free, maupun masalah kesehatan mental,” ujar Wihaji, Rabu (20/11/2024).
“Karenanya, dia membutuhkan armada-armada remaja besar seperti GenRe Indonesia, Dewan Kerja Nasional (DKN) Gerakan Pramuka, dan organisasi/komunitas pemuda untuk membantu kami dalam memberdayakan remaja Indonesia,” tambahnya.
Selain itu, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang diwakili Wakil Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Bidang Bela Negara, Mental, dan Spiritual Mayjen TNI (Purn) Toto Siswanto menyampaikan pemuda adalah tokoh pahlawan. Pemudalah yang menentukan nasib bangsa Indonesia.
“Pemuda Pemudi adalah tokoh pahlawan yang sesungguhnya karena di masa depan, nasib bangsa ini akan ada di tangan kalian. Tanpa kontribusi dan peran aktif kalian yang tergabung dalam organisasi maupun komunitas, mustahil bangsa ini bisa menjadi bangsa besar. Karena itu, pemuda pemudi harus memiliki karakter kebangsaan dan patriotisme yang kuat,” ujar Toto.
Ketua Umum Forum GenRe Indonesia I Putu Arya Aditia Utama menyebut kunci pembangunan nasional adalah pembangunan keluarga.
“Kunci dari pembangunan nasional adalah pembangunan keluarga. Keluarga ini adalah epicentrum of growth karena kualitas SDM ditentukan keluarga. Inilah alasan GenRe Indonesia hadir untuk menemani remaja melakukan transisi untuk mempersiapkan masa depan gemilang,” katanya.
Pada kegiatan mimbar pemuda itu ditutup Ketua DKN Gerakan Pramuka Raihan Sujaya sekaligus mengajak tokoh pemuda pemudi lainnya untuk melakukan deklarasi kebangsaan.
“Kita membutuhkan generasi masa depan dengan karakter kuat. Pramuka hadir untuk menjadi jawaban untuk penguatan karakter dan mental pemuda yang berdaya saing unggul. Terakhir, saya ingin menyampaikan bahwa kita tidak belajar apa pun di Pramuka, tetapi kita belajar banyak dengan Pramuka,” ujar Raihan.
Diketahui, mimbar pemuda melibatkan ketua/pemimpin/CEO dari 15 organisasi/komunitas pemuda (Forum GenRe Indonesia, DKN Pramuka, Tokoh Disabilitas Nasional, Warga Muda, Youth on Policy, Interfaith Youth Leader, Danaya, Pemoeda, Health Heroes Indonesia, Yayasan Seribu Satu Cita, Gensmart, Youth Ranger Indonesia, Srikandi Berkarya, Mafindo).
Forum GenRe Indonesia diwakili I Putu Arya Aditia Utama selaku Ketua Umum, sedangkan DKN Gerakan Pramuka diwakili Raihan Sujaya selaku Ketua.
(jon)