Melacak Jejak Harimau Jawa, Raja Rimba yang Menolak Punah (3-tamat)

Minggu, 14 November 2021 - 01:54 WIB
loading...
Melacak Jejak Harimau...
Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) yang hidup terakhir, tertangkap kamera pada 1938, di Ujung Kulon. Foto/Wikimedia Commons/petermaas.nl
A A A
JAKARTA - Berkembang spekulasi yang menyebutkan harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) belum sepenuhnya punah, tentu perlu diverifikasi secara tuntas. Apalagi, masih banyak laporan dari masyarakat yang mengaku melihat penampakan sang Raja Rimba tersebut.

baca juga: Melacak Jejak Harimau Jawa, Raja Rimba yang Menolak Punah (1)

Terakhir, kucing besar ini diduga terlihat di hutan lereng Gunung Wilis wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Laporan yang disertai bukti jejak telapak kaki binatang tersebut, masuk pada akhir 2020. Yang melapor warga yang tengah mencari rumput, bukan pemburu.

Dikatakan bahwa harimau itu tengah berjalan bersama anaknya. Badannya berbulu kuning, bergaris hitam mengkilap, yang itu merujuk pada ciri khas motif harimau Jawa. Laporan itu menjadi atensi BKSDA (Badan Konservasi Sumber Daya Alam), wilayah konservasi II Blitar (termasuk meliputi Tulungagung dan Trenggalek).

baca juga: Melacak Jejak Harimau Jawa, Raja Rimba yang Menolak Punah (2)

Tim BKSDA yang mendatangi lokasi mengecek jejak yang dikatakan sebagai tapak kaki sang Raja Rimba. Namun kondisi jejak sudah tidak sempurna. Sebagian besar teksturnya telah rusak akibat guyuran air hujan. BKSDA pun tidak bisa memakai sebagai acuan data primer, karena sudah tidak layak sebagai sumber data yang baik.

Namun di sisi lain, kawasan hutan lereng Gunung Wilis secara habitat dinilai memenuhi syarat bagi kehidupan keluarga kucing besar (harimau), dan BKSDA pun meyakini eksistensi hewan pemakan daging tersebut belum sepenuhnya punah. Hutan kawasan relatif tebal. Di bagian atas lereng juga terdapat sumber mata air yang jernih. Kejernihan yang dipengaruhi adanya vegetasi besar yang berfungsi sebagai tutupan.

baca juga: Ini Tempat Terakhir di Dunia, di Mana Gajah, Badak, Orangutan dan Harimau Hidup Bersama

Lebih ke dalam hutannya semakin tebal. Dari keterangan warga, babi hutan pun masih ada. Saat mencari rumput di hutan, mereka bertemu beberapa kali. Keterangan tersebut semakin menguatkan bahwa lokasi yang ada memang layak sebagai habitat harimau. Terlebih ada sumber pakan yang tersedia.

Untuk memastikan kebenaran informasi warga terkait adanya harimau Jawa, pada Januari 2021 lalu, petugas BKSDA memasang tujuh unit kamera pengintai. Tiga kamera dipasang di kawasan hutan Desa Nyawangan, dan empat kamera di Desa Ngulurup. Penempatan kamera berada di lokasi yang diduga sebagai jalur makan dan bermain hewan pemakan daging tersebut.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1544 seconds (0.1#10.140)