Pandemial Bangkit dengan Karya: Muda Menolak Dampak Pandemi

Selasa, 25 Mei 2021 - 12:50 WIB
loading...
A A A
Misalnya di Amerika Serikat (AS), survei yang dilakukan oleh Household Pulse Survey dalam periode Agustus 2020 – Februari 2021 menemukan, 41,5% anak muda di AS mengalami depresi. Lantas, bagaimana Indonesia? Hasil temuan dari PDSKJI yang membuka layanan swa periksa hingga Oktober 2020 mengungkapkan banyak hal tentang kondisi pandemials.

Pertama, dari 5.661 masyarakat yang melakukan swaperiksa, 68% mengalami masalah psikologis. Kedua, secara lebih mendetail, dari 2.606 swaperiksa, 67% mengalami gejala cemas dan kebanyakan berusia dibawah 30 tahun.

Ketiga, dari 2.294 swaperiksa, 67,3% mengalami depresi bahkan hampir sebagian (48%) berpikir lebih baik mengakhiri hidup dan nahasnya kondisi itu terjadi pada rentang usia 18-29 tahun. Keempat, dari 761 swa periksa, 74,2% mengalami trauma psikologis dan dialami orang-orang berusia dibawah 30 tahun. Terakhir, dari 110 swaperiksa, 68% memiliki gejala ingin bunuh diri.

Menjadi Pemenang di Masa Pandemi
Pandemial saat ini terdampak baik dari segi ekonomi maupun kesehatan mental, dua elemen penting dalam perkembangan manusia. Pandemi yang membuat semua orang tidak boleh bertemu menghilangkan sentuhan interaksi yang membuat manusia merasa hidup.

Selain itu, ditambah dengan masalah ekonomi, kiranya kedua hal ini berkaitan satu sama lain. Terlebih, banyak persepsi dan anggapan bahwa di usia segini harus memiliki segalanya.

Hal ini yang membuat anak muda rentan stres. Ini terlihat bahwa pandemial mengalami tekanan yang berat di usia mereka yang masih muda. Akan tetapi, di saat sebagian pandemial larut dalam peliknya keadaan, beberapa justru melewati fase ini dan keluar menjadi pemenang.

Namun begitu, pandemial memiliki pilihan untuk diam atau melawan. Salah satu cara untuk melawan situasi sulit seperti sekarang adalah investasi leher keatas, meningkatkan dan memperluas wawasan sebagai bekal berselancar menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi. Bagi para PNS muda, hadir @jadipnsaja dan @abdi_muda yang menyajikan banyak wawasan seputar bagaimana menjadi abdi rakyat yang produktif.

Memang, saat ini pandemial terjebak dalam piramida bawah kebutuhan dasar. Mereka harus berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan ekonominya sambil merasakan perasaan depresi, cemas, dan takut.

Hal ini menjadi lazim ketika mempertimbangkan efek media sosial dan tuntutan dari orang tersayang terhadap kehidupannya. Tekanan yang diberikan membuat pandemial merasa berada dalam titik terbawahnya.

Tetapi, bukan anak muda namanya jika mereka tidak segera bangkit. Anak muda punya banyak energi yang bisa disalurkan untuk hal-hal yang positif.
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1220 seconds (0.1#10.140)