Pembelajaran Nasionalisme Harus Disusun Sistematis dari TK hingga Kuliah

Senin, 25 Juli 2022 - 21:42 WIB
loading...
A A A
Untuk itu, Putri berharap kepada pemuka agama dan penceramah agar lebih bijaksana menyampaikan sesuatu yang terkait dengan agama. Sebab, masyarakat memiliki tingkat pemahaman keagamaan berbeda-beda yang dikahwatirkan justru menimbulkan banyak persepsi atau pemahaman keliru akan agama.

"Mungkin para penceramah atau pemuka agama harus juga bijaksana dalam berbicara. Jika mungkin berbicara kepada orang yang sudah paham, minimal dasar ajaran agamanya dan ingin mengatakan sesuatu yang agak keras di dalam agamanya itu tidak masalah, tapi jika berbicara di publik dengan kondisi pemahaman orang yang beragam, sebaiknya tidak menggunakan bahasa yang provokatif," kata peraih gelar Pasca Sarjana dari Universitas Indonesia ini.

Kepala Biro Humas dan Ventura Universitas Pancasila ini juga menyampaikan pesan kepada orang tua agar mawas diri terhadap dunia dan lingkungan sekitar. Jika sudah sampai kepada sikap judgemental kepada perbedaan, maka sebaiknya jangan sampai diajarkan kepada anak karena amat berbahaya, menyempitkan cara berpikir serta dikahawatirkan menjadi bibit dari sikap radikalisme dan fanatisme.

"Jadi sebelum kita berbicara tentang bagaimana mengajarkan hal itu kepada anak di rumah, kita harus mulai memikirkan bagaimana kita menjaga pandangan dan perpektif kita terhadap manusia lainnya, karena pemikiran orang tua akan menjadi dasar berpikir bagi anak mereka," kata Putri.
(abd)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1704 seconds (0.1#10.140)