Banyak Tenaga Kesehatan Gugur akibat Covid-19, Ketua DPD Imbau Warga Patuhi Protokol Kesehatan
loading...
A
A
A
(
).
Berdasarkan data IDI, jumlah kematian dokter tercatat paling banyak terjadi di Jawa Timur dengan jumlah 36 dokter, disusul DKI Jakarta 26 dokter, Sumatera Utara 20 dokter, Jawa Barat 12 dokter, Jawa Tengah 11 dokter, dan Sulawesi Selatan 7 dokter.
Berikutnya, Banten 6 dokter, Bali 5 dokter, dan Kalimantan Timur 5 dokter, Aceh 5 dokter, Riau 4 dokter, Kalimantan Selatan 4 dokter, Sumatera Selatan 3 dokter, Kepulauan Riau 3 dokter, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 2 dokter. Selanjutnya, Nusa Tenggara Barat 2 dokter, Sulawesi Utara 2 dokter, Papua Barat 1 dokter, Sumatera Barat 1 dokter, Bengkulu 1 dokter, dan masih ada satu dokter menunggu verifikasi.
"Pemda harus betul-betul memberi perhatian mengenai masalah ini. Apalagi berdasarkan data IDI, 159 dokter yang meninggal ini justru kebanyakan bekerja di rumah sakit non-rujukan pasien Covid . Artinya ada suatu masalah yang harus dicari jalan keluarnya agar dokter-dokter ini tidak tertular corona," tegas LaNyalla.
Berdasarkan data IDI, jumlah kematian dokter tercatat paling banyak terjadi di Jawa Timur dengan jumlah 36 dokter, disusul DKI Jakarta 26 dokter, Sumatera Utara 20 dokter, Jawa Barat 12 dokter, Jawa Tengah 11 dokter, dan Sulawesi Selatan 7 dokter.
Berikutnya, Banten 6 dokter, Bali 5 dokter, dan Kalimantan Timur 5 dokter, Aceh 5 dokter, Riau 4 dokter, Kalimantan Selatan 4 dokter, Sumatera Selatan 3 dokter, Kepulauan Riau 3 dokter, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 2 dokter. Selanjutnya, Nusa Tenggara Barat 2 dokter, Sulawesi Utara 2 dokter, Papua Barat 1 dokter, Sumatera Barat 1 dokter, Bengkulu 1 dokter, dan masih ada satu dokter menunggu verifikasi.
"Pemda harus betul-betul memberi perhatian mengenai masalah ini. Apalagi berdasarkan data IDI, 159 dokter yang meninggal ini justru kebanyakan bekerja di rumah sakit non-rujukan pasien Covid . Artinya ada suatu masalah yang harus dicari jalan keluarnya agar dokter-dokter ini tidak tertular corona," tegas LaNyalla.
(zik)