Sule dan Butarsi Berkolaborasi, Stunting Perlahan Pergi
Minggu, 05 November 2023 - 19:12 WIB
Aktivitas sore hari anak-anak di Kecamatan Koja, Jakarta Utara memainkan gasing.
Foto: Anton Chrisbiyanto/SINDOnews
Program peningkatan gizi itu dilakukan bertahap sejak 2018 silam. Salah satunya dengan pemberian menu Sule singkatan dari Serba Unsur Lele, yang merupakan makanan olahan berbahan baku ikan lele yang dibuat ibu-ibu penggerak gizi kelompok Bunda Koja. Komunitas ini merupakan binaan PT Pertamina (Persero) Terminal BBM Jakarta.
Varian Sule pun beragam, di antaranya nugget, abon, stik, kerupuk, pangsit dan brownies. Ada juga Bubuk Tabur Bernutrisi (Butarsi) yang merupakan olahan produk abon ikan lele dicampur dengan daun kelor yang juga menjadi senjata mengatasi permasalahan gizi buruk di wilayah Rawa Badak Selatan dan kawasan lainnya di Jakarta Utara.
“Abon, nugget dibagikan kepada ibu dan balita di posyandu. Tetapi, jika mereka tidak hadir kami yang anatrakan ke rumah masing-masing,” kata Siti Suhada.
Perang melawan stunting dengan menggunakan Sule dan Butarsi itu dimulai sejak 2018 silam. Diawali oleh Integrated Terminal Jakarta Pertamina Patra Niaga membentuk Sekolah Gizi Pertamina Sehati (SGPS) yang memberikan pembekalan cara memasak menu murah, mudah dan sederhana namun bergizi seimbang.
Diberikan juga pembekalan mengenai bahaya gizi buruk dan stunting bila didiamkan dengan melibatkan peran Bunda Koja yang merupakan kader kesehatan di Kecamatan Koja di bawah pengawasan Puskesmas Koja dan ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB).
Untuk diketahui, dalam Jurnal yang diterbitkan IPB, ikan lele dengan kandungan protein yang cukup tinggi berkisar antara 22,0% sampai dengan 46,0% dan kadar zat besi pada daun kelor sebesar 4,245 mg/100g menjadikan kombinasi yang tepat untuk pemenuhan zat gizi bagi balita. Ikan lele mempunyai kandungan gizi, khususnya protein yang sangat bermanfaat untuk kesehatan.
baca juga: Wapres Kumpulkan Menteri Bahas Target Turunkan Stunting
Lihat Juga :
tulis komentar anda