Profil Letjen TNI Anton Nugroho, Pati Bintang Tiga Asal Klaten yang Jabat Stafsus KSAD
loading...
A
A
A
JAKARTA - Letnan Jenderal (Letjen) TNI Anton Nugroho merupakan salah satu Perwira Tinggi (Pati) TNI Angkatan Darat AD yang terkena mutasi pada 21 Februari 2024 lalu. Dalam kebijakan rotasi itu, dia dipercaya menduduki jabatan sebagai Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Keputusan mutasi yang didasarkan pada SK Panglima TNI Nomor Kep/216/II/2024 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia, membuat Letjen TNI Anton harus tinggalkan jabatannya sebagai Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Danpussenif) TNI AD.
Posisi Staf Khusus KSAD ini rupanya bukan yang pertama kali bagi jenderal bintang tiga tersebut. Sebelumnya, Anton pernah jadi Stafsus KSAD ketika masih berpangkat Brigjen pada 2016.
Kemudian, Anton melanjutkan pendidikannya ke SMP Negeri 2 Yogyakarta dan lulus pada 1982. Dirinya juga merupakan lulusan dari SMA Negeri 1 Yogyakarta di 1985.
Suami dari Yani Anton Nugroho ini juga diketahui merupakan lulusan dari Seskoad LN (Australian Staff and Command College) dan Lemhannas LN (USA National War College).
Barulah setelah lulus SMA, Anton Nugroho mulai ikut Akmil dan lulus pada 1988. Kariernya di militer dimulai dengan menjadi Pama Pussenif, dan Danunit, Dantim, Danden, Pasi Grup 2/Kopassus pada 1989-1997.
Anton kemudian memilih untuk melanjutkan pendidikannya hingga S-2 di Diplomacy and Military Science Norwich University hingga lulus di 1999. Tidak cukup sampai di situ, Anton juga mengambil S2 di Management Defense Studies University of Canberra dan lulus di 2002.
Dengan modal pendidikannya yang mumpuni ini membuat jalan Anton di militer semakin mudah mencapai puncak. Setelah 28 tahun berkarier di militer, akhirnya pria asal Klaten itu sukses pecah bintang pada 2016.
Anton peroleh pangkat Brigjen setelah menjabat sebagai Stafsus KSAD pada 2016. Setahun setelahnya, dirinya dipercaya emban jabatan TA Pengkaji Madya Bid. Hankam Lemhannas, kemudian Diropsdik Depbid. Dik. Pimp. Tk. Nasional Lemhannas di 2018.
Pangkat Mayor Jenderal (Mayjen) kemudian disandang oleh Anton ketika mendapat promosi jabatan menjadi TA Pengkaji Madya Bidang Sismennas Lemhannas pada 2018. Lalu di 2020 Anton terkena mutasi untuk menjadi Danseskoad.
Barulah di 2023, lulusan Seskoad dan Lemhannas Luar Negeri ini mendapat pangkat Letnan Jenderal se usai ditunjuk sebagai Danpussenif Kodiklatad. Kemudian di awal 2024, dia kembali dirotasi untuk duduki posisi Stafsus KSAD kembali.
Keputusan mutasi yang didasarkan pada SK Panglima TNI Nomor Kep/216/II/2024 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia, membuat Letjen TNI Anton harus tinggalkan jabatannya sebagai Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Danpussenif) TNI AD.
Posisi Staf Khusus KSAD ini rupanya bukan yang pertama kali bagi jenderal bintang tiga tersebut. Sebelumnya, Anton pernah jadi Stafsus KSAD ketika masih berpangkat Brigjen pada 2016.
Profil Letjen TNI Anton Nugroho
Letjen Anton Nugroho lahir pada 27 September 1966, di Klaten, Jawa Tengah. Dalam riwayat pendidikannya, Anton sempat bersekolah di SD Negeri 1 Maros dan lulus pada 1979.Kemudian, Anton melanjutkan pendidikannya ke SMP Negeri 2 Yogyakarta dan lulus pada 1982. Dirinya juga merupakan lulusan dari SMA Negeri 1 Yogyakarta di 1985.
Suami dari Yani Anton Nugroho ini juga diketahui merupakan lulusan dari Seskoad LN (Australian Staff and Command College) dan Lemhannas LN (USA National War College).
Barulah setelah lulus SMA, Anton Nugroho mulai ikut Akmil dan lulus pada 1988. Kariernya di militer dimulai dengan menjadi Pama Pussenif, dan Danunit, Dantim, Danden, Pasi Grup 2/Kopassus pada 1989-1997.
Anton kemudian memilih untuk melanjutkan pendidikannya hingga S-2 di Diplomacy and Military Science Norwich University hingga lulus di 1999. Tidak cukup sampai di situ, Anton juga mengambil S2 di Management Defense Studies University of Canberra dan lulus di 2002.
Dengan modal pendidikannya yang mumpuni ini membuat jalan Anton di militer semakin mudah mencapai puncak. Setelah 28 tahun berkarier di militer, akhirnya pria asal Klaten itu sukses pecah bintang pada 2016.
Anton peroleh pangkat Brigjen setelah menjabat sebagai Stafsus KSAD pada 2016. Setahun setelahnya, dirinya dipercaya emban jabatan TA Pengkaji Madya Bid. Hankam Lemhannas, kemudian Diropsdik Depbid. Dik. Pimp. Tk. Nasional Lemhannas di 2018.
Pangkat Mayor Jenderal (Mayjen) kemudian disandang oleh Anton ketika mendapat promosi jabatan menjadi TA Pengkaji Madya Bidang Sismennas Lemhannas pada 2018. Lalu di 2020 Anton terkena mutasi untuk menjadi Danseskoad.
Barulah di 2023, lulusan Seskoad dan Lemhannas Luar Negeri ini mendapat pangkat Letnan Jenderal se usai ditunjuk sebagai Danpussenif Kodiklatad. Kemudian di awal 2024, dia kembali dirotasi untuk duduki posisi Stafsus KSAD kembali.
(cip)