Pandemial Bangkit dengan Karya: Muda Menolak Dampak Pandemi

Selasa, 25 Mei 2021 - 12:50 WIB
loading...
A A A
Pemuda saat ini perlu memiliki saluran berkomunikasi dan berekspresi agar dapat bersuara dan memberikan kontribusi dalam pemulihan global dalam rangka menyelamatkan masa depan mereka. Misalnya, Firdza Radiany, Mutiara dan M. Kamil berhasil menginisiasi dan mengelola konten bermanfaat terkait Covid 19 yang sangat apik melalui portai informasi @pandemictalks.

Anak muda dikenal punya semangat juang dan pantang menyerah dengan daya juang yang tinggi. Di atas itu semua, pemuda Indonesia diharapkan tetap memelihara jiwa kolektif dan semangat nasionalisme yang tinggi. Itu bisa jadi bahan bakar untuk segera bangkit dari keterpurukan. Bahkan, bisa jadi, situasi saat ini dapat dimanfaatkan menjadi peluang.

Kondisi serba tak menentu seperti saat ini justru menstimulasi terciptanya anak muda kreatif dan jenius di bidangnya. Sebut saja hadirnya platform acara online bertajuk @indonesian.event yang digawangi oleh Safhira Al Farisi, @centennialz.id oleh Vinto dkk, @isbanbanfoundation dibersamai oleh Panji Aziz Pratama, @akupetani.id dicetuskan oleh Adhitya Herwin dan @panenpaindonesia yang digagas oleh Robertus Theodore. Mereka mengelola dan memanfaatkan momen pandemi penuh dengan manfaat dengan dampak yang luas.

Masa muda apalagi menghadapi situasi pandemi merupakan kejadian yang akan menjadi memori panjang kedepan, terjadi hanya sekali dan tidak dapat diulang kembali. Pandemial yang bergerak dengan karya memiliki kesadaran kolektif bahwa bangsa ini dapat bangkit dari keterpurukan ketika anak mudanya mengambil peran dan bergerak menyelesaikan permasalahan yang ada diakar rumput.

Hal ini juga yang melatarbelakangi munculnya @youthtopia.world digagas oleh Melati dan Isabela Wisjen, lalu ada @alir.air melalui Galuh Widdy yang membuat alat pencuci tangan otomatis berbasis sensor untuk disalurkan kepada masyarakat dan @bittle.wittle sebuah inisiatif dari Friderica Marrie yang menghadirkan buku interaktif tentang kewirausahaan bagi anak yang terkendala pembelajaran daring.

Hal terpenting ketika seseorang ingin mengubah taraf kehidupan adalah pentingnya memiliki pola pikir yang tepat. Dalam kondisi seperti ini, pola pikir adaptif menjadi kunci bagi menang atau tidaknya seseorang.

Pandemi masih belum memiliki titik akhir dari segi waktu, sehingga kita semua berjibaku terhadap situasi yang tidak pasti ini. Untuk menyambut ketidakpastian, pandemial wajib untuk menilai situasi, melihat ke dalam diri, kemudian berpikir apa yang bisa dilakukan di masa ini.

Karena, hidup itu sebenarnya ada di hari ini, karena besok kita tidak tahu apakah masih ada di dunia atau tidak. Apakah seseorang menjadi pemenang sukes mengejar mimpi atau tidak bergantung dari pola pikir dan langkah yang dilakukan saat ini. Bongkar pola pikir bahwa pandemi sesungguhnya banyak membawa kebaharuan pada kehidupan saat ini.

Seperti contoh, ada inisiasi unik dari remaja SMA yang bernama Clarine Winarta. Minatnya dalam seni membuatnya menginisiasi sebuah gerakan yang bernama Stork Project.

Ide awalnya ialah bagaimana gerakan ini dapat membantu seniman-seniman yang terdampak pandemi. Ada lagi contoh nyatanya dimana energi kreatif menjadi sumber penghasilan.
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1800 seconds (0.1#10.140)