Wapres Kumpulkan Menteri Bahas Target Turunkan Stunting

Kamis, 25 Mei 2023 - 15:02 WIB
loading...
Wapres Kumpulkan Menteri Bahas Target Turunkan Stunting
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengumpulkan sejumlah menteri terkait untuk evaluasi dalam rangka mengejar target angka stunting 14% di 2024. Foto/Binti Mufrida
A A A
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengumpulkan sejumlah menteri terkait untuk evaluasi dalam rangka mengejar target angka stunting 14% di 2024. Adapun rapat digelar di Istana Wapres, Jakarta, Kamis (25/5/2023).

Sedangkan sejumlah menteri yang hadir di antaranya Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono, Ketua BKKBN Hasto Wardoyo, dan sejumlah perwakilan menteri lainnya.

“Seperti kita ketahui bahwa percepatan penurunan stunting telah dilaksanakan sejak 2018 dan tahun ini tahun kedua sejak keluar Perpres 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting,” ujar Wapres saat membuka rapat.





Wapres mengungkapkan saat ini angka stunting di Indonesia mengalami penurunan. “Patut kita syukuri dan kita apresiasi tren stunting kita turun signifikan berdasarkan survei status gizi Indonesia oleh Kementerian Kesehatan dan prevalensi stunting tahun 2022 tercatat 21,6% atau turun 9,2% dibanding tahun 2018 yaitu sebesar 30,8%,” katanya.

Bahkan, lanjut dia, dalam setahun terakhir stunting turun 2,8% dari 2021 yang tadinya berada pada 24,4%. “Namun, untuk mengejar target 14% tahun 2024 kita harus menurunkan stunting sebesar 7,6% dalam kurang dari 2 tahun ya. Untuk itu, harus dilakukan intervensi strategis guna mendorong penurunan stunting lebih cepat lagi,” kata Wapres.

Dia mengungkapkan, sejumlah wilayah mengalami penurunan yang cukup signifikan. Salah satunya adalah Sumatera Selatan. “Ada wilayah-wilayah yang penurunannya yang lumayan yaitu Sumsel itu 6%, kemudian Kalimantan Selatan 6%, Kalimantan Utara 5%. Jadi kalau kita mengacu pada 2,8% per tahun kita hanya bisa kalau biasa-biasa saja berarti hanya 5% lebih, padahal mestinya kita menurunkan itu 7,6%. Jadi kalau menurut kemarin berjalan itu hanya 2024 itu hanya 16% tidak sampai 14%,” pungkasnya.
(rca)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1379 seconds (0.1#10.140)