Menanti Detik-detik Peralihan Blok Rokan
loading...
A
A
A
Berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), produksi PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) per Juni mencapai 160.646 barel per hari, sementara target lifting 165,000 Barel per hari..
Jejak Kejayaan minyak blok Rokan Riau dapat dilihat dengan berdirinya 2 (dua) monumen pompa angguk 1.000.000 Barel minyak. Monumen ini berdiri atas pencapaian Produksi 1 juta barel minyak dari Duri, dihitung kumulatif dari tahun 1958-1995.
Monumen pompa angguk kedua, adalah monumen 2.000.000 barel minyak Duri, atas pencapaian Produksi akumulatif dari tahun 1958-2006, kedua monumen tersebut berada dilokasi yang berdekatan.
Alih Kelola Prestasi Bangsa dan Tantangan
Alih kelola minyak di Blok Rokan dari tangan PT Chevron Pacific Indonesia adalah sebuah tantangan bangsa Indonesia dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo untuk memperjuangkan kemandirian dan ketahanan energi nasional.
Blok Rokan menjadi incaran raksasa minyak dunia karena situs penghasil minyak yang terletak di Riau ini diprediksi memiliki kandungan minyak dan gas bumi yang berlimpah.
Chevron Pacific Indonesia (CPI) sebenarnya masih berkeinginan memperpanjang kontrak operasi Blok Rokan, hingga tahun 2041. Namun pemerintah kemudian memutuskan pengelolaaan blok ini diserahan ke Pertamina Hulu Rokan (PHR) dengan berbagai pertimbangan
Menurut Analisa penulis, berberapa faktor yang menjadi pertimbangan, yakni signature bonus yang ditawarkan dan potensi pendapatan negara dengan menggunakan gross split.
Isu Krusial Jelang Alih Kelola
Menjelang peralihan wilayah kerja (WK/ Blok) Rokan ini, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus mengawal proses peralihan agar berjalan dengan baik.
Salah satu proses peralihan yang penting adalah terkait kewajiban yang ada di kontrak-kontrak pengadaan barang/jasa, termasuk di dalamnya kontrak untuk vendor lokal Riau.
Ada beberapa catatan yang ingin penulis kemukakan terkait proses transisi alih kelola Blok Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), anak usaha PT Pertamina Hulu Energi pada 9 Agustus 2021.
Jejak Kejayaan minyak blok Rokan Riau dapat dilihat dengan berdirinya 2 (dua) monumen pompa angguk 1.000.000 Barel minyak. Monumen ini berdiri atas pencapaian Produksi 1 juta barel minyak dari Duri, dihitung kumulatif dari tahun 1958-1995.
Monumen pompa angguk kedua, adalah monumen 2.000.000 barel minyak Duri, atas pencapaian Produksi akumulatif dari tahun 1958-2006, kedua monumen tersebut berada dilokasi yang berdekatan.
Alih Kelola Prestasi Bangsa dan Tantangan
Alih kelola minyak di Blok Rokan dari tangan PT Chevron Pacific Indonesia adalah sebuah tantangan bangsa Indonesia dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo untuk memperjuangkan kemandirian dan ketahanan energi nasional.
Blok Rokan menjadi incaran raksasa minyak dunia karena situs penghasil minyak yang terletak di Riau ini diprediksi memiliki kandungan minyak dan gas bumi yang berlimpah.
Chevron Pacific Indonesia (CPI) sebenarnya masih berkeinginan memperpanjang kontrak operasi Blok Rokan, hingga tahun 2041. Namun pemerintah kemudian memutuskan pengelolaaan blok ini diserahan ke Pertamina Hulu Rokan (PHR) dengan berbagai pertimbangan
Menurut Analisa penulis, berberapa faktor yang menjadi pertimbangan, yakni signature bonus yang ditawarkan dan potensi pendapatan negara dengan menggunakan gross split.
Isu Krusial Jelang Alih Kelola
Menjelang peralihan wilayah kerja (WK/ Blok) Rokan ini, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus mengawal proses peralihan agar berjalan dengan baik.
Salah satu proses peralihan yang penting adalah terkait kewajiban yang ada di kontrak-kontrak pengadaan barang/jasa, termasuk di dalamnya kontrak untuk vendor lokal Riau.
Ada beberapa catatan yang ingin penulis kemukakan terkait proses transisi alih kelola Blok Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), anak usaha PT Pertamina Hulu Energi pada 9 Agustus 2021.