Sekolah Harus Mampu Melembagakan Nilai Toleransi
loading...
A
A
A
Dia memberikan contoh yang sederhana, dimana ketika lembaga pendidikan yang dibawah naungan pemerintah daerah mewajibkan muridnya busana tertentu kepada maayoritas, maka yang minoritas di minta menyesuaikan.
“Yang dimaksud menyesaikan dalam aturan itu biasanya adalah minoritas menyesuaikan kepada mayoritas. Di sinilah diskriminasi terjadi, dan di sini pula potensi intoleransi muncul,” katanya.
Dengan adanya SKB tiga menteri, dia menyambut baik momentum ini khususnya bagi lembaga pendidikan negeri untuk menanamkan sikap keberagamaan yang lebih substantif. Bukan menekankan model beragama kulit yang hanya dari penampilan luar saja.
“Maka kembali ke awal, lembaga penting mendesain, kurikulum, standar kompetensi yang ingklusif, menghormati hak asasi manusia, keragaman gender. Di samping itu penting juga mendekatkan anak didik pada guru-guru/dai-dai yang toleran,” tuturnya.
Lihat Juga: Penghijauan dan Peningkatan Sarana Pendidikan Jadi Prioritas Meningkatkan Dampak Sosial Lingkungan
“Yang dimaksud menyesaikan dalam aturan itu biasanya adalah minoritas menyesuaikan kepada mayoritas. Di sinilah diskriminasi terjadi, dan di sini pula potensi intoleransi muncul,” katanya.
Dengan adanya SKB tiga menteri, dia menyambut baik momentum ini khususnya bagi lembaga pendidikan negeri untuk menanamkan sikap keberagamaan yang lebih substantif. Bukan menekankan model beragama kulit yang hanya dari penampilan luar saja.
“Maka kembali ke awal, lembaga penting mendesain, kurikulum, standar kompetensi yang ingklusif, menghormati hak asasi manusia, keragaman gender. Di samping itu penting juga mendekatkan anak didik pada guru-guru/dai-dai yang toleran,” tuturnya.
Lihat Juga: Penghijauan dan Peningkatan Sarana Pendidikan Jadi Prioritas Meningkatkan Dampak Sosial Lingkungan
(dam)