Kehilangan Rp44 Triliun di 2020, Pelaku Usaha Pameran Siap Bangkit
loading...
A
A
A
Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) itu sepakat bahwa kebijakan pemerintah memberikan izin penyelenggaraan kegiatan berskala besar bisa membuat ekonomi bergeliat dan memacu pertumbuhan ekonomi.
Para pelaku industri bisa membuka dan menyelenggarakan event besar tentu dengan persiapan yang bagus dan matang. Lebih dari itu Hariyadi menyarankan agar pemerintah juga mendorong peningkatan pelaksanaan vaksinasi dan testing di setiap daerah.Dari sisi tracing, pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi juga harus benar-benar diperhatikan pemerintah dari sisi kualitasnya.
"Pemerintah juga harus memperbaiki dan meningkatkan kualitas aplikasi PeduliLindungi, kan sering error juga. Karena banyak komplain, kadang-kadang aplikasi itu ngedrop. Sebaiknya itu diantisipasi. Karena kalau event besar, kalau sampai ngedrop, kita yang di lapangan pusing. Orang bisa antre panjang saat masuk, itu kan bisa jadi masalah juga," ujarnya.
Hariyadi membeberkan, ada beberapa aspek kesiapan yang telah dan terus dilaksanakan industri perhotelan dan restoran. Pertama, dari sisi sumber daya manusia, yakni personel atau karyawan disertai penerapan prokes secara berkesinambungan. Kedua, penerapan dan pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi, tes antigen, dan penerapan prokes secara konsisten.
Bahkan dia mengklaim, untuk pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi sebenarnya PHRI termasuk pihak yang pertama kali mengusulkan penggunaan aplikasi tersebut kepada Kementerian Kominfo.
“IT head-nya saya kenal itu. Jadi awal itu kita dukung, kira-kira sejak bulan Juli 2020. Waktu kita bilang, tracing akan efektif kalau semuanya menggunakan satu aplikasi yang sama, begitu loh. Jadi ketika pemerintah apa, oke kita langsung jalan," ucap dia.
Para pelaku industri bisa membuka dan menyelenggarakan event besar tentu dengan persiapan yang bagus dan matang. Lebih dari itu Hariyadi menyarankan agar pemerintah juga mendorong peningkatan pelaksanaan vaksinasi dan testing di setiap daerah.Dari sisi tracing, pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi juga harus benar-benar diperhatikan pemerintah dari sisi kualitasnya.
"Pemerintah juga harus memperbaiki dan meningkatkan kualitas aplikasi PeduliLindungi, kan sering error juga. Karena banyak komplain, kadang-kadang aplikasi itu ngedrop. Sebaiknya itu diantisipasi. Karena kalau event besar, kalau sampai ngedrop, kita yang di lapangan pusing. Orang bisa antre panjang saat masuk, itu kan bisa jadi masalah juga," ujarnya.
Hariyadi membeberkan, ada beberapa aspek kesiapan yang telah dan terus dilaksanakan industri perhotelan dan restoran. Pertama, dari sisi sumber daya manusia, yakni personel atau karyawan disertai penerapan prokes secara berkesinambungan. Kedua, penerapan dan pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi, tes antigen, dan penerapan prokes secara konsisten.
Bahkan dia mengklaim, untuk pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi sebenarnya PHRI termasuk pihak yang pertama kali mengusulkan penggunaan aplikasi tersebut kepada Kementerian Kominfo.
“IT head-nya saya kenal itu. Jadi awal itu kita dukung, kira-kira sejak bulan Juli 2020. Waktu kita bilang, tracing akan efektif kalau semuanya menggunakan satu aplikasi yang sama, begitu loh. Jadi ketika pemerintah apa, oke kita langsung jalan," ucap dia.
(ynt)