Marsda Reki Irene Lumme, Perempuan Bintang 2 Pertama TNI AU Dimutasi Jadi Dosen Unhan

Jum'at, 05 Agustus 2022 - 12:58 WIB
loading...
Marsda Reki Irene Lumme,...
Marsekal Muda TNI Reki Irene Lumme dimutasi dari jabatannya saat ini, Oditur Jenderal TNI Badan Pembinaan Hukum TNI, menjadi dosen tetap Universitas Pertahanan. FOTO/DOK.KY
A A A
JAKARTA - Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa memberikan tugas baru kepada Marsekal Muda TNI Reki Irene Lumme . Irene dimutasi dari jabatannya saat ini, Oditur Jenderal TNI Badan Pembinaan Hukum TNI, menjadi dosen tetap Universitas Pertahanan.

Penunjukan itu tercantum dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/700/VII/2022 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia. Melalui SK tertanggal 29 Juli 2022 ini, secara keseluruhan Jenderal Andika memutasi 113 perwira dari tiga matra.

Irene menggantikan Marsda TNI Sujatmiko yang dimutasi sebagai Pati Mabes TNI AU dalam rangka purnatugas. Adapun posisi Orjen TNI Babinkum TNI selanjutnya dipercayakan kepada Brigjen TNI Ujang Martenis.

Baca juga: Mutasi TNI, Jenderal Kopassus Penulis Buku Poso Dikirim ke Papua

"Brigjen TNI Ujang Martenis, jabatan lama Dansatidik Puspomad, jabatan baru Orjen TNI Babinkum TNI," tulis SK tersebut dikutip, Jumat (5/8/2022).

Dalam sejarah TNI AU, Reki Irene Lumme mencatatkan sejarah tersendiri. Lulusan Sepamilwa (Perwira Prajurit Karier) 1993 ini merupakan Wanita Angkatan Udara (Wara) pertama menembus bintang dua.

Pangkat marsda didapatnya pada 10 Agustus 2021 lalu sesuai Surat Perintah Panglima TNI Nomor Sprin/1776 /VIII/2021. Tiga hari berikutnya atau Jumat (13/8/2021) Irene mengikuti Upacara Laporan Korps Kenaikan Pangkat di Mabes TNI yang dipimpin Panglima saat itu Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Baca juga: Mutasi 113 Perwira TNI, Danlanud Iswahjudi Diganti

Istri Anggota TNI
Lahir di Pasuruan, Jawa Timur pada 11 April 1966, Irene mengikuti pendidikan Sepamilwa selepas menampatkan pendidikan S1. Irene lulus dari kecabangan khusus (Sus).

Dalam rekam jejaknya, istri dari Kolonel (Sus) Medison Siahaan ini pernah menempati berbagai jabatan. Irene antara lain dipercaya sebagai Kadilmil l-04 Palembang, Kadilmil II-08 Jakarta, Anggota Pokkimmilti Golongan IV Dilmilti III Surabaya, Waka Dilmilti II Jakarta, sampai Kadilmilti I Medan. Setelah itu dia memimpin Dilmilti Jakarta.

Sejumlah peran Irene saat menjabat Orjen antara lain memimpin pemusnahan barang bukti yang digunakan untuk kejahatan maupun hasil kejahatan, bertempat di Kantor Otmil II-08 Bandung, Jawa Barat. Barang bukti yang dimusnahkan seperti senjata api, senjata api rakitan, senjata tajam, sabu-sabu dan alat isap, serta beberapa dokumen dan obat-obatan.

Dia juga pernah mengikuti seleksi calon Hakim Agung pada 2019. Dalam makalahnya, dia mengakui salah satu tantangan berat hakim militer yakni bersikap independen. Menurut dia, hakim militer tetap terikat dengan aturan TNI termasuk kepangkatan.

Kendati demikian, dalam menjalankan tugas dia berprinsip untuk menegakkan keadilan. Salah satu buktinya, dia pernah memutus kasus yang berujung pemecatan.

"Saya memegang prinsip, jangan sampai memutarbalikkan keadilan, jangan membeda-bedakan, jangan menerima suap. Saya harus tetap independen dan mandiri," kata Irene dikutip dari laman situs resmi Komisi Yudisial.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1020 seconds (0.1#10.140)