Sule dan Butarsi Berkolaborasi, Stunting Perlahan Pergi
Minggu, 05 November 2023 - 19:12 WIB
Tak hanya di Jakarta, PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan melalui Integrated Terminal Balikpapan melakukan kegiatan TJSL dengan menjalankan Program Pemberdayaan Masyarakat Program Kampung Pangan Berseri (Balikpapan Semarak Inovasi) sebagai program ketahanan pangan yang disinergikan dari program Pertamina Sehati dengan fokus pada pelayanan Kesehatan.
Memutus Mata Rantai Gizi Buruk
Ratna Nuri Wulandari, anggota kader Bunda Koja mengungkapkan, kolaborasi Sule dan Butarsi dalam kurun empat tahun terakhir berhasil memerangi stunting di kawasan Kecamatan Koja, Jakarta Utara. “Program dari Pertamina itu awalnya bermula dari sekolah gizi. Didapatkan menu gizi dari ikan,” ujarnya.
Para kader Bunda Koja pun terus melakukan diskusi untuk menentukan ikan apa yang memiliki nilai gizi tinggi dan mampu memerangi stunting. “Kami mencari ikan apa yang terjangkau oleh masyarakat. Akhirnya diputuskan lele yang kami olah menjadi beragam produk,” katanya.
baca juga: Upaya Berdikari Turunkan Angka Stunting di Indonesia
Tak sekadar mengolah ikan lele menjadi produk makanan, Bunda Koja juga diajarkan mengelola limbah hasil produksi. “Karena konsepnya zero waste, tulang ikan lele kami manfaatkan untuk produksi tempe,” paparnya.
Bunda Koja memiliki perwakilan di masing-masing Rukun Warga (RW) di Kecamatan Koja. Hal ini untuk memudahkan distribusi produk gizi itu ke masyarakat. Pada 2018 silam pernah ada 50 balita terpapar stunting. Kemudian diedukasi di sekolah gizi, diberikan menu serba lele dan makanan bergizi lainnya.
“Sekarang mereka sehat semua dan sudah ada yang masuk usia Sekolah Dasar,” ungkap Ratna. Saat ini, para balita yang mengalami stunting rata-rata sudah berusia di atas 5 tahun dan dalam kondisi sehat.
Budidaya lele dilakukan dengan metode budidaya ikan dalam ember (Budikdamber) yang merupakan sistem pertanian akuaponik. Metode akuaponik menggabungkan teknik bercocok tanam sayuran dengan memelihara ikan dalam waktu bersamaan menggunakan media ember.
Pada 2019, Pertamina menginisiasi kolaborasi antara kelompok masyarakat dan berbagai stakeholder melalui integrasi sistem budikdamber dan pengembangan inovasi produk olahan ikan lele. Awalnya, program ini secara khusus ditujukan untuk mengatasi permasalahan malnutrisi atau gizi kurang pada anak-anak yang terjadi di wilayah Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara sebagai wilayah Ring 1 Integrated Terminal Jakarta.
Memutus Mata Rantai Gizi Buruk
Ratna Nuri Wulandari, anggota kader Bunda Koja mengungkapkan, kolaborasi Sule dan Butarsi dalam kurun empat tahun terakhir berhasil memerangi stunting di kawasan Kecamatan Koja, Jakarta Utara. “Program dari Pertamina itu awalnya bermula dari sekolah gizi. Didapatkan menu gizi dari ikan,” ujarnya.
Para kader Bunda Koja pun terus melakukan diskusi untuk menentukan ikan apa yang memiliki nilai gizi tinggi dan mampu memerangi stunting. “Kami mencari ikan apa yang terjangkau oleh masyarakat. Akhirnya diputuskan lele yang kami olah menjadi beragam produk,” katanya.
baca juga: Upaya Berdikari Turunkan Angka Stunting di Indonesia
Tak sekadar mengolah ikan lele menjadi produk makanan, Bunda Koja juga diajarkan mengelola limbah hasil produksi. “Karena konsepnya zero waste, tulang ikan lele kami manfaatkan untuk produksi tempe,” paparnya.
Bunda Koja memiliki perwakilan di masing-masing Rukun Warga (RW) di Kecamatan Koja. Hal ini untuk memudahkan distribusi produk gizi itu ke masyarakat. Pada 2018 silam pernah ada 50 balita terpapar stunting. Kemudian diedukasi di sekolah gizi, diberikan menu serba lele dan makanan bergizi lainnya.
“Sekarang mereka sehat semua dan sudah ada yang masuk usia Sekolah Dasar,” ungkap Ratna. Saat ini, para balita yang mengalami stunting rata-rata sudah berusia di atas 5 tahun dan dalam kondisi sehat.
Budidaya lele dilakukan dengan metode budidaya ikan dalam ember (Budikdamber) yang merupakan sistem pertanian akuaponik. Metode akuaponik menggabungkan teknik bercocok tanam sayuran dengan memelihara ikan dalam waktu bersamaan menggunakan media ember.
Pada 2019, Pertamina menginisiasi kolaborasi antara kelompok masyarakat dan berbagai stakeholder melalui integrasi sistem budikdamber dan pengembangan inovasi produk olahan ikan lele. Awalnya, program ini secara khusus ditujukan untuk mengatasi permasalahan malnutrisi atau gizi kurang pada anak-anak yang terjadi di wilayah Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara sebagai wilayah Ring 1 Integrated Terminal Jakarta.
Lihat Juga :
tulis komentar anda