Rais Aam PBNU Doakan Prabowo Jadi Pemimpin Adil

Minggu, 28 April 2024 - 20:55 WIB
loading...
Rais Aam PBNU Doakan Prabowo Jadi Pemimpin Adil
Presiden terpilih, Prabowo Subianto saat menyampaikan sambutannya di acara Halalbihalal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Kantor PBNU, Jakarta, Minggu (28/4/2024) siang. FOTO/MPI/WIDYA MICHELLA
A A A
JAKARTA - Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Prabowo Subianto -Gibran Rakabuming Raka menghadiri Halalbihalal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ) di Gedung PBNU, Minggu (28/4/2024). Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar mendoakan agar pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sukses menjalankan amanat yang besar dan penuh tantangan selama lima tahun ke depan.

"Kita doakan beliau bisa menjalankan amanat yang besar, berat, dan penuh tantangan ini sukses," ucap Miftachul Akhyar saat acara halalbihalal PBNU di Jakarta, Minggu (28/4).

Ia menjelaskan bahwa perkataan ulama Imam Ahmad bin Hanbal Rahimahullah, betapa pentingnya mendoakan dan berharap pemimpin yang adil. Pemimpin yang adil akan membawa keberkahan hidup dunia dan akhirat.



"Kalau saya punya doa yang mustajab, doa itu akan saya hadiahkan kepada pejabat pemerintah, kepada penguasa, karena kalau didoakan, lalu melaksanakan tugas dengan baik yang merasakan adalah rakyat semuanya," tutur Miftachul Akhyar.

Prabowo juga didoakan menjadi seorang pemimpin yang mampu berlaku adil untuk rakyatnya selama lima tahun ke depan. Ia meyakini, langkah perjuangan yang dimulai dengan kebaikan akan mendapatkan keberkahan.

"Dengan kekayaan yang dimiliki negara kita keberkahan akan merata. Orang yang memulai langkah perjuangannya dengan kebaikan, maka dia akan merasakan pada akhir amanahnya juga cemerlang. Semoga ini bisa didapatkan oleh Prabowo-Gibran," ujarnya.

Kiai Miftachul Achyar mengaku sangat bersyukur Prabowo-Gibran terpilih di Pilpres 2024. Ia mengaku sudah sangat mengenal sosok Prabowo sejak dirinya masih menjadi pengurus PBNU Jakarta Timur dan menjabat sebagai wakil Rais Aam.



"Saya kenal lama dengan beliau sejak saya di PBNU Jakart Timur, masih wakil Rais Aam, mungkin pada 1996-1997 beliau datang memenuhi undangan seminar di PBNU. Saya mendengar betapa arahan-arahan luar biasa, cemerlang, dan sangat dibutuhkan di masa-masa yang akan datang," kata dia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1444 seconds (0.1#10.140)