Pancasila Sakti
loading...
A
A
A
Tentu ada keberhasilan yang tidak mungkin dihapus begitu saja dalam sejarah manusia Nusantara ini. Periode tahun 1980-an adalah periode emas Pancasila. Tidak seorang pun yang mempu mengkritisi Pancasila versi elit. Pancasila sakti pada tahun-tahun itu, karena ekonomi berkembang baik. Politik terkontrol. Tata sosial rapi. Namun fondasi Pancasila tidak kokoh. Pancasila hanya hafalan. Lagu Indonesia raya sekedar dinyanyikan. Lagu Garuda Pancasila hanya indah di telinga dengan koor yang bersemangat.
Pancasila yang sesungguhnya tidak dihafal melulu. Lagu Indonesia raya yang sesungguhnya harus lebih dari sekedar gema lagu. Lima Sila harus dilaksanakan utamanya oleh yang di atas piramida dari segi sosial, ekonomi, dan politik. Yang di bawah piramida akan melihat bagaimana yang yang mempromosikan benar-benar melakukan itu. Yang tidak beruntung, dan kebetulan akses ke dunia ekonomi, politik, sosial dan agama lebih sedikit, akan menilai apakah kesaktian Pancasila dirasakan, atau hanya sekedar semboyan dan symbol tak bermakna.
Pancasila sungguh sakti. Seperti mantra dan doa. Jika kita tidak melaksanakan apa yang kita doakan dan mantra yang kita rapalkan, dunia tidak akan berubah. Pancasila tidak sakti, jika kita tidak menjalankan lima Sila itu.
Cara tepat melaksanakan Pancasila adalah cara lama yang sudah diresepkan ribuan tahun dipegangi oleh para filosof kuno dari Yunani, Romawi, Arab, China dan kerajaan-kerajaan Nusantara ini. Kerjakan apa yang kita katakan, katakana yang kita kerjakan. Pancasila adalah sikap dan perilaku. Wujudkan Pancasila dalam berkomitmen, berfikir, dan dalam semua tugas yang kita lakukan. Itulah Pancasila.
(muh)