Mendampingi Hari-hari Akhir Prof Azra, Sungguh Cahaya
loading...
A
A
A
Sambil menunggu keberangkatan, Prof mengajak berdiskusi tentang Kemerdekaan Pers, kebetulan tanggal 23 September kami akan memperingati Kemerdekaan Pers tepat 23 tahun ditandatanganinya UU Pers Nomor 40 Tahun 1999.
Acara juga akan dikemas diskusi tentang pers, kontestasi 2024 dan launching aplikasi pengaduan. Acara ini kemudian kami undur karena Prof "berpulang".
Prof mengingatkan: "Pers jangan terlena dengan kebebasan yang diberikan, Dewan Pers terus mengkampanyekan konten-konten sehat biar kebebasan tidak kebablasan, kita harus tunjukkan kepada publik," tutur Prof.
Dan pesan ini yang kemudian disampaikan dalam literasi media di Tanah Datar.
Senin sore setelah selesai literasi media di Tanah Datar, kami diajak Prof menuju Desa Wisata Pariangan. Sambil makan kacang dan seruput kopi kawah, Prof menikmati pemandangan tanah leluhurnya, diiringi saluang lagu melayu yang syahdu.
"Saya menikmati betul suasana ini," ungkap Prof.
Hari senja, kemudian kami kembali ke Hotel. Karena capek, Prof, saya, mas Agung dan Mas Irwan sepakat istirahat lebih cepat.
"Kang Yadi besok jam 5.30 pagi kita ketemu ya, sebelum kang Yadi ke AirPort, sarapan bareng," tuturnya.
Tak disangka, jam 5.45 WIB pagi sudah turun dan sempat ngobrol ngalor ngidul sambil menemani sarapan.
"Saya setelah dari Padang rencana mau ke Malaysia menghadiri undangan Anwar Ibrahim," ungkap Prof.
Acara juga akan dikemas diskusi tentang pers, kontestasi 2024 dan launching aplikasi pengaduan. Acara ini kemudian kami undur karena Prof "berpulang".
Prof mengingatkan: "Pers jangan terlena dengan kebebasan yang diberikan, Dewan Pers terus mengkampanyekan konten-konten sehat biar kebebasan tidak kebablasan, kita harus tunjukkan kepada publik," tutur Prof.
Dan pesan ini yang kemudian disampaikan dalam literasi media di Tanah Datar.
Senin sore setelah selesai literasi media di Tanah Datar, kami diajak Prof menuju Desa Wisata Pariangan. Sambil makan kacang dan seruput kopi kawah, Prof menikmati pemandangan tanah leluhurnya, diiringi saluang lagu melayu yang syahdu.
"Saya menikmati betul suasana ini," ungkap Prof.
Hari senja, kemudian kami kembali ke Hotel. Karena capek, Prof, saya, mas Agung dan Mas Irwan sepakat istirahat lebih cepat.
"Kang Yadi besok jam 5.30 pagi kita ketemu ya, sebelum kang Yadi ke AirPort, sarapan bareng," tuturnya.
Tak disangka, jam 5.45 WIB pagi sudah turun dan sempat ngobrol ngalor ngidul sambil menemani sarapan.
"Saya setelah dari Padang rencana mau ke Malaysia menghadiri undangan Anwar Ibrahim," ungkap Prof.