Kembali ke Labuan Hati, ke Taman Nasional Komodo Labuan Bajo
loading...
A
A
A
Untuk ekosistem terumbu karang sendiri, setidaknya terdapat 253 spesies karang pembentuk terumbu yang ditemukan di sana. Setidaknya terdapat lebih dari 1.000 spesies ikan yang tinggal pada ekosistem tersebut. Keindahan terumbu karang ini menjadi daya tarik yang sangat kuat bagi para peminat olahraga selam maupun aktivitas snorkeling. Terdapat lebih kurang 57 lokasi penyelaman dengan lokasi Batu Bolong sebagai primadona, sedangkan untuk lokasi snorkeling Pantai Merah atau Pink Beach menjadi pilihan utama.
Di dalam kawasan Taman Nasional Komodo terdapat masyarakat yang hidup di dalam tiga desa, yakni Desa Pasir Panjang (Kampung Rinca dan Kampung Kerora), Desa Komodo (Kampung Komodo), dan Desa Papagarang (Kampung Papagarang). Masyarakat yang tinggal di dalam kawasan sudah turut serta menjaga kelestarian hidup satwa komodo dan alam di sekitarnya sejak jaman nenek moyang.
baca juga: Sederet Fakta Komodo, Hewan Pulau Rinca yang Disulap Jadi Jurassic Park
Penduduk di Kampung Komodo percaya bahwa ketika mereka lahir ke dunia, mereka lahir kembar, satu bayi laki-laki dan satu komodo betina. Mereka mengganggap komodo adalah keluarga dan percaya memiliki hubungan darah dengannya. Maka dari itu, masyarakat Kampung Komodo tidak pernah melukai satwa komodo dan hidup bersama dengannya setiap hari.
"Semakin ke sini kesadaran masyarakat Kampung di Pulau Komodo semakin tinggi untuk turut menjaga dan melestarikan komodo-komodo yang ada di sini. Itulah makanya nyaris tak ada konflik masyarakat dengan komodo," ujar petugas Resort Pulau Komodo Tasrif, yang juga masyarakat di Pulau Komodo.
Selain memiliki nilai kepercayaan yang menarik, sebagian kecil masyarakat di Kampung Komodo memiliki kemampuan luar biasa. Mereka yang merupakan keturunan Suku Bajo dapat menyelam hingga kedalaman 25 meter selama 15 menit dengan satu kali tarikan napas dan tanpa alat bantu selam apapun. Maka dari itu, tidak hanya flora dan fauna Taman Nasional Komodo yang mengagumkan, tetapi juga kehidupan dan kearifan lokal masyarakatnya juga sangat memukau.
Kepedulian Bank Mandiri
Selama empat hari di Labuan Bajo, rombongan Media Gathering Bank Mandiri tak hanya berwisata. Di sela perjalanan, pihak Bank Mandiri sempat membagikan 2.000 pasang sepatu kepada siswa sekolah di Pulau Rinca. Bank Mandiri bersama puluhan jurnalis dari Jakarta juga menyambangi Rumah Tenun dan Sentra Desalinasi (proses membuat tawar air laut), di Tempat Pelelangan Ikan (TPI), Labuan Bajo.
Di dalam kawasan Taman Nasional Komodo terdapat masyarakat yang hidup di dalam tiga desa, yakni Desa Pasir Panjang (Kampung Rinca dan Kampung Kerora), Desa Komodo (Kampung Komodo), dan Desa Papagarang (Kampung Papagarang). Masyarakat yang tinggal di dalam kawasan sudah turut serta menjaga kelestarian hidup satwa komodo dan alam di sekitarnya sejak jaman nenek moyang.
baca juga: Sederet Fakta Komodo, Hewan Pulau Rinca yang Disulap Jadi Jurassic Park
Penduduk di Kampung Komodo percaya bahwa ketika mereka lahir ke dunia, mereka lahir kembar, satu bayi laki-laki dan satu komodo betina. Mereka mengganggap komodo adalah keluarga dan percaya memiliki hubungan darah dengannya. Maka dari itu, masyarakat Kampung Komodo tidak pernah melukai satwa komodo dan hidup bersama dengannya setiap hari.
"Semakin ke sini kesadaran masyarakat Kampung di Pulau Komodo semakin tinggi untuk turut menjaga dan melestarikan komodo-komodo yang ada di sini. Itulah makanya nyaris tak ada konflik masyarakat dengan komodo," ujar petugas Resort Pulau Komodo Tasrif, yang juga masyarakat di Pulau Komodo.
Selain memiliki nilai kepercayaan yang menarik, sebagian kecil masyarakat di Kampung Komodo memiliki kemampuan luar biasa. Mereka yang merupakan keturunan Suku Bajo dapat menyelam hingga kedalaman 25 meter selama 15 menit dengan satu kali tarikan napas dan tanpa alat bantu selam apapun. Maka dari itu, tidak hanya flora dan fauna Taman Nasional Komodo yang mengagumkan, tetapi juga kehidupan dan kearifan lokal masyarakatnya juga sangat memukau.
Kepedulian Bank Mandiri
Selama empat hari di Labuan Bajo, rombongan Media Gathering Bank Mandiri tak hanya berwisata. Di sela perjalanan, pihak Bank Mandiri sempat membagikan 2.000 pasang sepatu kepada siswa sekolah di Pulau Rinca. Bank Mandiri bersama puluhan jurnalis dari Jakarta juga menyambangi Rumah Tenun dan Sentra Desalinasi (proses membuat tawar air laut), di Tempat Pelelangan Ikan (TPI), Labuan Bajo.