Banyak Tenaga Kesehatan Gugur akibat Covid-19, Ketua DPD Imbau Warga Patuhi Protokol Kesehatan

Selasa, 17 November 2020 - 20:45 WIB
loading...
Banyak Tenaga Kesehatan...
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengungkap ada 282 tenaga kesehatan (nakes) yang meninggal dunia akibat Covid-19. Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta masyarakat patuh terhadap protokol kesehatan dan serius menjauhi kerumunan.

"Saya menyampaikan rasa keprihatinan dan duka yang dalam atas wafatnya para tenaga kesehatan kita yang berjuang di garis terdepan melawan virus corona. Semoga arwah rekan-rekan tenaga kesehatan diterima di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," ujar LaNyalla dalam keterangan tertulis, Selasa (17/11/2020).

Sebanyak 282 tenaga kesehatan yang meninggal dunia merupakan data IDI sejak awal pandemi pada Maret lalu hingga November. LaNyalla menyebut, hal tersebut merupakan kehilangan besar bagi dunia medis, khususnya di Indonesia.

"Ada 159 dokter, 9 dokter gigi, dan 114 perawat yang sudah menjadi korban ganasnya Covid ini. Jangan sia-siakan pengorbanan mereka dengan sikap apatis terhadap pandemi," tutur LaNyalla.

( ).

Dari 159 dokter yang wafat itu, terdiri dari 84 dokter umum, 73 dokter spesialis, serta 2 residen. Mereka berasal dari 20 IDI Wilayah (provinsi), dan 71 IDI Cabang (kota/kabupaten).

Ketua DPD pun mengajak seluruh pihak untuk mendoakan para tenaga kesehatan yang gugur karena Covid . LaNyalla meminta kepada masyarakat untuk menjadikan kematian para tenaga medis ini sebagai bahan perenungan agar tidak abai menerapkan protokol kesehatan.

( ).

"Diharapkan dengan sangat kepada masyarakat untuk betul-betul mematuhi protokol kesehatan. Jaga diri sendiri, jaga keluarga dan orang-orang terdekat. Menjaga diri sendiri itu artinya kita juga turut menjaga keluarga dan sesama," tuturnya.

"Jauhi kerumunan. Jika terpaksa harus keluar terapkan jaga jarak, memakai masker, dan tidak lupa selalu mencuci tangan. Virus ini nyata. Banyak tenaga kesehatan yang tertular corona dari pasien. Kita harus menjaga agar tidak ada lagi tenaga kesehatan yang berjatuhan akibat Covid agar mereka bisa terus memberi perawatan kepada masyarakat yang sakit," sambung LaNyalla.

( ).

Berdasarkan data IDI, jumlah kematian dokter tercatat paling banyak terjadi di Jawa Timur dengan jumlah 36 dokter, disusul DKI Jakarta 26 dokter, Sumatera Utara 20 dokter, Jawa Barat 12 dokter, Jawa Tengah 11 dokter, dan Sulawesi Selatan 7 dokter.

Berikutnya, Banten 6 dokter, Bali 5 dokter, dan Kalimantan Timur 5 dokter, Aceh 5 dokter, Riau 4 dokter, Kalimantan Selatan 4 dokter, Sumatera Selatan 3 dokter, Kepulauan Riau 3 dokter, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 2 dokter. Selanjutnya, Nusa Tenggara Barat 2 dokter, Sulawesi Utara 2 dokter, Papua Barat 1 dokter, Sumatera Barat 1 dokter, Bengkulu 1 dokter, dan masih ada satu dokter menunggu verifikasi.

"Pemda harus betul-betul memberi perhatian mengenai masalah ini. Apalagi berdasarkan data IDI, 159 dokter yang meninggal ini justru kebanyakan bekerja di rumah sakit non-rujukan pasien Covid . Artinya ada suatu masalah yang harus dicari jalan keluarnya agar dokter-dokter ini tidak tertular corona," tegas LaNyalla.
(zik)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1156 seconds (0.1#10.140)